bc

Sebatas Ibu Pengganti

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
family
HE
opposites attract
kickass heroine
blue collar
drama
like
intro-logo
Blurb

Dipaksa menikah demi melunasi hutang. Lalu, memerankan ibu pengganti, itulah yang terjadi pada seorang wanita bernama Arzela Anastasia.Rainan, seorang lelaki berstatus duda. Terpaksa menuruti permintaan sang mama untuk menikah lagi dengan wanita penebus hutang, meski sudah menolak, tetapi pada akhirnya Rainan pun mau.

chap-preview
Free preview
BAB (1)
"Nyonya …." Suara gemetar dari seorang wanita, tak mampu ia tutupi. "Saya sudah memberikanmu tempo jauh dari apa yang kalian minta. Haruskah saya mengusir keluargamu!" "Jangan Nyonya, jangan!" Kali ini yang menjawab adalah seorang lelaki. "Maka segera bayar hutang kalian sebesar yang kalian pinjam," ujar seseorang yang dipanggil 'Nyonya' oleh orang di bawahnya sedang bersimpuh, karena tidak bisa membayar hutang sebesar 60 juta kala itu. "Baik Nyonya, tapi bisakah kami bernegosiasi?" Untuk sejenak, wanita dengan membawa dua ????????? tersebut. Nampak berpikir untuk sebuah penawaran yang diberikan oleh mantan satpam di pabriknya. "Apa yang ingin kalian tawarkan padaku?" tanya wanita bernama Anita. "Saya memiliki dua putri, Anda bisa memilihnya untuk dijadikan pekerja juga bisa." Jawab seorang wanita yang mana rela menyerahkan putrinya sebagai penebus hutang. "Bu, jangan gila!" bisik sang suami pada istrinya ketika mendengar jika salah satu anaknya akan ditukar. "Sssst … Bapak diam saja, tidak ada pilihan lain dan katanya, nyonya memiliki putra yang tampan." Sang istri pun balas berbisik pada suaminya, berharap tidak menghalangi rencana yang dibuatnya sekarang. "Baik, sudah saya pikirkan. Saya akan menerima tawaran kalian dan kebetulan putraku sedang membutuhkan seorang perawat," ucap nyonya Anita. "Hanya merawatnya, 'kan Nyonya?" tanya wanita bernama Sita. "Betul, tetapi perawat yang sah di mata hukum dan negara." Seketika, pasangan itu pun tersedak, karena merasa dipermainkan. Namun, ada senyuman licik yang disimpan. ???, ??????? ?????? ???????????? ?????? ??????????? Sebuah pikiran dengan tanda tanya yang besar, itulah sebuah pemikiran di kepala bu Sita. Berharap jika putri keduanya akan menerima pernikahan tersebut. "Nyonya, maksud Anda … menikahkan putri saya dan—," "Tepat, putraku depresi karena istrinya meninggal beberapa bulan lalu. Tidak hanya merawatnya saja, tetapi merawat cucuku juga." "Ternyata depresi, baiknya putriku tidak akan aku biarkan untuk menikah." Batin bu Sita ketika mendengar pengakuan dari mantan majikan sang suami. Pasangan suami istri istri itu pun terdiam. Akan tetapi, bukan berarti tidak menemukan jalan. Senyum bahagia tersungging begitu nyata. Entah rencana apa yang sedang dipikirkannya saat ini. "Baik Nyonya, saya menyetujuinya dan kebetulan ada anak saya yang pertama. Kalau kedua saya rasa jangan," ujar bu Sita. Lantas pak Burhan yang mendengarkan istrinya menyebut anak pertama, itu artinya adalah Arzela. "Bu, bukankah Arzela bekerja. Lagian kenapa harus dia," kata pak Burhan karena jika orangnya adalah Arzela, maka tidak ada yang mencari nafkah, karena selama ini uang yang dihutangnya untuk biaya pengobatan hasil dari kecelakaan beberapa waktu lalu. Di samping itu, untuk membayar uang kuliah Arneta, anak dari bu Sita satu lagi. "Memang ada cara lain? Tidak ada, Pak. Ibu tidak rela jika itu anakku," kata bu Sita. "Semua itu urusan kalian, yang saya mau cepat bayar hutang kalau tidak bisa memberikan salah satu anak kalian berdua." Selepas itu, bu Anita pergi dengan wajah tegasnya. Sesampainya di rumah. "Rain, sampai kapan kamu akan berdiri disitu. Sedangkan sedari tadi mama mendengar cucuku menangis," ucap bu Anita kepada anaknya. "Memangnya apa salahnya jika aku menatap istriku, Ma. Lagian ada suster, jadi Mama tenanglah." Itulah yang dikatakan Rain pada bu Anita, selain menjaga sang anak, Rain akan berdiri sampai waktu yang tak bisa ditentukan. "Jika kamu tidak mampu menjaga cucuku. Baiknya kamu segera menikah," ucap bu Anita dengan tiba-tiba dan hal itu pun langsung membuat Rain menatap orang yang pernah melahirkannya. "Aku bisa mengurus El, lagi pula aku mencintai istriku. Kenapa Mama terus memaksaku untuk menikah!" dengus Rainan, karen pada saat mereka bertemu. Hanya ada kata menikah dan menikah, tidak ada kalimat pengganti. "Pikirkan El, mama sudah tua, tidak bisa terus menjaga El sepanjang waktu. Sedangkan waktu yang kamu punya hanya terus memandangi potret Melisa!" Kata bu Sita karena kesalnya pada Rainan. Yah, benar. Meski Rainan menyewa jasa ???? ??????. Tidak selalu bisa menyentuh El, balita dengan usia 9 bulan itu, karena tidak ingin El disentuh oleh sembarang orang. "Rainan, pikirkan itu. Kamu tidak harus mencintainya, tapi cukup jadikan wanita itu peran sebagai 'Ibu'." Tekan bu Sita, tidak ada lagi yang bisa dijadikan alasan, ia pun dengab terpaksa mengatakan hal yang salah. "Ma, Shila baru saja meninggal. Mana mungkin aku bisa secepat itu mencari penggantinya!" Kata Rainan yang tak habis pikir dengan pikiran sang ibu. Untuk segera menikah dan alasannya ada pada Baby El. "Mama sudah mendapatkan istri untuk kamu. Persiapkan dirimu selanjutnya," ujar bu Sita. Mata elangnya menatap pada pigura sang istri. Kedua tangan terkepal dengan sempurna, pikirannya tertuju pada wanita yang akan dinikahkan dengannya. Di lain tempat. "La, ibu sama bapak mau bicara." Terdengar serius dari kedua wajah itu, membuat Arzela bertanya-tanya. "Duduklah," titah pak Burhan. Lantas, Arzela pun duduk dan ia pun bertanya soal apa dan kenapa dipanggil. "Bu, Pak. Apa aku melakukan kesalahan lagi?" "Nyonya Anits nanti akan ke sini. Anaknya tengah depresi dan butuh istri untuk merawatnya dan juga cucunya," jelas pak Burhan. Tidak ada respons, tidak ada wajah terkejut dari mimik muka Arzela. Entah apa yang dirasakannya saat ini, tetapi semua itu membuatnya tidak mengerti dengan tujuan ibu serta ayahnya. "Anggap saja ini adalah upah kami, karena selama ini kita yang sudah membesarkan kamu, Arzela." Bahkan gadis berusia 18 tahun itu pun tidak berani membantah. Jika tidak, cacian dan hinaan akan diterimanya. "Apakah mereka benar orangtuaku? Kenapa lagi-lagi aku yang harus mengalami semua ini." Suara hati Arzela, terdengar begitu memilukan. Tepat, ketika Arzela hendak berdiri dan berniat istirahat karena lelah. Seharian bekerja bahkan malam pun harus mencari tambahan lagi, tetapi malah dihadapkan dengan kenyataan pahit. Suara gedoran pintu cukup keras, pak Burhan dengan istrinya pun saling tatap. "Pak, jangan-jangan—." "Itu pasti Nyonya, Bu." Potong pak Burhan. "Jika kalian tidak segera membukanya, maka aku akan menghancurkan pintu ini!" Suara ancaman dari seorang lelaki. Membuat kedua nyali mereka menciut. "Arzela, diam di situ. Jangan ke mana-mana." Kata bu Sita pada Arzela. Dengan langkah gemetar, sepasang suami istri itu pun lantas membuka pintu. Tidak ingin rumahnya hancur dengan sia-sia. "Nyo-nya!" sapa bu Sita. "Saya menagih janji kalian," ucap bu Anita dengan suara berwibawa. "Jika tidak bisa mencari penggantinya. Maka pergi dari rumah ini," imbuh bu Anita lagi. Sedangkan Arzela yang mendengar. Semakin dibuat bingung akan ucapan seorang wanita yang selama ini belum pernah ditemuinya. ??????? ??????, ??? ?????? ??????? ??????? ??????? ??? ???? ?????????? ???? ???? Sebuah pemikiran yang belum terpecahkan, membuat Arzela terus bertanya-tanya. "Saya sudah berjanji, mana berani kita berdua mengingkari itu." Kata pak Burhan. "Bagus." Untuk sesaat, bu Anita menatap Arzela mulai dari bawah sampai ke ujung. Lalu, pikirannya tertuju pada ucapan suami istri yang mengatakan jika hutangnya akan diganti dengan anaknya. "Apa mungkin dia," batin wanita tersebut.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
461.6K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
494.6K
bc

The Perfect Luna

read
4.0M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
599.9K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
462.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook