bc

Marry Me, Single Daddy!

book_age16+
1.0K
FOLLOW
5.5K
READ
billionaire
possessive
arrogant
goodgirl
CEO
sweet
bxg
genius
city
first love
like
intro-logo
Blurb

Aruna terobsesi menjadi ratu dalam sekejap. Bukan untuk sebuah kerajaan, tetapi hanya dalam sebuah rumah tangga. Namun, ia tidak membutuhkan cinta. Una hanya ingin menikah demi membebaskan dirinya dari kesengsaraan. Bertemu dengan Ilia setelah sekian lama membuat Una semakin ingin terbebas dari kesengsaraannya. Una pun meminta Ilia mengenalkannya pada duda kaya raya. Gayung kemudian bersambut, Ilia mengenal seseorang yang tepat untuk menikah dengan Aruna. Arseno Abimanyu adalah orangnya.

Perkenalan pun terjadi. Meskipun awalnya Arsen tidak menyukai Una, tetapi lama kelamaan ia cinta. Namun, bagaimana jika Ilia menyesal mengenalkan keduanya? Bagaimana pula perasaan Una saat tahu bahwa Ilia adalah mantan istri lelaki itu?

Ketika perasaan semakin berkembang dan rumit, Una memiliki seseorang yang selalu mencintainya yaitu Bagus Alfarezo. Bagaimana kah Una menghadapi semuanya? Akankah ia tetap memaafkan Arsen ketika kesalah pahaman membelenggu mereka?

chap-preview
Free preview
Marry Me, Single Daddy! – Chapter 1
*** Aruna meneguk minuman yang Ilia berikan padanya. Ia menghela napas dengan berat di depan teman kecilnya itu. Matanya menatap lurus pada Ilia dan bertanya-tanya kenapa hidup Ilia bisa sesempurna ini? Padahal dulu mereka adalah teman sepermainan yang sama-sama dari kalangan bawah. Namun, saat tumbuh dewasa, mereka benar-benar berbeda. Aruna masih menjadi si upik abu, sedangkan Ilia menjadi ratu. Aruna benar-benar sudah bosan menghadapi hidupnya yang setiap hari kesusahan. Apalagi saat ini dirinya hanya sebatang kara. “Gue butuh solusi, La. Cariin gue duda kaya raya supaya bisa menjamin kehidupan gue yang terlunta ini!” Permintaan Una yang sedikit tidak biasa itu ditanggapi oleh Ilia dengan senyum manisnya. Pertemuan tanpa sengaja sebulan yang lalu dengan Aruna, membuat Ilia akhirnya memiliki teman bicara. Una adalah sahabat kecilnya di masa susah dulu. Kini, dirinya tak lagi seperti Aruna yang setiap hari kesulitan menjalani kehidupan. Ilia sudah berubah. Ilia pikir tak ada salahnya membantu Una memiliki seseorang yang ia butuhkan. Lagi pula Ilia kenal seorang lelaki yang Aruna inginkan. “Gue punya satu kenalan, Na! Hidup lo bakalan baik-baik aja setelah lo kenal sama yang satu ini,” Arseno Abimanyu, bosnya di kantor pasti membutuhkan seorang istri baru untuk menjaga Biru Lazuardi Abimanyu. Ilia pikir, Aruna adalah orang yang paling cocok untuk menggantikan posisi itu. “Bos gue butuh istri baru yang bisa gantiin posisi mantan istrinya. Tapi lo harus jagain anak semata wayangnya, Na. Gimana? Mau nggak?” tanya Ilia. Pupil mata Aruna membesar mendengar itu. Tentu saja dirinya setuju. Menikahi duda kaya raya adalah tujuan barunya demi terlepas dari kemiskinan ini. Una ingin menjadi ratu seperti Ilia. “Gue setuju! Lo kenalin dulu sama gue, La,” ucapnya. Gayung benar-benar bersambut. Ilia dengan senang hati mengenalkan Aruna kepada Arsen. Dengan begitu, tugasnya telah selesai. Ia bisa bebas dari beban yang selama ini membelenggunya setengah mati. Ilia akan menjalani hidupnya dengan caranya sendiri setelah Aruna mendapatkan Arsen. “Besok, Na. Lo harus ikut gue makan malam besok. Gue yang atur pertemuan itu, okay!” Aruna pun menganggukan kepalanya dengan setuju. Ini yang dirinya inginkan. Sebentar lagi kehidupan upik abu ini akan menghilang selamanya darinya. Sudah saatnya seorang Aruna menjadi ratu. Tidak masalah bila yang akan dirinya nikahi adalah duda tua. Aruna tidak peduli asalkan hidupnya terjamin sampai mati. “Gue balik kantor dulu. Besok gue kirim alamat restorannya di mana,” Ilia melirik jam mewah yang melingkari tangannya. Waktu sudah menunjukan pukul satu kurang Tiga Puluh menit. Jika itu orang lain, Arsen pasti akan marah bila karyawannya terlambat kembali ke kantor. Namun, ini adalah Ilia yang memiliki banyak sekali rahasia. Aruna melambaikan tangannya pada Ilia. Gadis itu benar-benar iri melihat kehidupan Ilia setelah sekian lama tidak berjumpa. Ilia benar-benar sudah berubah sepenuhnya. Semua barang yang melekat di tubuh sahabatnya itu adalah barang mewah yang harganya bisa membuat Una mencukupi kebutuhannya selama beberapa bulan lamanya. Una melirik dirinya sendiri. Napasnya menghela berat ketika yang ada di tubuhnya adalah seragam pelayan kafe. Astaga! Benar-benar kebalikan dari Ilia. “Apa yang kamu lakukan Aruna? Cepat kerja!” teguran itu membuat Una bergerak cepat. Bagus Alfarezo, bujangan ganteng pemilik kafe tempatnya bekerja. Aruna tidak siap menghadapi ceramahnya lagi. Entah kenapa selalu saja Una yang menjadi sasaran. Sekalipun itu bukan kesalahannya. Sesekali Una menebak, Bagus melakukan itu karena mereka pernah memiliki masa lalu. Sial! Jika mengingat masa lalu itu, membuat d**a Una terasa sesak. Ini salah satu penderitaannya. Ia harus mengais rezeki dari lelaki yang pernah mempermainkan hatinya di masa lalu. Bukan Una tidak ingin mencari pekerjaan lain, tetapi selalu ditolak setiap kali dirinya memasukan lamaran. “Baik Pak! Maafkan saya,” ucap Aruna sambil menundukan kepala. Ia mengembuskan napasnya dengan lega ketika melihat atasannya itu melangkah pergi. Bayangkan bagaimana perasaan Una saat ini. Setiap hari dirinya harus menghadapi Bagus yang menyebalkan. Sungguh, lelaki itu menyiksa bathinnya. Andai saja dulu Aruna tahu siapa pemilik kafe ini, Una pun tidak akan memasukan lamaran pekerjaannya ke tempat ini. Aruna lebih memilih mati kelaparan daripada menerima upah dari seseorang seperti Bagus. “Kalau memang mau mati, ya mati aja! Nggak usah ngeles.” Una mendengkus kesal. Pikirannya boleh saja mengatakan lebih baik mati kelaparan daripada menerima upah dari Bagus, tetapi buktinya sudah hampir setahun ia bertahan di tempat ini. Mengabaikan segala perasaan malunya setiap kali Bagus memberinya gaji. Sungguh bermuka tebal. Namun, Una tidak bisa melakukan apa-apa. Dia tidak siap mati kelaparan dan menjadi berita utama di media pertelevisian. Seorang Aruna memang bukan siapa-siapa, tetapi ia yakin sekali berita kematian karena kelaparan sangat menarik untuk disimak orang-orang. Aruna tidak ingin namanya ada di sana. Ia harus berjuang untuk hidupnya, sekalipun yang memberinya gaji adalah Bagus Alfarezo, sang mantan yag dulu pernah mempermainkan perasaannya. Baiklah, sudah saatnya Una kembali bekerja. Ia sudah menghabiskan waktu istirahat makan siangnya bersama Ilia. Una pun kembali pada perannya yaitu sebagai pelayan kafe milik mantan pacarnya sewaktu SMA. Tck. Una malas mengingat itu. Lebih baik membayangkan seperti apa wajah bos Ilia yang membutuhkan belaiannya. Astaga! Una benar-benar tidak sabar untuk bertemu lelaki itu. Ia sungguh yakin hidupnya akan berubah setelah menjadi sugar baby seorang duda tua kaya raya. “Aruna Gayatri! Kenapa melamun? Banyak yang sudah menunggu pesanan!” Ingin sekali Una memutar bola matanya. Entah sejak kapan bos galak bin usilnya ini berada tepat di depannya? Namun, Aruna tidak ingin mendapatkan malu untuk kesekian kalinya. Jika ia melawan, Bagus akan menyeretnya ke dapur dan memarahinya lagi seperti hari-hari biasa. Una heran, kenapa Bagus tidak memecatnya saja? “Baik Pak! Saya anterin sekarang juga.” “Berhenti! Ikut saya ke belakang!” ujar Bagus menghentikan pergerakan kaki Una. Hal itu membuat Aruna menghela napasnya dengan berat. Sepertinya, kali ini pun ia tak bisa menghindar dari Bagus Alfarezo. Una mengikuti ke mana langkah bosnya pergi. Dirinya harus siap mendengar teguran dari sang mantan sekali lagi. Namun, kali ini agaknya sedikit berbeda karena bosnya membawanya ke ruang kerjanya. Bukan ke dapur seperti biasa. “Ada apa Pak?” tanya Una sedikit gugup. Jangan katakan bahwa Bagus akan memecatnya sekarang juga? Tidak! Aruna tidak bisa dipecat sekarang. Dirinya memang ingin pergi dari tempat ini, tetapi tidak di waktu seperti ini. Bukan karena tak rela meninggalkan kafe, tetapi gajian sebentar lagi. Una tidak rela hasil jerih payahnya hilang begitu saja. Bagus menatap Una dengan tatapan sebalnya, tetapi boleh kah Una menilai sedikit berbeda? Lelaki yang pernah ia cintai itu menatapnya dengan tatapan curiga. Entahlah, Una tidak pandai menilai. Namun, kenapa ia merasa terintimidasi karena tatapan itu? Tck. Bagus memang salah satu sumber masalah dalam hidup Una. Tidak di masa lalu, maupun di saat ini. Lelaki itu selalu saja memberinya ujian hidup yang luar biasa. Menghadapi Bagus sama saja seperti menghadapi racun yang bisa membunuh secara perlaha, dan Una benar-benar tidak suka akan hal itu. Untungnya, ia tidak mencintai Bagus seperti di masa lalu. Jika sampai cintanya masih utuh, mungkin sakit hati yang Una rasakan setiap kali melihat Bagus akan semakin menyiksanya. “Pak? Haloooo Pak Bagus? Bapak baik-baik aja?” Una menggerakan telapak tangannya berkali-kali di depan Bagus karena lelaki itu hanya menatapnya tajam tanpa berkedip. Una merasa takut sendiri dibuatnya. Ia pikir Bagus kesurupan dan tidak bisa berkedip karena setan. Astaga! Bukan berarti Una yang menjadi setannya, tetapi jika itu bisa merasuki Bagus dan merubah sikap menyebalkannya, Una siap memerankannya. “Lancang kamu!” ujar Bagus. Kali ini Una benar-benar memutar bola matanya. Jengah juga pada sikap Bagus yang menurutnya semakin menyebalkan saja. “Berani kamu bersikap seperti itu di depan saya?” bentak Bagus tak suka. Aruna benar-benar sakit kepala dibuatnya. Entah kenapa emosi Bagus lebih besar dari sebelumnya. “Maafkan saya Bapak. Jadi, kenapa Bapak memanggil saya ke sini? Saya banyak pekerjaan, Pak,” Dari tempatnya berdiri, Una dapat melihat Bagus berusaha untuk mengatur emosinya. Una mengerti, Bagus pasti tak suka melihatnya ada di sini mengingat mereka pernah memiliki masa lalu yang buruk. Bagus pernah menyakiti Aruna dengan sengaja. Di masa lalu, lelaki itu mempermainkan seorang Aruna Gayatri. Mendekati Una dan membuatnya jatuh cinta hanya untuk meninggalkannya. Bagus memiliki sebuah permaianan bersama teman-temannya, mempertaruhkan Una sebagai bahan permainan mereka. Aruna mengubur rasa sakit itu di hatinya, tetapi Bagus masih mengingat perlakuannya hingga saat ini. Menahan Una di kafenya bukan suatu permainan. Bagus ingin membayar apa yang pernah ia lakukan pada Una beberapa tahun yang lalu. Bagus merasa bersalah karena telah mempermainkan Una demi harga dirinya di depan teman-temannya. Namun, Bagus tidak tahu bagaimana cara memperlakukan Aruna dengan baik. Dia masih ragu dan tidak percaya diri mengenai Una yang mungkin saja membencinya setengah mati saat ini. “Kamu dipecat!” ujar Bagus sambil melempar aplop putih ke atas meja kerjanya. Aruna mengeratkan genggamannya pada tangannya sendiri. Sudah ia duga, Bagus akan memecatnya. Namun, Una tidak akan berdiam diri. Ia harus bertahan setidaknya sampai hari gajian tiba. “Saya nggak bisa terima ini, Pak! Saya nggak mau dipecat,” Aruna menolak pemecatannya. Ia mendorong amplop itu kembali ke hadapan Bagus. “Bapak kalau mau benci sama saya nggak apa-apa, tapi jangan pecat saya sekarang juga,” lirih Una mengiba. Sementara di dalam hatinya mengutuk Bagus dengan suka-suka. Ia sendiri yang akan melempar amplop berisi surat pengunduran dirinya kepada Bagus setelah menerima gajinya nanti. Una pun akan mengatakan semua kesal yang selama ini dirinya pendam di depan Bagus. “Kamu buka dulu amplopnya, Aruna,” ucap Bagus dengan suara yang berbeda. Selama ini lelaki itu selalu saja menggunakan intonasi yang tidak enak didengar setiap kali berhadapan dengan Una. Bagus meraih amplop tersebut lalu kembali melemparnya ke depan Una, ke atas meja di depan Una tepatnya. “Buka!” ujarnya masih dengan suara yang lebih enak didengar dari sebelumnya. Perubahan yang terjadi pada bosnya itu pun membuat Una merasa heran. Ia mengerutkan dahi sebelum membuka amplop itu secara perlahan. “A … apa ini Pak?” tanya Una tidak percaya. Alih-alih pemecatan yang dia dapatkan, tetapi justru surat lain yang berisi kenaikan jabatan. “Manager kafe?” tanyanya tidak percaya. Oh astaga! Una benar-benar tidak tahu apa yang dulu, hingga kini Bagus pikirkan tentangnya. . . Bersambung.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
93.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook