bc

DARAH ABADI

book_age18+
112
FOLLOW
1K
READ
adventure
murder
revenge
dark
counterattack
brave
mystery
self discover
superpower
horror
like
intro-logo
Blurb

Zara bertekad membalaskan dendam keluarganya yang telah dibantai habis-habisan oleh mahkluk kegelapan yang mengerikan. Dengan bermodalkan tekad yang kuat, sekaligus mencari jati dirinya. Sebuah kekuatan dahsyat yang selama ini tersembunyi didalam dirinya.

Dengan dibantu oleh salah satu mahkluk penghisap darah yang dibuang oleh saudaranya, guna melakukan pengendalian diri akibat terlalu banyak meminum darah manusia. Zach Florence, dikecam oleh Kerajaannya dan akan dibunuh jika tidak bisa mengendalikan diri.

Pertemuan Zara dan Zach bukanlah sebuah kebetulan. Melainkan memang sudah takdir yang akan membuat mereka terlibat pada pertarungan dahsyat melawan mahkluk mengerikan yang ingin menguasai portal dimensi mereka.

chap-preview
Free preview
MEMBALAS DENDAM
HAPPY READING *** Malam itu hujan turun deras. Suara petir saling bersahutan. Dengan sekuat tenaga aku berlari menuju kerajaan. Aku tidak peduli dengan peringatan Ibuku, yang mengatakan bahwa aku tidak boleh pulang dulu. Aku bisa merasakan dari nada bicara ibuku. Pasti telah terjadi sesuatu pada mereka. Sebab itulah aku harus segera sampai ke istana. Dengan tersaruk-saruk. Entah sudah berapa banyak duri yang tertancap di kakiku. Aku tidak peduli. Aku harus segera pulang. Sesampainya di kerajaan semuanya nampak sepi. Aku pun berlari mencari ayah dan ibuku, di sekelilingku para mayat pengawal kerajaan berhamburan, aku terus mengedarkan pandanganku sampai pada satu titik aku melihat ayahku terkapar berlumuran darah. Aku segera mendekatinya dan aku rasa ayahku tahu kehadiranku , perlahan aku masih bisa mendengar yang dikatakan ayahku. "Errios ibumu dibawa Erios, REBECCA Florence cari dia hanya Becca yang bisa membantumu," Suara ayahku tercekat dan langsung memejamkan matanya, aku sangat syok mendengarnya. Ayah bilang ibu di bawa Erios bukankah dia adalah salah satu makhluk penghisap darah serta penguasa kegelapan yang paling di takuti yang memiliki kekuatan hebat bahkan belum ada satu makhluk pun yang bisa mengalahkannya. Kenapa ayah berurusan dengannya apa sebenarnya yang diinginkan Erios. Dan disinilah aku sekarang. Di depan makam ayahku. Rasa sedih, amarah, dan ambisi ingin membunuh bercampur aduk di benakku, aku Zarra Kensington bersumpah akan menyelamatkan ibuku bagaimanapun caranya meski nyawaku taruhan nya. Rebecca Florence aku akan mencarinya. Tunggu saja kau Erios kematianmu akan segera tiba. Aku segera mengganti penampilanku agar tidak ada yang tahu bahwa aku seorang Putri. Di Portal Dimensi kami banyak terdapat berbagai makhluk salah satunya seorang peri sepertiku. Aku keturunan peri putih tapi anehnya aku tidak punya sihir sedikitpun, bahkan gelombang energiku tidak terdeteksi, aku hanya bisa melakukan telepati, semacam komunikasi jarak jauh yang membuat kepala pusing seperti dihantam batu besar. Ada juga penyihir hitam, dan yang paling mengerikan makhluk penghisap darah bisa dikatakan seperti vampire. Makhluk parasit yang mengandalkan darah untuk bertahan hidup dan sebagai sumber kekuatan mereka. Semakin banyak mereka menghisap darah semakin hebat pula sihir mereka. Berhubung aku tidak memiliki sihir yang bisa kulakukan hanyalah mengandalkan kekuatan fisik ku. Untungnya aku diberikan sebuah pedang oleh ayahku sewaktu aku belajar ilmu bela diri dulu, pedang yg diberikan oleh ayahku bukan lah pedang biasa melainkan bisa menjadi perisai untukku dan di ujung pedang itu memiliki racun hanya dengan sekali tusukan bisa membuat musuh mati seketika. Meski ilmu bela diri ku tidak terlalu mahir tapi setidaknya itu bisa melindungi ku dari para penyihir hitam dan para makhluk penghisap darah, dan Erios sebelum melawan nya aku harus tahu kelemahan nya dulu. *** Sosok Penguasa Kegelapan biasanya digambarkan sebagai laki-laki dan memiliki karakter yang mirip atau dipengaruhi oleh sosok iblis atau antikristus. The Encyclopedia of Fantasy mencatat bahwa tema umum dari karakter penguasa kegelapan termasuk "sudah dikalahkan tetapi belum dihancurkan sejak ribuan tahun sebelumnya" dan terlibat dalam ritual desekrasi. Aku hanya mengingat hal itu dalam cerita ayahku. Salah satu penguasa atau mungkin ada banyak penguasa kegelapan yang mengincar kekuasaan dan keabadian. Tidak heran jika mereka akan melakukan apa saja demi kepentingan mereka sendiri. Tanpa peduli bagaimana nasib para makhluk yang mereka bantai. Demi apapun, aku akan membalasnya. Aku menghapus kasar air mataku. Tidak ada gunanya menangisi kesedihanku saat ini. Iblis itu sedang berkeliaran mengincar darah dan juga kekuatan. Aku harus menghentikannya. Rebecca? siapa dia? apa hubungannya dengan ayahku? kenapa semuanya begitu rumit. Aku harus mencari Rebecca dan memintanya membantuku. Bagaimana jika dia tidak mau? bukankah aku harus berusaha lebih keras lagi. Aku meninggalkan kerajaan ayahku dan memulai perjalanan ku dengan menunggangi kuda, aku tidak tau mencari Rebecca Florence dimana, siapa dia, dan apa hubungannya dengan ayahku, aku tidak memiliki petunjuk sedikitpun tentang dia. saat memasuki hutan aku mendengar suara teriakan yg cukup nyaring. Pertanyaan seperti itu selalu melintas di kepalaku. Aku nyaris putus asa jika saja tidak mengingat bagaimana ayahku mati di depan mataku. Dan ibuku.... aku harus menemukannya. Dia tidak boleh mati. "Tolong... tolong aku!" Aku semakin mendekati sumber suara dan aku melihat ada anak laki laki yang umurnya sekitar 10 tahun yang terjerat di ranting pohon yang kuat. "Hey, kenapa kau bisa seperti ini? " tanyaku pada anak itu dan segera menebas ranting itu menggunakan pedangku. "Teman temanku yang mengerjaiku. Mereka menyihir ranting itu agar bisa menjeratku. Terimakasih kakak kau sudah menolongku," ucap anak itu tulus. "Sama-sama, lain kali hati hati," aku segera pergi meninggalkan anak itu saat aku menoleh anak itu ternyata mengikutiku. "Hei, Kenapa kau mengikutiku?" ucapku sambil menaruh tanganku di pinggang. "Maukah kau menjadi kakakku, aku tidak punya siapapun," anak itu menundukan wajahnya, aku yang melihatnya ikut prihatin karena aku juga tidak punya siapapun. Well, apa salahnya mengajak anak ini bersamaku. Lagi pula meninggalkannya seorang diri bukanlah pilihan yang bijak. "Baiklah, ayo ikut aku," Anak itu pun bersorak senang. "Kakak perkenalkan namaku Miki... " Aku tersenyum dan mengacak rambutnya "Namaku Zara." "Kak Zara kita mau kemana?" "Entahlah, aku tidak tahu tapi kita harus mencari seseorang namanya Rebecca Flourens, apa kau pernah mendengarnya?" "Emm tidak, tapi aku bisa membantumu mencarinya." "Benarkah, bagaimana?" "Kakak lihat ke dalam mulutku, saat aku memejamkan mata sebutkan nama orang yang ingin kakak cari." Anak itu pun membuka mulutnya lebar lebar dan memejamkan mata. "Rebecca Florence. " Aku terbelalak ketika melihat sebuah pusaran cahaya dalam mulut miki disana terlihat jelas beberapa orang yg memiliki nama itu yg satu adalah seorang anak kecil berumur 6 tahun tidak mungkin anak sekecil itu bisa membantuku, yg kedua ada seorang gadis dewasa terlihat cantik dengan rambut merah bergelombang , gadis itu pun terlihat berwibawa seperti seorang ratu. Apa wanita itu yg dimaksud ayah tapi dia terlihat seperti makhluk penghisap darah. jika benar dia maka tujuanku harus kesana dan sepertinya kerajaan nya cukup jauh dari sini. "Bagaimana kak apa sudah ketemu??" "Ya, aku rasa wanita itu, ayo kita kesana." "Miki darimana kau bisa tau sihirmu bisa melacak orang di dalam mulutmu?" tanyaku penasaran. "Aku mewarisinya dari ibuku, saat itu ibuku ingin mencari kakak perempuanku. lalu menyuruhku membuka mulut, tiba tiba ibuku menangis histeris melihat kakakku sudah dibunuh." "Astaga... siapa yang membunuhnya?" "Ibu bilang makhluk penghisap darah yang jahat. Makhluk itu ingin menguasai portal dimensi kita dan ingin menjadi abadi dengan menghisap darah para peri wanita." Aku melebarkan mataku mendengarnya. Apa ini ada hubungannya dengan Erios? apa ibuku melindungiku agar Erios tidak membunuhku? Banyak sekali pertanyaan didalam benakku. Semuanya bagaikan sebuah misteri yang sulit sekali dipecahkan. "Lalu ibumu, bagaimana?" tanyaku lagi kepada Miki. "Saat mengetahui kakak ku terbunuh ayahku marah besar dan pergi mencari makhluk jahat itu, ayah ku berniat ingin membunuhnya tapi malah ayahku yang terbunuh. Saat ibuku melihat ayah sudah tidak bernyawa lagi ibu menjadi depresi dan bunuh diri meninggalkanku sendirian," ucap MIKI terlihat penuh kesedihan, aku pun segera memeluk anak itu. Sungguh miris. Ternyata ada juga seorang ibu yang tega meninggalkan anaknya hidup sendirian. Bahkan tanpa peduli banyaknya makhluk jahat yang akan menjadikannya tumbal kapan saja. Ternyata bukan hanya aku yang cukup menyedihkan disini. Makhluk kecil ini bahkan nasibnya lebih buruk dariku. Sebab itulah sebuah tekad dan naluri ingin melindunginya tiba-tiba muncul di benakku. "Tenang lah sekarang kau tidak sendiri lagi, ada aku bersamamu," Sebuah janji yang aku ucapkan pada diriku sendiri dan juga untuk menguatkan Miki. Akan aku buat anak ini menjadi pria tangguh yang tidak mengenal rasa takut. Sehingga saat Aku tiada. Dia bisa melindungi dirinya sendiri.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.0K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Time Travel Wedding

read
5.2K
bc

Romantic Ghost

read
162.2K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
2.9K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook