bc

Si dingin suamiku

book_age16+
62.2K
FOLLOW
489.9K
READ
stalker
possessive
pregnant
arranged marriage
arrogant
goodgirl
CEO
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Aku sangat-sangat membenci laki-laki dingin yang selalu menghinaku dengan kata-kata pedasnya. Kebencianku dimulai saat pemutusan pertunangan yang dilakukannya secara sepihak, karena ia menikah dengan wanita lain. Saat itu aku memutuskan berkuliah di Jerman sesuai keinginan Ayah, namun beberapa tahun kemudian aku diminta pulang ke Indonesia dan mendapatkan berita buruk yang sangat mengejutkan.

Aku bertemu lagi dengan dia....

Anita Ariana Alexsanders

chap-preview
Free preview
Bencana
        Hari ini adalah hari pertamaku bekerja disalah satu perusahaan orang tua angkatku. Namaku Anita Ariana Alexander. Ibu menemukanku di teras rumahnya saat aku masih berumur satu minggu. Menurut ibu dan bapak aku ditemukan dalam keadaan masih merah. Aku diletakan di dalam keranjang dengan beralaskan kain panjang. Tak ada peninggalan apapun dari orang tuaku berupa surat, ataupun barang-batang yang membuatku menemukan mereka.         Ibu dan Bapak  adalah kedua orang tuaku yang merawatku dan mereka yang membawaku bertemu keluarga yang ingin mengadopsiku. Saat  itu aku berumur 5 tahun, mereka membawaku merantau ke Jakarta. Mereka bekerja pada seorang pengusaha kaya raya bernama Alvaro Alexander dan beliau memberikan kami sebuah favilium di dekat rumah utama milik mereka.         Istri Tuan Alvaro bernama Cia, mereka memiliki tiga anak yaitu Kenzo, Kenzi dan Putri. Aku sangat beruntung karena mereka mengangkatku menjadi anak mereka,  bahkan aku diperlakukan sama seperti ketiga anaknya. Aku dan Kenzi disekolahkan di SMA  yang sama sedangkan Kenzo dia selalu lompat kelas sehingga  dia telah menyandang gelar dokter di Jerman dalam usia muda. Aku dan Kenzi hanya bisa takjub dengan kepintaran Kenzo.  Kedua kakak angkatku sangat menyayangiku, bahkan sifat overprotektif mereka, membuatku kesulitan mendapatkan pacar.         Saat SMA Ayah Varo memintaku untuk melanjutkan kuliahku di Jerman. Ia  memintaku untuk mengambil jurusan Ekonomi bisnis namun, aku juga meminta ayah mengizinkanku untuk kuliah teknik karena aku juga ingin menjadi arsitek dan ia pun menyetujui keinginanku. Di Jerman, aku tidak sendirian karena ada adik Ayah Varo Om Raffa yang juga tinggal di Jerman bersama istrinya. Aku ingin belajar mandiri, oleh karena itu aku lebih memilih untuk tinggal di Flat bersama orang-orang Indonesia yang berkuliah di Jerman. Setelah menyelesaikan S1, aku pun melanjutkan S2. Kak Kenzo dan Ayah sering datang mengunjungiku. Apa lagi Kak Kenzo juga tinggal bersamaku di Flat, karena dia sedang menjadi peneliti teknik pengobatan baru di Jerman. Aku menjadi juru masak untuk Kak Kenzo yang lebih menyukai makanan rumahan.         Enam tahun aku tinggal di Jerman dan akhirnya aku dipanggil pulang dan disinilah aku sekarang, di bandara menunggu orang yang datang menjemputku. Aku sudah mengatakan kepada Bunda  kalau aku tidak perlu di jemput, tapi bunda sudah menyuruh orang menjemputku. Aku kangen Ibu dan Bapak, Ayah dan Bunda dan kedua saudaraku Kak Kenzi dan Putri. Aku pulang ke Indonesia dan meninggalkan Kak Kenzo bersama adik kecil nan polos bernama Ela. Aku harap Ela berhasil membuat si Iblis Kenzo jatuh cinta padanya.         Aku memakai kaos bewarna biru dan aku memakai jeans pendek kesukaanku, topi koboy serta sepatu boats coklatku. Hahahah...aku seperti bule kesasar dan aku mengecat rambut hitam panjangku menjadi rambut kuning. aku yakin Bunda dan ibu tak akan memarahiku paling Ayah dan Bapak yang akan memarahiku.         Aku menggeret koperku dan menunggu penjemput, yang sepertinya lupa menjemputku. Aku melihat sekelilingku dan Wo....laki-laki iblis itu menatapku dan menyipitkan matanya. Revan, Laki-laki b******k yang sejak dulu menjadi tunanganku, dan dia menolak mentah-mentah dengan mengatakan aku jelek. Seharusnya dia memperhatikan wajah cantikku dan tak perlu berbohong jika ia terpesona padaku. Namun saat aku besekolah di Jerman aku menadaptkan kabar bahagia, jika ia membatalkan pertunangan kami dikarenakan dia mencintai gadis lain dan akan menikahinya.         Marah? Cemburu? Kecewa? Big no...Tak ada dalam kamus hidupku untuk marah atau cemburu padanya. Aku sangat berterima kasih dengan ia memutuskan pertunangan kami, aku bisa bebas mencari laki-laki yang menjadi impianku. Seorang lelaki yang menyayangi keluarganya, tampan dan tentunya sangat mencintaiku. Soal harta? aku tak memikirkan laki-laki kaya, yang terpenting dia berkecukupan buat menghidupi keluarga kami nantinya.         Ia menatapku dari atas kebawah dan tersenyum sinis. "Tinggal di negara maju tapi gayamu seperti koboy zaman dulu, sungguh miris ayah Varo mengeluarkan banyak uang untuk anak sepertimu!"         "Rambutmu seperti kuah lontong basi yang sudah berulat kuning mengambang dan tak jelas!" Kalian dengar apa ucapan laki-laki iblis ini? Dia dan kenzo sama-sama iblis berwajah tampan.Tapi dia iblis dari segala iblis yang mengelilingiku.         "Aku tidak memintamu menjemputku!" Ucapku. Ia memandangku dan menyunggingkan senyum iblis yang membuat siapapun yang melihatnya kesal.         "Ini semua karena Bundamu dan Mamiku yang memintaku untuk menikahi perempuan udik sepertimu" Ucapnya         Apa? Yang benar saja,  Aku tak mau menikah dengan duda gila seperti dia. Aku memang pernah mendengar dari Putri yang saat itu meneleponku dan mengatakan jika istri laki-laki b******k ini meninggal saat melahirkan putrinya, tapi bukankah dia punya pacar. What aku menikah denganya no.....         "Siapa juga yang ingin menikah dengan laki-laki iblis sepertimu? cukup satu Kenzo dikeluarga kami, aku tak mau menderita menjadi istrimu!" Teriakku. Ia menatapku datar dan segera menarik tanganku dan menyeretku.         Aku melihat mobil yang dia pakai wow...menakjubkan. Ayah pernah bilang kepadaku kalau Revan memiliki jiwa bisnis yang sangat hebat. Terbukti dia mampu memperluas jaringan bisnisnya sampai ke Asia. Walaupun dia belum melampaui Ayah.         "Kenapa kau duduk dibelakang hah? Aku bukan supirmu" Ucapnya ketus. Aku segera pindah kedepan namun, karena aku ingin membuatnya kesal. Aku sengaja melewati tengah kursi, agar rambut pirangku mengenai wajahnya hahahaha... "Kau pikir aku akan tergoda dengan rambut busukmu itu?" Ia memandangku kesal. "Kau yang berpikiran aku menggodamu atau kau memang tergoda denganku?" Ucapku santai.         Dia melirikku dan aku siap-siap mendengarkan kata-kata kejamnya. "Wanita Aneh tubuh kurusmu tidak akan bisa membuatku on...ngerti?  Aku lebih menyukai gadis montok dari pada papan triplek sepertimu!" Ucapnya sadis.         Aku sudah tidak tahan lagi... Arghhhhhhh......Ingin sekali aku menjabak rambut jeleknya itu dan membenturkanya di stir mobil hiks...hiks...         "Kenapa diam?" Tanyanya kurang kerjaan. Aku malas menanggapi kata-kata kejamnya dan aku tak akan menang.         Dalam perjalanan menuju rumah, aku lebih memilih untuk diam. Ia hanya melirikku sekilas. Aku akui dia memang sangat tampan dan pesonanya itu, membuat banyak wanita klepek...klepek. Jika saja mulut kejamnya itu, tak pernah berkicau dan berkata biasa-biasa saja seperti adiknya dava dan davi mungkin aku termasuk penggemar lelaki gila ini.         Kami memasuki perkarangan rumah. Aku melihat Bunda, ayah, Ibu Sumi, Mami Vio beserta Papi Devan. Kenapa semua orang ada disini. Aku segera turun dari mobil dan mendekati mereka. Aku menyalami mereka satu persatu. Bunda mentapku  kagum, ia memutar tubuhku. "Wow...kamu semakin cantik sayang" Bunda memelukku. Aku melihat ibu sumi meneteskan air matanya. "Akhirnya kamu pulang nak!"         Ibu Sumi sekarang sudah sangat tua, aku bahkan dibilang cucu mereka ketimbang dibilang anak mereka. Ibu berumur 45 tahun dan bapak berumur 54 tahun saat mereka menemukanku. Aku memeluk mami Vio dan dia berbisik kepadaku. "Akhirnya  menantu Mami pulang"         Ayah melihat rambutku dan langsung menariknya. "Apa yang kamu lakukan pada rambutmu anak nakal?" tanya Ayah menatapku tajam.         "Hehehe biar mirip bule Ayah..." Aku memeluk Ayah gantengku. Jika aku pergi berdua ke mall dengan Ayah, dapat dipastikan banyak mata yang menatapnya penuh minat walaupun umur ayah cukup tua namun ayah kelihatan masih sangat muda. "Bun, Yah...Bapak kemana?" Mereka menatapku sendu, apa yang sebenarnya terjadi? "Bapak 5 bulan yang lalu meninggal nak...maafkan Bunda tidak memberitahumu, nak hiks..hiks..." ucap Bunda Cia "Bapak!!! Hiks...hiks..." Ayah Varo segera memelukku. "Bapakmu terkena serangan jantung dan Bapak sempat dirawat satu minggu nak"ucap Ibu dan menangis dipelukan Bunda.         Mami Vio mendekatiku dan mengelus rambut panjangku. "Bapakmu sudah bahagia disana karena permintaan terakhirnya dikabulkan, Ia ingin Revan menikahimu saat itu juga dan Revan menyanggupinya. Kalian sudah menikah secara agama walaupun belum secara hukum" Ucap mami Vio sambil menatapku. Duar.... Bagaikan disambar petir...kata-kata terakhir mami membuatku hancur.Aku melihat keseliling arah namun kegelapan membawaku ternyeyak dan aku terlelap.      

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
310.8K
bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

Satu Jam Saja

read
593.3K
bc

Nur Cahaya Cinta

read
358.5K
bc

Billionaire's Baby

read
279.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook