bc

Cosa Nostra

book_age12+
44
FOLLOW
1K
READ
spy/agent
dark
family
arrogant
mafia
bxg
genius
office/work place
lonely
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Sebuah organisasi bernama Cosa Nostra, membuat kesalahan besar karena menampung Felix sang anak istimewa yang dapat meramal masa depan melalui mimpinya.

Bahkan bukan itu saja, dengan Organisasi ini, Felix mengerti rasa sakit sebenarnya dan kenapa keluarganya selalu menekan dia untuk menjadi sempurna dan kuat raNostraga dan mentalnya.

Devian sebagai ketua organisasi itu membuat kesalahan dan berakhir mengorbankan dirinya serta seluruh anggota organisasi miliknya. Felix yang tadinya sangat penurut menjadi seorang pembelot yang bekerja sama dengan seorang agen CIA untuk menghancurkan Cosa Nostra.

Jadi? Apa yang akan dihadapi Felix sebenarnya ketika menjadi anggota Cosa Nostra nantinya? Bagaimana perjuangan dia membubarkan Cosa Nostra.

chap-preview
Free preview
1
"Kenapa nilai mu sangat buruk Felix!" Hari ini Felix dimarahi lagi oleh kedua orang tuanya. Dia dikurung di gudang dengan tubuhnya yang sesekali dicambuk oleh ayahnya, ini semua karena nilai yang di dapatnya tak mencapai kata sempurna di mata orang tuanya. "M-maaf, saat ujian kemarin aku demam Bu." Pecutan itu melayang lagi ke tubuh Felix, menghantam luka yang belum sepenuhnya kering. "Apa itu penting bagi kami? Seharusnya kau tetap mendapatkan yang lebih sempurna, apa-apaan nilai mu ini semuanya 9 tidak ada yang 10." Felix ingin sekali berteriak kepada orang tuanya, bahwa dia tetap menjadi yang pertama. "T-tapi, aku masih menjadi yang pertama ...." "Apa pertama saja cukup? Aku ingin kau sempurna. Kau mengerti? Sempurna! Bukan hanya menjadi yang pertama!" Sudah cukup, Felix sudah tak bisa menahan emosi yang selama ini dia tahan. "Lantas? Aku harus apa? Belajar lebih giat lagi? Les? Apa kalian berdua pernah memperhatikan aku? Bahkan uang sakuku pun kurang, darimana aku bisa belajar dengan benar jika setiap hari kalian memukuliku secara bergantian?! Apa kalian sudah tak punya akal? Hah! Jawab aku! Aku ini anak kalian! Bukan pembantu kalian! Kalau memang kalian ingin aku menjadi sempurna, tuntun aku seperti orang tua lainnya. Bukan memaksa! Apa kalian tahu rasa sakit yang ku hadapi setiap hari? Bukan masalah dicambuk atau ditampar, tapi bagaimana aku mengatasi nama baik kalian di sekolah yang hampir tercemar gara-gara kelakuan kalian." Kedua orang tua Felix terdiam, mereka memang tak pernah memperhatikan anak satu-satunya itu. Apa benar sikap mereka seburuk itu? Namun, ini semua demi kebaikan Felix di masa depannya. "Kau berani membentak Ibu? Ini semua demi masa depanmuㅡ" "Haha ... lagi-lagi kalian membicarakan masa depan. Memangnya kalian mengharapkan aku menjadi apa di masa depan nantinya? Apa dengan ini semua aku masih bertahan di masa depan? Aku muak dengan alasan kalian, aku muak dengan semuanya!" Felix menerobos kedua orang tuanya dan keluar dari gudang. Felix keluar dari rumah megah itu, dia berlari dengan jaket yang dia ambil sembarangan. Entah kemana dia pergi, tujuan yang tak pasti membuat Felix semakin resah. Dia takut untuk kembali ke rumah sekarang, tapi dia juga tak bisa berdiam diri di luar seperti ini selamanya. "Hhh, kenapa semesta sangat tak adil kepadaku. Lihatlah mereka, tertawa bahagia dengan orang tua mereka. Apa susah untuk memberikan kebahagiaan yang sederhana itu padaku?" Felix terduduk di sebuah g**g kecil yang gelap. Di tengah keramaian New York di malam itu, tangisan Felix memenuhi g**g itu dengan isak tangis yang menyesakkan. Sedangkan orang tua Felix tengah merenung di ruang kerja mereka, mereka baru pertama kali melihat anak semata wayangnya itu mengeluarkan semua emosinya dengan amarah yang membludak. "Apa kita terlalu kasar padanya?" tanya Samantha. "Tentu saja tidak, ini semua demi kebaikan ...." "Kebaikan? Bukankah kebalikannya? Kalian membuatnya semakin terpuruk." Samantha terkejut ketika melihat logo yang dipakai oleh pria itu. "Anggota Cosa Nostra," ujarnya. "Oh kalian masih mengenalku, jadi bagaimana jika anak kalian ku bawa pergi. Kalian akan tenang bukan? Kalau begitu, sampai jumpa lagi." Samantha baru saja ingin mengejarnya, dia tak bisa menyerahkan putranya begitu saja. "Kau tak mengejarnya?" tanya Samantha pada Albaron. "Kau tahukan moto para anggota Cosa Nostra? Mereka tak akan melepaskan targetnya," Samantha geram dengan perkataan suaminya yang terkesan tak peduli itu. Dia keluar dari ruang kerja dan mencoba menelfon putranya itu, berkali-kali dia menelfon. Namun, tak ada satupun yang diangkat oleh putranya. "Ku mohon Felix, tolong angkat telfon ibu." Albaron yang melihat istrinya begitu resah hanya bisa menggerutu dengan sikapnya yang terlalu kaku. "Felix ... maafkan ayah," gumamnya. *** Felix berkali-kali melirik ponselnya yang terus berdering, dia tak ingin menjawabnya karena panggilan tersebut berasal dari ibunya. Dia hanya ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu, lalu pergi sejauh mungkin dari kedua orang tuanya. Dia tak peduli lagi dengan nilai atau apapun itu, Felix hanya ingin kebebasan yang pasti. "Hai Felix." Felix seketika berdiri dan menjauh dari orang yang memanggilnya itu. Karena di sana gelap, Felix hanya melihat seorang Pria dibalut jaket dan topi yang menutupi wajahnya. Felix berniat kabur, karena bisa saja orang itu ingin menculiknya. Dia baru saja ingin mengambil ponselnya dengan perlahan. Namun, orang tersebut sudah lebih dulu mengambilnya. "Ayo duduk terlebih dulu Felix, tak sopan jika kau mengabaikan ku begitu saja. Aku tak akan menculik mu atau pikiran buruk yang kau pikirkan sekarang. Aku hanya ingin menawarkan sesuatu yang sangat menarik." Felix mendengar kata tawaran pun langsung duduk, mungkin dengan ikut orang ini hidupnya akan sedikit bebas. "Apa yang bisa kau tawarkan Tuan?" tanya Felix. "Haha ... tentu saja kau ingin kebebasan bukan? Aku akan memberikannya. Kau ingin menjadi sosok yang lain bukan? Aku akan menuruti semua keinginan mu jika kau menyerahkan seluruh hidupmu untuk mengabdi pada organisasi Cosa Nostra." Felix terlihat sangat tertarik dengan tawarannya. Namun, apa dia harus menyerahkan hidupnya untuk keinginannya? "Kenapa aku harus menyerahkan hidupku?" tanya Felix. "Karena, jika kau ingin membelot dari organisasi ini. Kau akan dicari dan dibunuh," jelasnya. "Ah, begitu. Kalau begitu siapa namamu Tuan?" tanya Felix. "Ah, aku belum memperkenalkan diriku ya. Maaf ya, kalau begitu perkenalkan aku Devian Chevalier," ujar Devian. "Ah, halo Tuan Devian. Aku Felix Beldiq Grafield. Kau bisa memanggil aku Felix, aku penasaran dengan tawaranmu. Jika aku ikut masuk dalam organisasi mu, apa yang akan terjadi dengan diriku?" tanya Felix. "Hmm, kau akan mendapatkan kebebasan, biaya hidup dan semua yang kau inginkan. Hanya saja kau harus mengikuti latihan khusus nantinya, pastikan kau harus menjadi yang pertama. Mengerti? Lalu, kau akan melaksanakan sejumlah misi yang akan ku berikan," jelas Devian. "Sepertinya tidak berat, kalau begitu aku ingin-" "Tidak! Kau tidak boleh mengikuti orang itu Felix," cetus Samantha yang tiba-tiba muncul. Felix terkejut ketika ibunya tiba-tiba saja muncul, Samantha sendiri terlihat kelelahan akibat berlari saat mengejar Devian. Tak bisa dipungkiri kalau Felix sangat senang bahwa ibunya peduli dengan dirinya. Namun, egonya lebih besar daripada rasa sayang pada orang tuanya. Dia lebih memilih memberontak daripada kembali ke pangkuan sang Ibu. "Wah, kau hebat Samantha. Kau mengejar diriku hanya dengan berlari? Memang patut di acungi dua jempol," canda Devian "Kenapa Ibu baru peduli padaku sekarang? Selama ini kemana saja dirimu Bu? Maaf Bu, tapi aku ingin kebebasan." ujar Felix. "Hm, ini jadi semakin menarik. Bagaimana dengan keputusanmu Felix? Apakah kau akan kembali pada ibumu, atau justru memilih jalan baru bersamaku?" tanya Devian seraya membuat raut wajah yang menjengkelkan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.1K
bc

Time Travel Wedding

read
5.2K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Romantic Ghost

read
162.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.0K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
2.7K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook