Sudah cukup! Calya sudah tak sanggup. Kupingnya panas. Mendengar soal Rena. Menelan paksa rasa malunya. Gadis itu berdeham-deham cukup keras. Agar dua sosok yang sejak tadi mengabaikannya bisa sadar, masih ada manusia lainnya di ruangan ini. Tak hanya terisi oleh ibu-anak itu. "Calya? Astaga, maaf, Nak. Tante kok sampai lupa kamu masih ada di sini?" Amel merasa bersyukur. Berkat Calya, dia bisa lepas dari sesi interogasi yang dilakukan Hasta padannya tentang Rena. Calya sendiri hanya bisa memaksakan senyuman. Usai mendengar ucapan Amel. Jadi keberadaannya benar-benar terlupakan? Apa si Rena itu jauh lebih penting?! Astaga, yang benar saja? Bahkan dari ujung kuku pun, dia jelas lebih unggul. Menelan dongkol, Calya mengayunkan langkah yang sempat terjeda. Ketika akhirnya sampai di s