bc

The Grandpa

book_age16+
262
FOLLOW
1.0K
READ
warrior
no-couple
serious
bold
brilliant
expert
soldier
others
crime
war
like
intro-logo
Blurb

Fattah Andreas, seorang veteran kemerdekaan negara indonesia. Seketika berubah menjadi pemuda berusia 25 tahun dikarenakan musibah kebakaran yang dialami sehingga sebagain besar tubuhnya mengalami luka bakar parah. Disaat kritis, dokter menyuntikkan obat regenerasi pada tubuhnya. Niatnya hanya ingin menyembuhkan luka bakarnya, namun kakek fattah malah berubah menjadi lelaki muda.

Dengan kemampuan dan pengalamannya berperang, kakek fattah malah terdorong masuk ke dalam dunia kemiliteran kembali. Dengan keadaan saat ini dimana sedang ada pemberontak yang menyerang, akankah kakek fattah dapat meraih kemenangan kembali seperti masa lalu?

chap-preview
Free preview
Chapter 1 - Upacara Kemerdekaan
Pagi ini seorang kakek bernama Fattah Andreas yang berada di dalam kamarnya sedang bersiap untuk menghadiri undangan yang ditujukan kepada seluruh veteran mantan pejuang kemerdekaan indonesia. Ya, hari ini tepat tanggal tujuh belas agustus adalah hari kemerdekaan indonesia. Kakek fattah yang merupakan salah satu pejuang kemerdekaan indonesia otomatis menerima undangan untuk menghadiri upacara kenaikan bendera pusaka di kotanya. Mengenakan baret kuning tua dan memakai batik khas veteran, ia telah rapi dan siap untuk berangkat. Berjalan perlahan menuju ruang makan, kakek fattah tetap semangat walau sekarang gerakan tubuhnya sudah tidak seperti dulu lagi. Penyakit tua yang diderita seperti cepat capek, otot yang sudah tidak kuat jika harus berdiri terlalu lama dan lain lain. Di meja makan, sudah menunggu cucu dan cicit laki lakinya. Mereka memang hanya tinggal bertiga saja. Dirga, cucu laki laki sang kakek dan elvan anak tunggal dirga sekaligus cicit sang kakek. Kakek fattah memiliki dua orang anak, yang semuanya telah menghadap sang pencipta terlebih dahulu. Yang pertama laki laki bernama galih, ia wafat saat bertugas menjadi pasukan bantuan di negara timur tengah. Anak keduanya perempuan bernama hanum. Ia juga telah berpulang karena penyakit diabetes yang diderita sekian lama. Dengan usia kakek fattah yang telah menginjak 93 tahun, tak heran jika istri dan kedua anaknya telah tiada. Diantara seluruh veteran yang di undang saat ini pun hanya tersisa dua orang saja yang masih bisa menikmati udara di dunia ini. “uyut ganteng banget hari ini” sapa cicit laki lakinya yang bernama elvan. Elvan rafisqy fathan adalah cicit satu satunya yang ia miliki. Walau saat ini ia berusia 20 tahun, namun dengan kemampuan bela dirinya membuat pemuda itu langsung di lirik oleh perusahaan penyedia jasa bodyguard terkemuka di bandung. Kakek fattah dan elvan memang sangat dekat dari dulu. Sang kakek adalah tempat mencurahkan segala isi hatinya. Walau mereka terpaut usia yang sangat jauh, tapi dengan pemikiran kakek fattah yang jauh dari kata kolot menjadikan elvan sangat nyaman bersama dengan kakek buyutnya. “bagaimana penampilan uyut hari ini?” kakek fattah menanyakan pendapat cicitnya yang duduk berhadapan dengan dirinya. “perfect. Aku jadi nggak nyangka kalau yang ada di depan ku adalah lelaki tua berusia 93 tahun” ucap elvan sambil melempar senyum ke arah kakek fattah. “berlebihan sekali. Kalau saja kamu melihat waktu uyut masih muda. Kau tidak akan bisa berkata seperti itu”. Kakek fattah jadi teringat akan masa mudanya yang dihabiskan di dalam medan perang untuk mendapatkan kemerdekaan tanah airnya. Walau begitu, tidak sedikit para gadis yang terpesona akan dirinya. Selain dari badan yang memang kekar karena memang ia adalah seorang pejuang, di tambah dengan wajah yang sangat tampan. Kulit bersih dan rambut hitam membuat dirinya lebih menonjol dibandingkan dengan semua pejuang yang ada di sana. “sudah sudah, lebih baik kita selesaikan sarapan. Jangan sampai karena obrolan ini kita semua terlambat ke tempat tujuan”. Ucap dirga sambil memasukkan sepotong roti panggang ke dalam mulutnya. Mereka bertiga sarapan dengan khusuk. Hingga sekitar lima belas menit berlalu sarapan pun selesai. Dirga berangkat terlebih dahulu ke kantor, karena ia memang lebih memilih menjadi karyawan biasa. “ayo uyut, elvan antar” mereka berdua berjalan menuju mobil yang terparkir di depan rumahnya. Setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil, elvan segera menyalakan mobilnya untuk mengantar sang uyut ke lapangan balaikota bandung tempat kegiatan upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia diselenggarakan. “nanti uyut disana sama siapa?”. Tanya elvan disela pejalanannya menuju lokasi upacara. “ada uyut daryanto. Kamu inget kan?”. Kakek fattah melihat ke arah cicitnya. “pasti ingat lah. Uyut kan memang selalu berdua dengan uyut daryanto”. Bagaimana tidak terus berdua, seluruh teman seangkatan mereka telah menghadap sang pencipta. Saat ini veteran pejuang kemerdekaan indonesia yang ada di kota bandung memang tinggal mereka berdua, kakek fattah dan kakek daryanto. Mereka berdua telah sampai di lokasi. Tanpa turun dari mobilnya, elvan melihat uyutnya ingin membuka pintu keluar dari mobil untuk langsung menuju lokasi upacara. “acaranya selesai jam berapa uyut?”. Kakek fattah yang awalnya sudah membuka pintu mobil segera mengurungkan niatnya dan kembali menutupnya kembali. “mungkin nanti siang”. “kalau gitu nanti elvan jemput. Uyut tunggu disini aja ya”. “memang kamu nggak sibuk?”. “nggak juga sih. Tenang aja kalau ditinggal sebentar masih aman. Hehehe”. “nggak usah. Terima kasih. Uyut bisa pulang sendiri nanti”. “eh nggak bisa uyut. Nanti kalau uyut kenapa kenapa di jalan gimana?’. “kamu pikir uyut nggak tahu jalan pulang?”. “bukan gitu. Usia uyut kan muda banget. Jadi aku takut tiba tiba pikun uyut kumat. Nanti nyasar. Aku juga yang repot nyarinya”. Di tengah perdebatan mereka berdua, sempat sempatnya elvan menggoda uyutnya sendiri. “dasar cicit tak ber..... aduduh pinggang uyut”. Saat kakek fattah ingin memukul cicit yang menurutnya sangat kurang ajar, tiba tiba pinggangnya terasa sakit. Sehingga ia pun segera menghentikan niatnya barusan. “tuh kan, apa elvan bilang. Mau mukul aja nggak bisa. Sekarang mau sok sokan pulang sendiri. Bisa bisa nggak utuh loh sampai rumah”. “dasar cicit kurang ajar”. “hahahahaha...” elvan hanya tertawa mendengar uyutnya marah. Setelah berpamitan, elvan segera berangkat menuju tempat kerjanya di kediaman pemilik club malam di kota kembang. Ia menjadi bodyguard termuda yang di rekrut di tempat itu. Kakek fattah berjalan perlahan menuju kursi yang telah disediakan untuk para undangan. Sang kakek pun melihat teman lamanya telah datang terlebih dahulu. Kebetulan kursi yang disediakan untuk para veteran bersebelahan sehingga kakek fattah jadi tidak perlu repot untuk mencari kursi untuk dirinya. “hei, daryanto. Apa kabar?”. Sapa kakek fattah kepada temannya yang sedang menikmati camilan yang disediakan panitia. “baik. Kau sendiri apa kabar? Ku pikir saat ini kau juga telah di panggil oleh yang maha kuasa”. Kakek daryanto hanya melihat temannya sebentar lalu meneruskan acara makannya. Kakek daryanto mengatakan hal demikian karena belum lama ini teman seangkatan mereka telah dipanggil sang pencipta untuk selama lamanya. “bercandamu sungguh keterlaluan. Kau berharap aku juga berpulang?”. Kakek fattah mendudukan dirinya di samping kursi temannya. “yah, itu memang benar kan. Usia kita sudah lebih banyak di banding orang lain kebanyakan”. “berarti kita diberikan panjang umur. Sepertinya kau sudah mulai bosan ada di dunia ini daryanto”. Kakek fattah menggoda temannya yang sedang terlihat sedih. “yah itu terdengar seperti hiburan sekaligus juga sindiran”. Upacara peringatan hari ulang tahun republik indonesia dilaksanakan dengan khidmat. Fattah dan daryanto jadi mengingat momen momen ketika mereka masih berjibaku dalam perang di surabaya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.2K
bc

Romantic Ghost

read
162.2K
bc

Kembalinya Sang Legenda

read
21.7K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Time Travel Wedding

read
5.2K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
2.9K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook