bc

Mr. CEO AND HIS LOVE

book_age16+
1.2K
FOLLOW
8.8K
READ
dark
second chance
others
others
boss
drama
sweet
genius
ambitious
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

Mungkin sebagian orang takdir Tuhan tidak adil. Namun bagi sebagian takdir Tuhan itu adil. Setimpal dengan apapun yang sudah dilakukan para umat Manusia di dunia. Begitu pula dengan Dhean. Laki-laki yang selalu berkuasa itu seolah telah dibutakan oleh ketidak Adilan dengan mengatas namakan Takdir Tuhan.

Ia dengan teganya membuang semua cinta barunya hanya kesalahan yang tak pernah dilakukan oleh Audrey. Ia menghukum Audrey dengan begitu kejamnya setlah semua cinta Audrey ia serahkan kepadanya. Hanya karena Audrey bagian dari salah satu penyebab utama kematian masa lalunya ia menghukum ini dari anaknya itu dengan begitu kejam.

Meninggalkannya hanya karena dendamnya yang masih belum tuntas di masa lalu.

Akankah Takdir Tuhan kembali membuatnya sadar atau hukum karma yang akan memenjarakannya dengan embel-embel penyesalan?

chap-preview
Free preview
1. BAD NEW
Model Audrey Kinson terlihat tengah berkencan di salah satu pusat perbelanjaan malam kemarin. Diketahui jika sang pria adalah rekan kerjanya yang satu agensi dengannya. Keduanya terlihat--- KLIK Gadis dengan setelan rumahan itu membuang remot tv dengan kasar diatas meja. Ia terlihat membuang nafas kasar lalu menghirupnya dalam-dalam. Matanya melirik wanita dua tahun yang lebih tua di ujung anak tangga rumahnya. Dan berikutnya ia mendengus sebal ketika wanita itu tersenyum mengejek padanya. "Well, tidak buruk juga ya skandal mu kali ini" "Berita konyol! Yang benar saja. Aku dan Maxime hanya tengah makan bersama! Kenapa ini dikaitkan dengan berkencan" "Ini lebih baik ketimbang skandal tidurmu dengan direktur bulan lalu sayang" "Sialan kau Jess! Aku tidak mau tahu. Pokoknya kau harus membersihkan masalah bodoh ini. Kau tau kan aku Minggu depan akan ada pemotretan dengan Wanxing group" "Hey itu lagu lama sialan! Lagipula siapa lagi yang akan membersihkan skandal-skandal mu jika bukan aku hah?!!" "Tentu saja kau. Kau kan managerku" "Dasar gila!" "Kau baru tahu jika aku gila?" "Dasar ular manis!" "Hehehe kau memang yang terbaik" "Sekarang cepat mandi sana! Kau tidak lupa kan jika sore ini masih harus melanjutkan pemotretan rolling door?" "Ya .. ya .. ya .." "Tidak untuk berendam ingat! Hanya mandi Audrey!!" "Iya! Dasar cerewet!" "Kalau begitu aku keluar sebentar" "Jess tunggu!" "Apalagi?" "Tolong belikan aku salad buah di ujung jalan oke. Aku tiba-tiba ingin makan itu" "Tidak ada yoghurt untuk mu Minggu ini Audrey! Kau harus diet!" "Ayolah Jess. Aku --" "Sedang meributkan apa?" Kedua wanita berbeda usia itupun menoleh pada sumber suara. Menatap sosok tinggi dengan pakaian kantor yang sudah terlihat tidak berbentuk. "Brian!!" Audrey memekik girang. Gadis itu seketika melompat dengan cepat menghampiri sosok tinggi yang sudah siap siaga dengan rentangan tangannya. Dan detik berikutnya, tubuhya sudah berada dalam gendongan laki-laki yang tak lain kakaknya itu. "Hai dear" "Oh my God!! Kenapa kau pulang tidak bilang padaku!" "Maaf aku tidak sempat memberitahumu. Aku tidak sempat" "Tahu begini aku akan mengosongkan jadwal ku hari ini!! Kau benar-benar menyebalkan!" Brian terkekeh. Ia mengusap punggung sang adik dengan pelan. Lalu matanya melirik wanita lain yang juga berdiri di ruangan yang sama. Ia melambaikan tangannya lalu tersenyum kecil menatap Jessie. "Hai Jess" "Hai Brian. Apa kabar?" "Aku baik. Bagaimana denganmu. Sudah lama sekali kita bertemu ya" "Aku juga baik-baik saja. Ya mungkin sekitar tiga tahun lebih" "Apa Audrey menyusahkan mu?" "Brian!!" Audrey memekik kesal. Ia dengan cepat beringsut dari pelukan sang kakak dan berbalik menatapnya tajam, "Kau pikir aku se-merepotkan itu hah?!!" "Maybe. Jika tidak merepotkan, maka itu bukan dirimu namanya Baby" "Menyebalkan!!" "Mandi sana! Aku akan istirahat sebentar" "Apa aku seharusnya membatalkan jadwalku saja?" "Kenapa harus membatalkan jadwal?" "Ya karena kau sudah pulang" "Untuk apa? Kita sedang tidak ada perayaan apapun Drey. Aku hanya pulang memang karena sudah waktunya" "Tapi kan aku--" "Jangan aneh-aneh! Jessie sudah disini. Jangan campurkan masalah pribadi dan pekerjaan Audrey" "Tapi aku merindukan mu Brian! Kau tidak merindukan ku hah?!!" "Aku juga merindukan mu Baby. Tapi kau harus merampungkan tugasmu dulu. Lagipula aku dirumah. Kenapa kau khawatir sekali jika tidak akan bertemu dengan ku sih" "Kau di rumah? Tidak akan pergi kemanapun? Atau janji--" "Aku akan dirumah selama 3 hari kedepan nona model! Jadi sekarang cepat pergi. Jessie sudah menunggumu" "Assa!! Kau sudah janji ya. Awas saja jika kau bohong padaku!" Dan perdebatan kecil itu berakhir dengan Audrey yang meninggalkan Brian dengan decakan kecil yang membuat sang kakak menggelengkan kepalanya. ••••••••••••••• Mungkin untuk sebagian orang menjadi pekerja kantoran begitu menyenangkan. Mendapat gaji tinggi dan mendapat jaminan hari tua. Tidak perlu lagi memusingkan perkara biaya hidup dan t***k bengek lainnya. Mereka hanya perlu duduk manis dan cukup menarikan jari mereka dengan sedikit pikiran yang harus dikeluarkan maka semuanya sudah beres. Namun itu hanya angan-angan di udara bagi sebagian para karyawan perusahaan. Apalagi jika sudah dihadapkan oleh kenyataan perihal boss besar mereka yang memiliki sikap tidak tersentuh. Jangankan bergerak dan berangan-angan, bernafas pun mereka tahan. "Sebaiknya kita realistis saja Direktur" "Kenapa?! Kalian sudah tidak sanggup menangani Para petinggi perusahaan hah?!" "Direktur D, saat ini kondisi keuangan Bilbon Group sedang krisis dan hanya Wanxing yang bisa membantunya" "Bukankah aku sudah bilang untuk selalu meninjau pemutakhiran data perusahaan. Tapi apa yang kalian lakukan saat ini?!! Kalian malah bekerja tidak sesuai prosedur dan membuatku rugi!!" "Maafkan kami direktur. Kami--" "Aku tidak butuh maaf! Aku butuh hasil! Dan aku tidak mau tahu! Dalam satu bulan kedapan Bilbon dan perusahaan penerbangan utama harus sudah mulai berjalan lancar. Dan aku juga harus sudah mendapatkan modelnya!!" "Ta-tapi direktur--" "Tidak ada tapi-tapian! Lakukan atau surat pemecatan akan turun di meja kalian masing-masing!!" Beberapa orang berdasi itupun akhirnya meninggalkan ruangan luas dengan d******i warna putih gading itu. Meninggalkan seseorang yang kini tengah memijat keningnya secara beraturan. Raut wajahnya benar-benar menyiratkan jika ia sedang dalam keadaan kacau. "Liam!! Liam!!" "Ada yang bisa saya bantu tuan?" "Batalkan semua schedule hari ini! Tunda untuk waktu dua hari kedepan!" "Baik tuan. Tapi hari ini anda harus bertemu dengan nona Teressa. Ia kembali mengajukan kerja sama untuk menjadi model perusahaan penerbangan" "Wanita gila itu benar-benar membuatku pusing! Atur saja, bagaimana agar aku bisa menghindari pertemuan dengannya. Aku sedang--" CKLEEK "Ckckck .. tuan Nixon ini tidak profesional sekali ya ternyata" Dhean menghembuskan nafasnya kasar. Matanya seketika menyalang hebat menatap wanita tinggi yang dengan seenaknya masuk kedalam ruangannya. Ia terlihat berjalan angkuh kearahnya. "Kurasa matamu masih bagus untuk membaca tulisan didepan pintu ruanganku! Dilarang masuk selain staff perusahaan! Apa tulisannya masih kurang jelas nona Teressa??" "Jangan marah begini tuan Nixon. Baiklah aku minta maaf atas kelancangan ku. Tapi jika kau menghindari ku begini, aku bisa apa selain menerobos perusahaanmu" "Janji temu kita masih satu jam mendatang! Jadi tidak ada alasan untuk kau menerobos perusahaan ku!" "Oke-oke baiklah, kalau begitu aku tunggu kau di tempat janji kita. Jangan menghindar atau apapun itu alasannya. Karena aku tahu kemanapun kau pergi tuan Nixon" "Apa alasanmu sangat ingin memaksaku untuk menjadikanmu model untuk perusahaan penerbangan ku? Apa ini ada hubungannya dengan Trias group yang pernah kau naungi?" Teressa bergeming. Wanita itu mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Ada tatapan gelisah yang Dhean tangkap pada bola matanya, "Jika itu tujuan mu sayang sekali aku sudah mengetahuinya. Jadi aku dengan sangat mudah membatalkan perjanjian kita sebelumnya. Kau akan mendapatkan kompensasi sesuai isi perjanjian sebelumnya. Bagaimana?" "Kenapa tuan Dhean begitu cepat menyimpulkan?" "Kau tau prinsip hidupku nona?" "........." "Aku tidak menerima penghianat yang bertobat!" ".........." "Mungkin kau pernah mendengar desas-desus perihal diriku yang ramah dan bijaksana. Dhean Nixon yang murah hati, Dhean Nixon CEO yang sangat baik hati. Well, jika otakmu berfikiran begitu maka aku sedikit berbangga hati untuk pemikiran kolotmu. Fakta-fakta diatas memang benar adanya. Ckckck! Tapi itu dulu sebelum para penghianat seperti mu mempermalukan diriku. Jadi perlu kau ingat nona Teressa, bahwa di Wanxing group benci penghianat" "Apa ini ada hubungannya dengan masa lalu mu yang juga menghianatimu? Bukankah masalah pribadi dilarang keras untuk--" "Nyonya Teressa!!" "Ckck! Kau lucu sekali tuan Nixon. Kau masih berada dalam bayang-bayang masa lalu sayang sekali. Pemimpin kompeten seperti mu harus menderita tekanan batin" "Cukup! Perkataan anda tidak masuk akal nona Teressa! Silahkan keluar atau keamanan yang mengeluarkan anda!!" "Well .. well .. well ... Tidak kau suruh pun aku akan pergi keluar tuan sekertaris! Dan untukkmu tuan Nixon yang sombong! Kau harus ingat, kau akan membayar perlakuanmu ini padaku!!" "b******k!!" Teriakan keras itu seketika mendominasi seisi ruangan rapat yang kosong sepeninggal Teressa. Dan Dhean membanting semua berkas-berkas penting diatas mejanya hingga jatuh berserakan. Tidak ada yang berjalan lancar untuk hari ini. Semuanya membuat moodnya hancur. Hasil dan tenaga yang ia keluarkan tidak imbang. Dan itu menjadikan dirinya tidak mendapatkan kepuasan yang selalu ia dapatkan. Dan ini kembali karena sebersit kenangan masa lalunya yang tiba-tiba menganggu nya tadi pagi. Mimpi buruk perihal kenangan masa lalu sialannya kembali mengusik hatinya. Membuatnya harus uring-uringan tanpa jelas hari ini. Baby lihat, kau membuatku kalang kabut lagi hari ini. Kenapa meski begini. Kenapa meski mencintamu terlalu dalam hingga aku sulit melupakan mu. Kenapa juga hanya kau yang harus pergi meninggalkan aku. Kau lihat sendiri kan, bagaimana kacaunya hari-hariku tanpamu sayang. Bajingan Sialan! Aku akan membuat perhitungan denganmu jika aku masih merasakan hembusan nafasmu! TO BE CONTINUED

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

True Love Agas Milly

read
197.4K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.6K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.4K
bc

Dependencia

read
185.8K
bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

Me and My Broken Heart

read
34.4K
bc

Married By Accident

read
223.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook