bc

Hot Mama

book_age18+
6.2K
FOLLOW
103.7K
READ
HE
goodgirl
powerful
drama
bxg
realistic earth
lonely
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Berawal dari pertemuan mereka di Luminous malam itu, Aleah dan Lucas tak menyangka pertemuan mereka akan berbuntut panjang dan rumit.

Sebuah tarian bukan hanya bisa menarik hasrat tetapi juga cinta.

chap-preview
Free preview
Aurora In Luminous
Malam itu amatlah dingin. Rintik-rintik hujan masih sesekali menyirami bumi. Lucas meniupkan asap rokok dari rongga dadanya jauh-jauh. Ia melihat sebuah lampu berwarna merah menyala membentuk nama Luminous. Itu adalah sebuah club malam yang cukup tersohor di kota ini. Lucas membuang puntung rokoknya kemudian menyalakan mesin motor besar yang ia tunggangi. Motor Ducati Monster seharga hampir satu miliar rupiah itu melaju menuju klub malam di depan sana. Lucas masuk ke dalam klub malam itu. Beberapa wanita yang melihatnya langsung melemparkan pandangan menggoda. Maklum, dia tampan dan terlihat sekali dari berbagai brand yang menempel di tubuhnya memperlihatkan bahwa kantongnya tebal. “Mau berdansa denganku?” tawar seorang gadis dengan pakaiannya yang, seperti tidak berpakaian. Lucas tak menghiraukan gadis itu dan terus melangkah maju.  Dasar perempuan murah, oloknya dalam hati. Ia duduk di sebuah sofa empuk khusus untuk pengunjung kelas VIP. Sofa itu langsung mengarah lurus ke arah para penari erotis di atas panggung. Seorang pelayan wanita dengan roknya yang sangat minim datang membawakan minuman “aku akan menemanimu, tampan” ucapnya dengan nada menggoda. Lucas bergeming dan tetap memandang ke depan. Si pelayan tampak kesal melihat sikap Lucas yang tak peduli padanya. Ia pun tetap duduk dan mempertahankan senyum menggoda di bibir merahnya. Tak berapa lama seorang penari dengan gaunnya yang seksi naik ke atas panggung. Ia memakai topeng berhias manik-manik dan ada sayap kecil di punggungnya seolah-olah dia adalah peri cantik yang misterius. Saat ia melangkahkan kakinya di panggung para penonton sangat antusias menyambutnya. “Aurora! Aurora!” seru para penonton menyebut nama panggung penari itu. Lucas tersenyum mencibir mendengar nama itu. Aurora adalah seorang putri tidur dalam dongeng anak-anak. Jadi apa dia memakai nama itu dengan maksud dia putri yang siap untuk ditiduri? Aluan musik lembut mulai terdengar. Si Aurora itu pun memulai gerakan tariannya yang lamban namun begitu sensual. Ia meliuk-liuk berpegangan pada tiang sambil sesekali tersenyum ke arah penonton. Musik yang lembut lambat laun iramanya makin cepat dan makin ramai. Suasana semakin riuh. Para penonton ikut menari dengan ria. Beberapa di antara melemparkan uang ke arah Aurora. Ia pun mengikuti alunan musik dengan gerakan tariannya yang makin liar. Tetapi Lucas mengerutkan dahi saat itu. Kenapa dari tadi Aurora hanya menari saja. Seharusnya ia sudah mulai melepas pakaiannya satu per satu. Lucas makin mengerutkan dahi saat para p****************g makin banyak melemparkan uang dan berteriak-teriak “ayo, buka pakaianmu!” Penari itu tetap menari di tempatnya dengan tenang tanpa memedulikan mata pria-pria yang hidung belang itu. Lucas pun ikut kesal dibuatnya. Jual mahal sekali penari itu. Padahal melepas pakaian sudah jadi bagian dari tariannya. “Hei, kenapa dia masih tetap berpakaian?” gumam Lucas. “Itu karena dia tidak mau melepasnya” jawab si pelayan seksi yang tanpa Lucas pedulikan keberadaannya dari tadi. “Kenapa dia tidak mau?” tanya Lucas heran. Pelayan itu mengedikkan bahu “aku tidak tahu apa alasannya, mungkin karena dia yang paling disukai di sini atau dia sedang mencari pria yang benar-benar kaya baru dia mau membuka pakaiannya” papar pelayan itu dengan nada mencemooh namun tersembunyi rasa iri di dalamnya. “Sombong sekali dia” cibir Lucas. Pelayan itu pun mendekat mengarahkan tonjolan dadanya ke arah Lucas “kalau mau denganku saja, aku bisa membuatmu puas” godanya. “Ck, pergilah, aku tidak menginginkanmu, dasar murah!” cibir Lucas lagi. Pelayan itu kembali memasang wajah kesal “lalu untuk apa kau ke sini kalau bukan mencari hiburan dengan perempuan sepertiku?” “Aku menginginkan dia” desis Lucas sambil menatap lurus ke arah Aurora. Pelayan seksi tadi terkekeh sambil menggelengkan kepala “dia tidak akan melayanimu, memangnya berapa isi kantongmu?” ucapnya dengan wajah meremehkan, ia lalu merapatkan tubuhnya lagi ke arah Lucas “kau denganku saja, aku punya cara servis yang tak akan terlupakan.” Lucas bergerak mundur menjauhi pelayan itu “kubilang pergi, pergilah!” bentaknya. Si pelayan tampak kecewa. Usahanya untuk mendapatkan uang lebih gagal malam ini. Di dekat mereka rupanya ada manager club yang mendengar percakapan pelayannya dengan Lucas. Ia pun mendekat dengan sopan, “maaf, Tuan, kau benar-benar menginginkan Aurora?” tanyanya. “Ya, suruh dia datang padaku” suruh Lucas. Si manager tersenyum sopan “maaf, Tuan, tapi kami tidak menjual para penari kami terlebih Aurora, jika kau ingin dilayani oleh mereka kau harus buat perjanjian pribadi dengan mereka” jelas si manager. “Ck, di tempat seperti ini kau tidak menjual mereka?” Lucas terkekeh geli. “Memang begitu kebijakan kami, Tuan.” Kata si manager. “Kalau begitu kenapa dia tidak membuka pakaiannya seperti penari-penari lain?” Lucas penasaran. “Karena Aura tidak mau, Tuan.” Lucas terkekeh lagi “tidak mau?” ia lalu menatap tajam wajah manager itu dan menarik kerah kemeja si manager “pertemukan aku dengannya” perintahnya dengan nada tak terbantahkan. Si manager tertunduk takut menghindari tatapan tajam pengunjung klubnya “maafkan aku, Tuan, tapi kami sangat melindungi penari-penari kami untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan...” “Seperti apa?” bentak Lucas “seperti melecehkan penarimu?” lanjut Lucas. Si manager tetap tertunduk tak berani menatap Lucas. “Apa kau tahu keluarga Orlando? Aku bisa menggusur tempat ini jika aku mau” ungkap Lucas. Untuk pertama kalinya ia menggunakan nama besar keluarganya meski sebenarnya ia sangat muak dengan nama itu. Si manager terkesiap mendengar nama Orlando. Siapa yang tak mengenal nama itu di negeri ini? Itu adalah nama keluarga paling tersohor seantero negeri. Keluarga yang terkenal dengan kerajaan bisnisnya yang makmur hingga kini. Tarian Aurora selesai. Sampai musik berakhir ia tetap tak melepas pakaiannya. Banyak mata yang kecewa yang mencibir ke arahnya. Aurora turun dari panggung membawa lembaran-lembaran uang dari para penonton. Terserah saja jika ada bilang ia jual mahal atau apalah. Ia ke Luminous untuk mencari uang bukan untuk menjual harga diri. Ia pun segera masuk ke ruang rias menuju mejanya. Tetapi sebelum ia sempat duduk Arthur, managernya datang buru-buru ke arahnya. Ia pun melemparkan muka bertanya ke arah Arthur “ada apa, Arthur, kau terlihat cemas?” tanyanya. “Aleah, ada yang ingin menemuimu dan kau tidak bisa menolaknya” kata Arthur. “Siapa?” Aleah mengerutkan dahi. “Jadi nama aslimu Aleah?” timpal seorang pria dari belakang Arthur.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.3K
bc

My Secret Little Wife

read
84.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook