Hambar

324 Words

        Dewa membuka matanya saat cahaya matahari sudah memenuhi seluruh area kamar. Bahkan sang raja siang itu menusuknya dengan cahaya yang tidak lagi hangat. Kemudian Dewa melihat pergelangan kirinya, angka sebelah yang ditunjukkan oleh jarum pendek pada jam tangannya tersebut membuat Dewa akhirnya mengerti kenapa mentari pagi ini tidak lagi hangat dan justru menyengat.         Menapakkan kakinya ke lantai, Dewa meregangkan tubuhnya lalu menguap lebar-lebar. Rasa kantuk masih tersisa pada kedua matanya, tapi Dewa masih bisa menyadari kalau ia sedang berada di rumah Dewi. Cewek yang sudah menabraknya berulang kali, sampai Dewa berpikir kalau gadis itu memiliki semacam hobi untuk menghantamkan tubuhnya kepada seseorang.         Tadi malam, saat beberapa pengawal setia ayahnya menjemput

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD