bc

Antara Cinta Dan Dendam (Bahasa Indonesia)

book_age18+
8.9K
FOLLOW
108.2K
READ
possessive
love after marriage
badboy
drama
tragedy
twisted
sweet
mystery
first love
virgin
like
intro-logo
Blurb

Namaku Joana..

Hujan deras bersama petir menjadi saksi bisu atas kejadian mengerikan yang menimpa keluargaku. Dan juga tepat pada saat itu aku mengetahui kenapa papa memberikan nama Joan padaku.

Hingga beberapa saat kemudian seseorang datang melangkah mendekati mayat keluargaku. Yang masih aku ingat adalah baju seragam putih miliknya. Dia adalah seorang dokter. "Sialan! Aku terlambat!" Kudengar pria itu bergumam memaki dirinya sendiri. Saat dia beranjak berdiri hendak melangkah pergi, aku memberanikan diri meraih pergelangan kakinya. "Selamatkan aku.." Hanya dua patah kata itu yang bisa meluncur keluar dari bibirku. Aku merasakan perutku begitu nyeri, pisau tajam itu masih tertancap bersarang di bawah tulang rusukku. "Apa imbalannya?" Tanyanya padaku. "Tubuhku! Aku bersedia melayanimu seumur hidupku." Jawabku masih tetap menahan pergelangan kakinya. Dokter tersebut bernama Roger. Setelah hari itu berlalu aku menemukan beberapa orang yang terlibat. Kesialan tak kunjung berhenti apalagi putra dari dalang pembunuhan tersebut adalah seorang dosen di fakultas tempatku kuliah, dia bernama Frans Walke!

Karya by Lalebinlubin Terbit 28 Agustus 2020

Sampul by innovel

F.B Lalebinlubin

Fp Lalebinlubin

chap-preview
Free preview
Ch-1 Pembantaian!
New York 21 September.. Joana, mereka biasa memanggilku Joan. Awalnya aku protes ketika kedua orang tuaku memberikan nama laki-laki padaku. Karena aku adalah seorang gadis, aku masih tidak mengerti. Bahkan ayahku sengaja merubah gender pria dalam kartu keluarga kami. Setiap hari aku selalu mengenakan wig rambut palsu untuk menyembunyikan rambut panjangku. Hujan deras bersama petir menjadi saksi bisu atas kejadian mengerikan yang menimpa keluargaku. Dan juga tepat pada saat itu aku mengetahui kenapa papa memberikan nama Joan padaku. Papaku bekerja sebagai seorang Letjen di sebuah kantor kepolisian. Tepat pada saat kelahiranku papa mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. Beberapa kasus yang tengah diselidiki olehnya, menyeret nama lima pejabat penting di pemerintahan yang tidak bisa tersentuh oleh hukum, tentu saja itu karena status mereka yang memegang peranan penting di dalam negara. Malam ini ayahku belum pulang, sedang waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Kami sekeluarga menunggunya, ibuku juga sudah menyalakan lilin di atas kue ulang tahunku di usiaku yang menginjak lima belas tahun. Akan tetapi saat pintu depan terbuka, bukan ayahku yang datang. Tapi para pembunuh menyergap masuk seraya melemparkan jasad ayahku yang sudah tidak bernyawa tepat di depan kedua mataku. Ibuku sangat panik memeluk kedua adikku Ela, dan Vino yang masih berusia lima tahun dan satu tahun. Ibu berusaha melindungi kami bertiga yang akhirnya sia-sia. Kami menjadi korban pembantaian malam kelam. Wajah beringas para pembunuh masih terukir jelas di dalam ingatanku. Ibuku lebih dahulu meregang nyawa mendahului kami bertiga, dan selanjutnya disusul kedua adikku yang masih balita. Diriku pun juga sama, tak luput dari hujaman pisau para pembantai. Aku merangkak memeluk tubuh kedua adikku yang sudah tidak bernyawa, tubuh kami basah kuyup bersimbah darah. Hingga beberapa saat kemudian seseorang datang melangkah mendekati mayat keluargaku. Yang masih aku ingat adalah baju seragam putih miliknya. Dia adalah seorang dokter. "Sialan! Aku terlambat!" Kudengar pria itu bergumam memaki dirinya sendiri. Saat dia beranjak berdiri hendak melangkah pergi, aku memberanikan diri meraih pergelangan kakinya. "Selamatkan aku.." Hanya dua patah kata itu yang bisa meluncur keluar dari bibirku. Aku merasakan perutku begitu nyeri, pisau tajam itu masih tertancap bersarang di bawah tulang rusukku. "Apa imbalannya?" Tanyanya padaku. "Tubuhku! Aku bersedia melayanimu seumur hidupku." Jawabku masih tetap menahan pergelangan kakinya. Aku hanya melihatnya menyeringai lebar ke arahku sesaat sebelum aku pingsan. *** Satu minggu berlalu.. Tubuh Joana masih berada di dalam sebuah rumah sakit. Hari ini gadis itu sudah berhasil melewati masa kritisnya setelah satu minggu mengalami koma di ruang ICU. Saat pertama kali membuka matanya, dia melihat ke arah pria paruh baya sedang tersenyum menatap ke arahnya. "Ana? Kamu sudah bangun sayang?" Ujarnya sambil melirik ke sampingnya, di sana berdiri seorang gadis muda yang sangat cantik berseragam putih. 'Kinanti' nama yang tertera pada seragamnya. "Hai ana?" Sapanya sambil melambaikan tangannya ke arahku. "Hai ana?" Sapa seorang lagi, pria berseragam dokter. 'Dilan' begitulah nama yang tertera pada jas warna putihnya. Gadis itu masih tertegun melihat mereka satu-persatu, dia masih belum bisa berkomentar ataupun bertanya pada mereka. Setelah dirawat beberapa hari di sana, kesehatan gadis itu perlahan-lahan berangsur membaik. Roger membawanya pulang ke rumah. Joana mendapatkan status barunya sebagai puteri angkat Roger. "Itu kamarmu, tidurlah di sana. Tiga hari lagi kamu akan masuk di fakultas kedokteran. Jangan protes, aku sudah melihat daftar nilaimu. Kamu harus lebih berkerja keras untuk mengejar prestasi." "Jangan lupa, segalanya tidak ada yang gratis di dunia ini! Aku ingin kamu membayarnya dengan harga yang sepadan untuk kerja kerasku!" "Tidak ada pembantu di sini, jadi selesaikan semua tugas dan keperluanmu sendiri." "Satu lagi, aku tidak ingin mendengar kata tidak meluncur dari bibirmu!" Tambahnya tegas, lalu dia naik ke lantai dua meninggalkan Joana sendirian di lantai bawah. Gadis itu melangkah menuju kamarnya. Dia bahkan tidak punya baju sama sekali untuk mengganti pakaian pasiennya. Dan dia terkejut saat membuka lemari di dalam kamarnya, segalanya sudah tersedia di sana termasuk peralatan untuk misi kuliahnya. Dia tersenyum riang sambil mematut dirinya di depan cermin untuk mencoba baju barunya. Selama ini dia sudah sangat menahan diri untuk tidak memakai baju wanita. Dan sekarang adalah saat terbaiknya untuk menunjukkan kebenaran dirinya. "Terima kasih paman..." Bisiknya lirih. Gadis itu setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel dan lainnya. Dia sudah merasa sangat bersyukur karena Roger mau membantunya, bahkan juga mengadopsi dirinya. Gadis itu belajar dengan sangat giat untuk membuktikan bahwa dia benar-benar tidak akan mengecewakan ayah angkatnya itu. Joana berhasil meraih prestasi ujian tes masuk dengan peringkat pertama. Gadis itu menunjukkan selembar kertas bahwa dia berhasil lulus saat itu kepada Roger. "Jangan terlalu senang dulu, masih ada dua kali lagi seleksi masuk, tunjukkan padaku hasil tes yang ke-tiga itu." Ucapnya dengan nada datar. Joana menganggukkan kepalanya penuh semangat. Dia akan membuktikan bahwa dirinya bisa melaluinya. Dan tibalah saat tes ke-tiga sedang berlangsung di dalam sebuah ruangan fakultas kedokteran tersebut. Joana mengambil jurusan bedah jantung, berdasarkan rekomendasi dari Roger. Gadis itu sudah belajar dengan sangat keras, dia hampir tidak mengalami kesulitan sama sekali saat tesnya yang ke-tiga tersebut. "Ayah! Aku berhasil! Aku lulus ayah!" Teriaknya sambil berlari menghambur ke arah Roger. Pria itu sengaja menjemputnya sore itu, dia yakin Joana akan meraih nilai yang sangat gemilang. Diam-diam dia selalu mengawasinya saat gadis itu sedang belajar. Bahkan dia juga sering membantu menjawab pertanyaan yang dirasa sangat sulit oleh gadis itu. Kedekatan mereka berdua terlihat lazim seperti kedekatan orang tua kepada putrinya sendiri. Entah misteri apa yang masih tersimpan di balik ketulusan sosok pria paruh baya itu diam-diam di belakang Joana. Mereka pergi ke restoran sore itu untuk merayakan hari kelulusan Joana mengikuti ujian masuk di fakultasnya. "Pilihlah menu apa saja yang kamu inginkan." Tawarnya pada Joana. "Serius?" Tanyanya untuk memastikan, mata gadis itu berkaca-kaca penuh luapan kebahagiaan. "Hem." Roger hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan gadis itu. Setelah memesan beberapa makanan, mereka menyantapnya lalu pulang kembali ke rumah Roger. Sampai di rumah Joana mengambil jas Roger dari tangannya, juga membawakan tasnya menuju ke lantai atas seperti biasanya. Gadis itu sudah tidak menganggap pria itu sebagai orang lain, dia memandang Roger sudah seperti ayah kandungnya sendiri walaupun sebenarnya mereka tidak terikat hubungan darah sama sekali, dalam pandangan sepengetahuan Joana.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Dependencia

read
185.8K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.5K
bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

Chandani's Last Love

read
1.4M
bc

LIKE A VIRGIN

read
840.2K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
461.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook