bc

Pesona Sang Madu

book_age18+
1.9K
FOLLOW
10.4K
READ
love-triangle
contract marriage
drama
another world
first love
secrets
lonely
cuckold
polygamy
engineer
like
intro-logo
Blurb

Adakah perempuan yang mau mencarikan istri untuk suaminya? Tentu saja ada. Dan tidak semua perempuan yang berhati emas yang bisa melakukan hal tersebut.

Lyra Febriani, seorang perempuan yang memaksa Zahra Armelia untuk menjadi adik madunya, supaya ia bisa memberikan keturunan pada suaminya, Rasyad Dalmansyah.

Lyra seorang istri mandul yang bersikeras mencarikan madu supaya Rasyad memiliki keturunan, tidak megira jika ia telah menciptaka neraka untuk dirinya sendiri.

Bisakah Lyra bertahan? Siapakah yang dipilih Rasyad? Lalu, apakah Zahra bersedia melepas anaknya, meskipun ada perjanjian sebelum pernikahan jika ia harus menyerahkan anaknya pada Lyra dan Rasyad?

Cover : Canva Free

chap-preview
Free preview
Bang, Menikahlah!
Pesona Sang Madu 1 Bang, Menikahlah! Siapa yang memulai, dialah yang mengakhiri dan dia jugalah yang harus menerima seperti apa nanti akhirnya. *** "Mama bilang apa, Bang?" tanya Lyra seraya meletakkan secangkir teh hangat yang diseduhnya saat Rasyad, suaminya sedang menelpon dengan mamanya-ibu mertua Lyra. Panggilan telepon itu sudah terputus, Rasyad menyandarkan tubuhnya disandaran sofa di ruang keluarga. Rasyad, suami Lyra mengusap wajahnya yang tampak kusut. Jelas sekali dia menyimpan beban di hati dan pikirannya. Diambilnya teh yang telah dihidangkan oleh istrinya barusan, hanya beberapa tegukan yang bisa terminum olehnya. "Biasa, Dek," jawabnya singkat, tapi sangat berat terasa oleh Lyra, dihelanya nafas yang sempat tertahan karena menanti jawaban dari Rasyad atas pertanyaannya tadi. "Apa tidak sebaiknya kita jujur saja, Bang?" tanya Lyra seraya mendudukkan diri disamping Rasyad. Digenggamnya tangan kanan Rasyad yang sedang memijit pelan kening yang tampak berkerut, frustasi. "Abang belum siap, Dek. Takut mengecewakan Mama." ujarnya. "Mama akan lebih kecewa kalau kita tidak jujur, Bang. Berapa lama harus kita simpan kenyataan ini? Adek tidak sanggup.” Lyra meremas tangan Rasyad dengan kuat, hingga menampakkan urat di permukaan tangan berkulit putih tersebut. "Entahlah Dek, nanti Abang pikirkan lagi." Lyra dan Rasyad sudah menikah hampir empat tahun lamanya. Di awal pernikahan, mereka tidak begitu menunggu hadirnya si buah hati. Mereka begitu menikmati hidup sebagai pasangan suami istri yang harmonis. Hingga usia pernikahan mereka berjalan satu tahun. Sewaktu mereka pulang ke kampung halaman, dan keluarga besar sudah mulai menanyakan tentang hadirnya seorang anak. Barulah Lyra menyadari, kalau sebenarnya mereka juga merindukan buah hati dalam pernikahan mereka. Setelah itu, Lyra dan suami mulai menjalankan program hamil. Berbagai usaha mereka lakukan, mulai dari makan makanan yang bergizi, olah raga dan istirahat yang cukup, meminum madu kesuburan untuk pria dan wanita, meminum s**u penyubur kandungan untuk Lyra, memperhatikan tanggal haid sehingga bisa menetapkan waktu subur dan tepat untuk berhubungan. Satu tahun mereka menjalaninya, tapi tuhan belum juga mempercayakan mereka menitipkan seorang anak untuk mereka besarkan. Lalu seorang sahabat, menyarankan pada mereka untuk memeriksa kondisi kesuburan dengan dokter kenalannya. Runtuh dunia ini rasanya setelah mengetahui hasil dari pemeriksaan. Lyra dinyatakan mandul. Berminggu-minggu ia larut dalam kesedihan, meratapi nasib yang tidak berpihak kepadanya. Mengapa harus ia yang ditakdirkan mandul? Jutaan perempuan yang ada di dunia ini, mengapa harus Lyra??? Beruntung dia memiliki Rasyad sebagai suaminya. Dengan perlahan Rasyad berhasil membujuknya. Rasyad menyatakan kalau dia sama sekali tidak mempermasalahkan kekurangan Lyra, Rasyad tidak mempermasalahkan hadirnya anak dalam rumah tangga mereka. Rasa cintanya yang teramat besar, mampu mengikis semua kekurangan Lyra. Dan Lyra kembali menjadi wanita yang berbahagia di dunia ini. Rasyad sangat menyayangi Lyra. Menurut Lyra, Rasyad adalah tipe suami idaman kaum Hawa. Tidak pernah sedikitpun sikap Rasyad berubah sejak mengetahui kalau Lyra mandul, dia masih seperti Rasyad yang dulu, Rasyad yang tetap sayang dan cinta pada istrinya sebelum mengetahui fakta kemandulan instrinya, hal itu membuat Lyra merasa minder serta tidak percaya diri karena merasa tidak sempurna sebagai istri Rasyad. Namun Rasyad berhasil membangkitkan rasa percaya diri Lyra. Lyra mulai berbenah, berusaha menutupi kekurangannya dengan melayani Rasyad sebaik mungkin. Semua kebutuhan dan keperluan Rasyad dengan sigap Lyra penuhi. Tidak pernah Lyra menolak semua yang diinginan Rasyad, kapanpun dan bagaimanapun keadaannya, dia selalu menomor satukan keperluan Rasyad. Lyra benar-benar berusaha jadi istri terbaik untuk Rasyad. Sekarang, usia pernikahan mereka sudah hampir empat tahun. Mereka tetap menjadi pasangan yang berbahagia, melupakan kekurangan Lyra dan tidak memedulikan hadirnya anak sebagai penerus keturunan. Hingga beberapa bulan yang lalu, mama mertua Lyra sering bertanya kenapa Lyra belum juga memberikannya seorang cucu. Rasyad adalah anak satu-satu nya, jadi wajar beliau menanyakan kapan anak dan menantunya akan memberikannya cucu karena mereka sudah cukup lama menikah. Dari sinilah awalnya, Rasyad belum berani jujur pada orangtuanya. Belum berani mengakui kalau Lyra, istrinya hanyalah seorang perempuan mandul yang tidak bisa memberikan mereka keturunan. Bahkan Rasyad juga melarang Lyra untuk jujur kepada keluarga Lyra. Sebagai istri, Lyra mengikuti semua yang diminta Rasyad. Lyra juga merahasiakan hal ini pada Ayah dan Bundanya. Ibarat memakan buah simalakama, Rasyad sangat menyangi mamanya tetapi ia juga mencintai Lyra, istrinya. Jangan sampai sikapnya menyakiti salah satu diantara mereka. Sampai saat ini, Rasyad hanya bisa berkata kalau tuhan belum mempercayakan mereka untuk menjadi orang tua. "Bang...." Lyra menggoyang lembut lengan Rasyad, Rasyad langsung tersadar dari lamunan. Kepalanya menoleh ke arah Lyra. Ekspresi wajahnya datar. Lyra menarik nafas sebentar sebelum mengucapkannya. Sudah lama ia memikirkan, demi Rasyad, demi mama mertua, demi cinta dan pengorbanan Rasyad padanya, karena kesetiaanya selama ini, Lyra balas pengorbanan Rasyad dengan sedikit pengorbanan darinya. Tentu saja Lyra ikhlas melakukan. "Bang, menikahlah. Adek rela dimadu." *** Beberapa jam setelah pembicaraan mereka, Rasyad tidak menegur Lyra sama sekali. Lyra rasa, tidak ada yang salah dengan permintaannya. Kenapa Rasyad sampai marah? Bahkan Lyra belum melanjutkan perkataannya, setelah ia meminta Rasyad untuk menikah, Rasyad memandang Lyra sebentar lalu pergi meninggalkan wanita berparas ayu tersebut. ‘Apakah aku salah?’ Lyra membathin. Tidak, sebagai istri Lyra ingin memberikan keturunan pada suaminya, mama mertua juga mengharapkan hadirnya cucu sebagai penerus keturunan dalam rumah tangga mereka. Sesuatu yang Lyra tidak akan pernah bisa mengabulkannya, karena itulah ia meminta kepada Rasyad untuk menikah lagi. "Bang." Dipeluk suaminya dari belakang. Rasyad sedang menatap langit senja dari balkon kamar mereka. Indahnya langit yang mulai kemerah-merahan tidak seindah suasana hati Rasyad dan Lyra. Biasanya di hari minggu ini mereka akan jalan-jalan keluar sampai malam tiba. Tetapi karena permintaan Lyra pagi tadi, Rasyad lebih memilih berdiam diri di rumah. Ia tidak mengajak lyra keluar. Kepala Rasyad menoleh kebelakang, melihat Lyra yang masih memeluknya erat. Dia kemudian berbalik, mengurai pelukan Lyra kemudian berdiri menyamakan posisinya dengan Lyra. Mereka saling menatap langit senja bersama. "Bang." Kata Lyra lagi, Lyra berusaha mencairkan suasana kaku yang tercipta semenjak pagi tadi. Rasyad menoleh pada Lyra, memberikan senyum terindahnya. Aahh, Rasyad memang tidak seganteng tokoh utama di drama korea. Ia tidak juga setampan CEO di novel yang sering Lyra baca. Dia hanyalah seorang pria dewasa yang berkharisma, dan hanya dengan senyumannya mampu memporak porandakan hati Lyra, membuat jantung Lyra berdetak tiga kali lebih cepat dari biasa. "Jangan di ulang lagi ya, Dek," ucap Rasyad. "Apanya Bang?" tanya Lyra tidak mengerti. Kesalahan apa yang telah ia perbuat hingga Rasyad memintanya untuk tidak mengulanginya lagi? "Meminta Abang untuk menikah lagi. Abang tidak akan sanggup melakukannya." Kalau ada yang bertanya, Lyra merasa menjadi wanita yang paling bahagia di muka bumi ini. Lyra adalah istri yang sangat beruntung memiliki suami seperti Rasyad. Seandainya Lyra egois, tidak akan pernah Lyra membagi suami dengan wanita lain. Bahkan tidak akan terniat sedikitpun untuk itu. Ia hanya wanita biasa yang memiliki kekurangan, dan ia hanya ingin menyempurnakan hidup suaminya. Hanya itu.... "Tapi Bang, mama begitu mengharapkan kita bisa memiliki anak." Lyra mencoba membela diri. Bagaimanapun ia akan membujuk Rasyad supaya mau menikah lagi. "Kita bisa mengangkat anak, banyak anak-anak yang tidak memiliki orang tua. Kita bisa membesarkan mereka." Kedua tangan Rasyad diletakkannya di bahu Lyra, kata yang keluar dari mulutnya diucapkan sebaik mungkin supaya Lyra bisa memahami perasaannya. "Tapi mereka bukan dari benihmu. Mama mengharapkan cucu yang hadir dari keturunanmu, anak kandungmu Bang." Lyra tetap membela diri, menyatakan kalau keinginannya sebuah pembenaran. "Abang belum bisa membagi hati Abang dengan perempuan lain Dek. Kamu tau itu. Dulu sewaktu kita akan menikah, kita pernah berjanji akan bersama selamanya. Kamu menerima semua kekurangan Abang, dan Abang juga menerima kekuranganmu. Abang masih mengingatnya sampai sekarang. "Adek juga mengingatnya Bang, Adek meminta Abang menikah lagi bukan untuk membagi hati Abang dengan perempuan lain, melainkan untuk memberi Abang keturunan." Rasyad mendesah panjang. Percuma membahas masalah ini dengan Lyra karena ia tau Lyra tidak akan pernah mengalah dengan apa yang menjadi kemauannnya. "Sudahlah Dek, Abang tidak mau lagi membahasnya." Lalu ia masuk ke kamar, meninggalkan Lyra sendiri di balkon. "Bang, dengar dulu." Lyra mengejar Rasyad. "Hanya untuk anak Bang, setelah itu Abang bisa melepasnya." Ucapan Lyra langsung membuat langkah Rasyad terhenti. Ia menoleh pada istrinya. "Apa maksudmu, Dek?" tanyanya dengan alis sedikit terangkat. "Menikahlah, menikahlah sampai wanita itu hamil anakmu, lalu kita yang akan merawatnya. Adek yang akan jadi ibunya. Mereka tidak perlu tahu, kita bisa menyembunyikannya. Adek yang akan merawat anak kandung Abang. Kita akan membesarkannya bersama, Bang." Dengan percaya diri Lyra mengucapkannya, meminta suaminya untuk memahami keinginannya. "Satu malam saja Bang, adek rela membagi abang dengan perempuan lain. Buat perempuan itu hamil, Adek yang akan mengaturnya, Abang cukup menerima permintaan Adek." Pinta Lyra dengan wajah sedikit memelas. Wajah penuh permohonan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
474.6K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

Escape from Marriage - Kabur dari Derita Pernikahan Kontrak

read
256.8K
bc

Noda Masa Lalu

read
183.7K
bc

Long Road

read
118.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook