bab.3a [dean modus mau anuan] ⚠️

1578 Words
Selena duduk diam di atas salah satu bangku di dalam sebuah club malam yang mewah, mata nya melirik jam di pergelangan tangan kiri nya yang tengah menunjukan pukul sebelas malam. “dimana Cameron sialan itu berada?” gumam selena seraya menutup mulut nya yang terbuka karena merasa mengantuk. Selena melirik kearah pintu masuk yang membuat nya tak kunjung beranjak karena tidak adanya keberadaan artis yang seharusnya dimata-matai oleh dirinya. “menikahlah denganku, selena deanatshia.” Selena menggelengkan kepala nya ketika ingatan tadi pagi kembali ke dalam pikiran nya. Dean, pria itu kini telah berhasil mengusik kehidupan selena yang rumit menjadi semakin sulit. Bagaimana bisa pria itu berpikir bahwa pernikahan sesederhana itu, tanda tangan diatas surat nikah lalu menggelar pesta tidaklah mudah jika semua itu hanya perjajian diatas matrai bukan atas dasar saling mencintai. “oh, itu dia.” Gumam selena saat melihat kedua pasang kaki berjalan memasuki club dengan gaya trendy khas style milik artis yang tak lain adalah cameron. Selena ponsel nya dan mulai mengambil gambar tanpa flash kamera yang sebelumnya sudah ia persiapkan dengan matang, wanita itu menuju ke tempat pemesanan minum untuk mendengar percakapan Cameron kepada bartender disana dan tidak lupa merekam nya. “semoga saja ada berita menarik yang bisa dimasukan ke dalam majalah edisi terbaru ku.” Ucap selena dalam hatinya. Menunggu selama hampir lima belas menit, pria dengan topi hitam dikepala serta baju yang bernuansa gelap itu tak kunjung melakukan apapun selain meminum alkohol, selena jadi merasa bosan menunggu Cameron yang tak kunjung bergerak dari tempat duduk nya. “huft, memang nya apa yang bisa aku harapkan dari seorang artis pria muda yang baru saja keluar dari penjara?” gumam selena sebelum meneguk minuman nya. Pria itu nampak sangat mabuk membuat selena berpikir haruskah dirinya duduk disamping Cameron sekarang dan menanyainya beberapa hal pribadi, namun apakah harus sampai sejauh itu? Jawaban nya adalah harus. Untuk apa selena menunggu pria itu berjam-jam lamanya bahkan hingga jam menunjukan pukul setengah satu malam tapi tidak mendapatkan informasi apapun. “ehem.” Selena berdehem seraya pindah kesebelah bangku dimana Cameron menyendiri, wanita itu juga mengode bartender di hadapan nya agar membuatkan minuman untuk nya dan Cameron. “hai.” Sapa selena membuat Cameron yang sedari tadi menundukan kepala nya kini menaikan nya untuk bisa melihat siapa wanita yang berani menyapa nya saat itu, dengan topi yang menutupi sedikit mata nya selena mencoba untuk lebih mengenali pria tampan di samping nya itu. “minuman untuk mu, anggap saja untuk pertemuan pertama kita.” Ujar selena yang mencoba menerka apakah Cameron betulan sudah mabuk berat agar dirinya bisa bertanya tentang hal pribadi pada pria itu lebih dalam lagi. “boleh kenalan nggak, wajah mu nampak tidak asing?” ujar selena membuat Cameron mengulurkan tangan pada selena yang tersenyum dan kini membalas menjabat tangan pria tersebut. “Cameron.” Ucap nya seraya tersenyum membuat selena hampir saja terjebak dalam ketampanan pria itu, masalah nya kenapa artis seperti dia harus lebih tampan saat bertemu langsung di banding di media sosial, televisi bahkan majalah. Akan tetapi saat selena hendak melepaskah jabatan tangan nya, Cameron malah menarik tubuh wanita itu hingga tertarik ke atas pangkuan pria itu. Selena yang panik hendak menjauhkan tubuh nya dari Cameron namun pria muda itu cukup kuat untuk menahan selena di dalam pelukan nya. “mau jadi pacarku?” bisik Cameron membuat selena melebarkan mata nya dan menemukan seorang di sebrang nampak tengah memotret mereka, sial nya selena hampir melupakan bahwa berita Cameron bebas pasti bukan hanya di dengar oleh orang perusahaan nya saja. “jangan sampai kejadian nya seperti dengan pak dean, bisa gila aku kalau sampai masuk berita. Embel-embel mencari nafkah malah masuk di forum hot news lagi, aku gak bisa biarin ini terjadi lagi.” Ucap selena yang mencoba menutupi wajah nya di dalam keadaan tempat yang cukup gelap saat ini. “sorry, bukankah terlalu cepat untuk mengajak orang berpacaran di dalam kondisi begini dan apa bisa tolong lepaskan tangan mu dari pinggang ku?” ujar selena yang masih berusaha menjauhkan dirinya dari pelukan Cameron. “tidak bisa.” Ucap Cameron sebelum selena merasakan ada seorang yang menarik tubuh nya dari belakang dan membawa nya ke dalam pelukan nya, dari wangi tubuh nya sepertinya selena bisa menebak nya bahwa orang ini adalah dean elberthan. Cameron yang hampir tersungkur karena mabuk mencoba membuat tubuh nya agar tetap tegak. “menurut mu, apa pantas memeluk kekasih ku?” ujar dean membuat selena melebarkan matanya. Masalahnya kini beberapa orang di dekat mereka mulai mencium bau-bau keributan yang pasti enak untuk dijadikan bahan gossip. “tunggu, dean kita tidak bisa memancing orang lain memperhatikan kita.” Ujar selena meminta dean untuk tidak melanjutkan apapun aksi yang ingin di lakukan nya, Selena juga takut kalau penyamaran yang sedang dirinya lakukan terbongkar. Dean memandang tubuh kecil yang kini berada dipelukan nya dan memohon kepada nya untuk tidak bertingkah. “kalau begitu, ayo pulang.” Ujar dean seraya menggendong selena seperti membawa karung beras di pundak nya. Selena kesal bukan main, selain dean menghancurkan rencana nya pria itu juga sukses membuat sang wanita jantungan selama berada di gendongan dean. “saya belum selesai bekerja.” Ujar selena yang kini mereka berdua sudah berada diluar club dan dean akhirnya menurunkan tubuh nya juga. “pak dean pikir ini semua lucu, bapak hampir menghancurkan karir saya tahu.” Ujar selena yang kini berada di hadapan dean yang terdiam seperti orang yang baru datang ditengah pertengkaran ini. “sorry, saya cuma nggak mau ada berita yang keluar tentang tunangan saya tengah berselingkuh di dalam club malam bersama artis muda yang baru keluar penjara.” Ujar dean membuat selena diam dan berpikir bahwa memang semua ini nampak nya bukan hanya kesalahan dean, namun juga dirinya yang sedari awal telah mengaku sebagai tunangan lelaki itu di hadapan umum. “baiklah, mari kita lupakan saja. Saya akan masuk dan lebih berhati-hati lagi.” Ujar selena yang berencana meninggalkan dean diluar dan hendak masuk ke dalam club lagi. “hei, kamu ingin masuk setelah semua yang tadi terjadi?” tanya dean membuat selena menganggukan kepala nya dengan polos membuat pria itu tak habis pikir betapa bodoh nya wanita yang menjadi tunangan nya ini. “saya harus dapat berita ekslusif, pak dean.” Ujar selena memohon untuk diizinkan masuk karena tangan nya sudah ditahan oleh dean sedari tadi. “berita pernikahan kita, apa yang tidak lebih panas dari kabar itu?” ujar dean membuat selena hampir saja tersedak ludah sendiri. “jangan bahas itu disini, sebaiknya bapak pergi bekerja saja.” Ucap selena membuat dean akhirnya menyerah namun dirinya juga ikut masuk ke dalam seraya menggandeng tangan selena saat ini. Selena menarik tubuh dean untuk bersembunyi bersama dengan nya ketika Cameron nampak membawa seorang gadis ke dalam sebuah kamar di club malam itu. “kalau saya tidak terburu-buru kemari, pasti kamu yang sudah menjadi santapan nya mala mini.” Bisik dean kepada selena yang kini berada sangat dekat hingga kedua nya dapat saling merasakan deruhan napas masing-masing. “bapak terburu-buru kemari untuk saya?” tanya selena membuat dean berdehem dan terdiam tanpa kata sejenak. “saya hanya menghawatirkan reputasi saya, dan mama sudah menelepon menanyakan keberadaan mu yang seharusnya bersama saya malam ini.” Ujar dean membuat selena mengangguk kecil. Melihat Cameron sudah masuk kesalah satu kamar disana, selena pergi bersama dean untuk menyewa satu kamar lagi yang tepat berada di samping ruangan Cameron berada. “bapak jangan buat masalah lagi, diamlah sembari saya menguping.” Ujar selena yang membuat dean menganggukan kepala nya menurut seperti anak kecil. Dean duduk di atas ranjang sedangkan selena mencoba menguping lewat tembok sebelah yang mana wanita itu sudah sering melakukan hal itu. “ahngh…mngh!” suara lenguhan dari samping membuat selena melebarkan mata nya namun tetap mendegarkan nya, toh ini hal yang cukup biasa sejak dirinya menjadi detective conan selama bekerja di bidang ini. Sedangkan dean yang sedari main ponsel dan baru saja memperhatikan selena yang menungging menguping membuat pikiran lelaki itu jadi kemana-mana dibuat nya. “hei, apa tidak bisa bersikap biasa saja?” tanya dean kepada selena yang nampak tak menanggapi perkataan nya sama sekali. Dean mendekat pada selena yang tengah menguping, pria itu mencoba untuk ikut mendegar apa yang sedang selena dengar tepat di belakang wanita itu. “angh!” lenguh selena ketika tonjolan di bawah tubuh dean mengenai ujung b****g nya. “kenapa ikut-ikutan sih?” tanya selena yang sedang merekam apa yang saat ini dirinya dengar. “mereka lagi main kuda-kudaan ya, sejak kapan kamu suka mendengar suara manusia bercinta?” tanya dean membuat selena mencubit perut dean yang cukup keras karena otot perut pria itu yang six pack. “mulut mu, kalau tidak bisa diam saya akan—” ucapan selena terhenti ketika dean mendorong dan mengukung tubuh wanita itu ke belakang, pria itu menatap selena cukup dalam sebelum bibir nya maju menyentuh bibir selena. Tak sangka entah karena terbawa perasaan atau memang wanita itu sedikit mabuk, selena membuka mulut nya seakan mengizinkan lidah dean masuk melilit lidah wanita itu. “mnghhnmnssllrpp…pmnghah…mngsgh!” lenguh selena hingga ponsel nya terjatuh dari tangan nya yang hendak meraba perut serta d**a bidang milik dean. Menyadari bahwa dirinya sedari tadi bernapsu, selena langsung mendorong tubuh dean dan menghindari nya. “saya sudah bilang jangan menganggu pekerjaan saya.” Ujar selena dengan wajah cemberut namun pipi nya memerah. Sedangkan dean nampak tersenyum gemas melihat ekspresi selena saat ini. “ayo pulang, kamu sudah mendapatkan semua yang di butuhkan bukan.” Ujar dean seakan tidak terjadi apapun sebelum nya di antara mereka.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD