Part Time

1007 Words

        Anye melihat Dewi dengan tatapan yang sulit untuk diterjemahkan. Selang beberapa detik setelahnya, Anya tak juga berhenti dari menempatkan mata kepada dirinya, sehingga membuat Dewi akhirnya bertanya jengah.         “Kenapa lo?”         Anye menggeleng. “Kadang-kadang gue aneh sendiri ngeliat elo.”         Dahi Dewi berkerut karena jawaban itu. “Gue kenapa?”         “Elo abis bayar uang kuliah, kan?” tanya Anye.         Dewi mengangguk.         “Uang elo abis lagi dong di atm.”         Dewi mengangguk lagi. Belum memahami ke arah mana pembicaraan mereka.         “Terus muka elo masih bisa sumringah kayak orang baru menang lotre.”         Dewi mengembangkan senyumnya.         “Segala make nraktir gue makan,” sambung Anye saat mendekatkan mi ayam miliknya di atas meja.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD