Nightmare

1888 Words

        Setelah satu bulan bekerja, akhirnya Dewi kembali merasakan ini. Kesulitan dalam memesan ojek atau pun taksi online. Akibatnya saat malam sudah mencapai puncaknya, Dewi belum juga beranjak dari posisinya. Di bagian depan kafe, merebahkan kepalanya ke salah satu meja yang tersedia di sana.         “Belum ada yang jemput?”         Dewi mendongakkan wajah, lalu menggeleng pelan kepada salah satu teman kerjanya yang baru saja mengantarkan pesanan pelanggan yang duduk di kursi, tidak jauh di depan Dewi.         “Nginep di sini aja. Di belakang, kan ada tempat tidur untuk karyawan.”         Dewi menggeleng. “Besok ada kuliah pagi,” jawabnya menolak.         Ia tidak berbohong. Kuliah pertamanya ada pada jam tujuh pagi. Jika besok pagi ia harus bangun lalu pulang dan kembali lagi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD