bc

Hi It's Me

book_age16+
8
FOLLOW
1K
READ
family
playboy
badboy
goodgirl
drama
bxg
first love
friendship
school
like
intro-logo
Blurb

Itulah Aku, yang memilih menyendiri ketika di tengah kerumunan, memilih bungkam ketika mereka berbincang dan rasanya menjalani kehidupan hingga usia delapan belas tahun tidak sebaik-baik saja seperti apa yang orang lain katakan. Sayangnya aku hanya diam ketika di tanya, takut untuk bercerita, dan malu untuk di ungkapkan. Aku hanyalah remaja putri pada umumnya. Yang mana ketika badai berkali-kali datang, selalu berdiri kokoh dengan payung rapuhnya, dan yang sekali terhempas ombak selalu berlayar dengan perahu usang nya.

Ketika Tuhan berkata kamu akan baik-baik saja, maka aku akan baik-baik saja.

Kalula Ayunda Citra

chap-preview
Free preview
Chapter 1
| Cowok Tembakau | [] [] []     Pandangan mata gadis itu masih tertuju pada jendela disampingnya, menampilkan gemerlap lampu yang berjejer di pinggir jalanan seolah lebih terang daripada masa depannya. Harum tanah bercampur air hujan sungguh membuat otak dan pikirannya sedikit tenang, yah akhir-akhir ini Hujan selalu mengguyur sebagian Ibukota tanpa henti, pertanda Januari Sudah mulai berakhir dan menghitung hari Febuari akan datang menyapa jiwa-jiwa yang kurang kasih sayang. Mengingat kasih sayang, gadis itu hanya mampu tersenyum kecut.  Seperti biasanya, sehabis mengakhiri shifting malamnya, gadis itu tidak langsung berkemas pulang. Bahkan, salah satu teman dekatnya sempat menegurnya, hanya saja gadis itu masih diam ditempat dengan keras kepala menolak ajakannya.      "Kal, buruan berkemas deh. Udah malem mentang-mentang besok Libur ih" ujarnya menghela napas berat. Namanya Kalula Ayunda Citra gadis tujuh belas tahun yang menjadi salah satu pekerja Part time di Kafe ini, wajahnya yang ceria dengan sorot mata teduh selalu tersenyum dalam keadaan apapun. Theresia teman dekatnya pun selalu bingung jika Akhir-akhir ini gadis itu selalu diam, enggan berceloteh seperti biasanya. Satu yang tidak dirinya sukai dari Kalula selalu menutupi permasalahan hidupnya, berlagak menjadi wanita kuat di hadapan orang-orang.     "Udah Mau jam sepuluh Malam, Lo gak Khawatir ketinggalan Busway?" ujarnya dengan nada lirih, sedangkan sorot matanya kini tertuju pada Halte Busway di sebrang sana.     "Eh...Tunggu! Gue beres-beres dulu" gerakannya cepat sedikit berlari. Menunggu gadis itu berkemas mata Theresia menatap pintu Kafe nya sumringah. Disana ada Lingga teman dekat saudara lelakinya Tio,  tengah bersandar pada motor CBR miliknya. Lingga memang anak Orang kaya, hidup dalam hingar-bingar materi dan kasih sayang, hanya saja hidupnya sedikit liar tanpa pengawasan dari orang tuanya.     "Kal Lo yang kunci Kafe Ya, Gue mau ngedate same Lingga" tuturnya keras. Kalula mendekat menatap Theresia yang sudah menyerahkan kuncinya, gadis itu berlari begitu keduanya sudah tiba di depan pintu Kafe. Kalula menatap lingga sekilas, sebelum sibuk dengan kunci di tangannya.     "Kalian udah jadian?" Tanya Kalula kikuk, melihat mata Theresia yang mengerlingkan satu Kalula mengagunkan kepala paham, "Oh Selamat Ya" kini Kalula hanya tersenyum masam, mendengar kabar baik atau bahkan buruk untuknya. __     Malam yang dingin dengan udara yang seolah membekukan badan, Kalula masih terdiam di halte seorang diri. Pandangan matanya sesekali tertuju pada jam tangan miliknya, sudah menunjukan pukul sepuluh malam namun halte busway masih nampak sepi belum terlihat tanda-tanda kedatangannya bus yang di tunggunya.  Dengan mata terpejam, Berkali-kali gadis itu menggosokkan kedua tangannya.  Namun  nihil, tidak berefek apapun pada kehangatan tubuhnya. Begitupun dengan sweater yang ia kenakan nyatanya tidak menghangatkan sama sekali, yang ada angin semakin lama semakin membuat tubuhnya menggigil.     "Sendirian aja Kak" ujarnya salah seorang pemuda yang tiba-tiba duduk disampingnya, Kalula menoleh memberikan space tempat duduknya. Gadis itu hanya diam tanpa mau menjawab ucapan pemuda disampingnya.     "Jangan takut Kak, saya bukan Hantu. Lagian mana ada Hantu yang se cakep saya" timpalnya menghirup vape Liquid nya. Wajahnya memang tampan seperti apa yang di ucapkan nya, namun bukan berarti Kalula langsung tertarik dengannya, gadis itu sudah biasa melayani customer berwajah tampan yang singgah di kedai kopinya. Kalula tersenyum sejenak sebelum kembali menoleh pada arloji miliknya.  `  "Nungguin Busway?"  `   "Em Ya, Kamu sendiri?" Pemuda itu menatap Kalula dengan senyum manisnya. Hingga beberapa lama, otaknya sontak mengoreksi kalimat yang barusan dirinya lontarkan, tidak ada yang salah pikir kalula dalam hati. Namun pemuda itu masih tersenyum kearahnya.     "Rasanya aneh aja" Ujarnya menggantungkan Kalimatnya, kalula terdiam sesaat menuggu ucapan yang akan dilontarkan pemuda di sampingnya.      " Aneh ketika ada cewek yang manggil saya dengan sebutan Kamu, biasanya lebih nyaman Lo Gue padahal umur kita tidak terpaut jauh" tutup nya, pemuda itu menyimpan Vape nya menatap Kalula dan tersenyum miring.     "Menurut saya bukan hal aneh, saya menghargai Kamu sebagai orang yang baru saya kenal, terlepas kita seumuran atau tidak. Rasanya terlalu aneh jika harus memanggil kamu dengan sapaan itu " titah Kalula menatap sepasang mata di hadapannya dengan dingin.     "Baiklah ... Semoga Kata aku dan Kamu menjadi Kita. Ok selamat Malam semoga kita bertemu dilain Waktu, panggil saja Angin" ujarnya melangkah menuju pintu mobilnya, selang beberapa menit Busway yang dirinya tunggu tiba di depannya. Angin pemuda itu sudah pergi dengan mobil Audi A5 nya. Ah Kalula menyebutnya Angin si pemuda tembakau dikarenakan matanya terlalu jeli menatap bungkus Rokok yang terselip di kantong kemejanya, bukan gadis itu lancang hanya saja profesinya sebagai Barista kopi untuk selalu memperhatikan hal sekecil apapun.     Selain itu pula Angin jenis pemuda yang gemar mengusik gadis-gadis yang dijumpainya, lihat saja di halte Busway sana, pemuda itu gencar mendekati gadis-gadis itu dan selang beberapa lama, membawanya untuk singgah ke dalam mobilnya, beruntung Kalula tidak terjerumus rayuan pemuda itu dan bahkan berharap Tuhan tak mempertemukannya untuk kedua kalinya. Tin     Busway itu berhenti di halte yang dirinya tuju,  Kalula hanya perlu lima belas menit berjalan kaki menuju tempat tinggalnya.  Setidaknya gadis itu bersyukur, tinggal di rumah majikan Ibu dan Ayahnya secara gratis, meski harus berkali-kali membangunkan satpam untuk membuka  pintu gerbangnya. Lebih dari cukup daripada  Menyewa rumah yang tentu akan membuat pengeluarannya membengkak.     Pak salam hanya menghela Napas lelah,, begitu kalula berulang kali membangunkan tidurnya. Dengan mata menahan kantuk, Satpam itu mau membuka pintu gerbangnya. Seperti dugaannya Lampu area halaman sudah padam, menyisakan lampu remang-remang yang menerangi Jalannya. Perlahan langkah kaki itu berheti, seiring dengan suara bariton  yang terdengar di belakangnya, Kalula membalikan badan hingga tatapan keduanya bertemu satu sama lain.     "Baru Balik? Ibu Lo nanyain terus" titah Lingga menatap Kalula  sinis, rupanya pemuda itu sudah tiba  terlebih  dahulu daripada dirinya.      Siapa yang sangka jika Lingga Jati Samuel, pemuda terbaik ditempatnya menimba ilmu  tinggal satu atap dengan Kalula, hanya saja status sosial mereka yang berbeda Lingga si Tuan rumah sedangkan Kalula si Babunya.     Kalula masih diam membisu menatap sepasang bola mata di hadapannya, saat ini gadis itu hanya bisa terdiam seolah tertangkap basah sebagai pencuri,  sesaat  wanita paru baya itu datang menghampiri mereka.  Lidya sang Ibu dengan sorot mata dingin  menarik paksa menjauh dari tempat itu, menyisakan Lingga yang tengah berdiri mematung menatap kepergiannya.  Plak     Bunyi tamparan itu kentara di malam yang sepi, Kalula hanya diam dan akan selamanya diam begitu ibunya mengucapkan kalimat sumpah serapah yang mungkin untuk kali pertamanya ia dapatkan. BERSAMBUNG

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Head Over Heels

read
15.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.2K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.5K
bc

DENTA

read
17.0K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook