bc

Rahasia Pengasuh Cantik

book_age18+
6.4K
FOLLOW
51.9K
READ
possessive
friends to lovers
dominant
scandal
badboy
goodgirl
inspirational
billionairess
drama
tragedy
like
intro-logo
Blurb

Fatwa, janda cantik berusia 20 tahun yang ditinggal mati suaminya saat hamil 8 bulan.

Bahkan anaknya yang terlahir dikabarkan meninggal, dan enam bulan kemudian dia dipaksa untuk menikah lagi.

Tidak tahan dengan penderitaan batin yang dialaminya Fatwa memutuskan mengakhiri hidupnya. Akan tetapi dia diselamatkan oleh sahabatnya dan diberitahu jika anaknya masih hidup. Hanya saja putrinya itu diadopsi oleh orang kaya.

Seperti terlahir kembali, Fatwa memiliki semangat baru dan menyamar sebagai pengasuh untuk bisa bertemu dengan anaknya.

Betapa terkejutnya jika di rumah Tuan barunya yang memiliki istri dua tersimpan banyak rahasia yang sangat mengejutkan.

chap-preview
Free preview
1. Kelamnya Dunia
Fatwa menangis sambil tidur tengkurap. Bantalnya sampai basah oleh air matanya yang menetes tiada henti. Sedangkan pikirannya sudah kacau mendengarkan suara Ayahnya yang begitu lantang dari luar kamar. "Kamu ini harusnya bersyukur! Biarpun sudah menjadi janda tapi masih ada yang mau menikah denganmu. Bagas itu anak dari keluarga terpandang, buat apa kamu masih mengingat suamimu yang miskin itu!" "Sudah, Yah! Biarkan Fatwa menenangkan diri dulu. Jika dia belum siap jangan dipaksa lagi." "Semua ini gara-gara ibu yang terlalu memanjakannya, sehingga dia salah pilih dan menikah dengan anak miskin. Begitu ditinggal suaminya hanya gelar janda yang ditinggalkan!" "Ayah, jangan bicara seperti itu lagi! Mana ada orang yang mau hidup menderita, semua orang maunya ya hidup senang, bahagia. Tapi bagaimana lagi kalau semua ini sudah menjadi suratan takdir?" "Ini namanya bukan takdir, tapi kebodohan. Disekolahkan sampai tinggi bukannya pinter malah payah. Pokoknya aku nggak mau tahu, sebulan lagi Fatwa harus menikah dengan Bagas!" Pyaarr... Setelah kedua orang tua Fatwa beradu mulut, Fatwa yakin jika Ayahnya yang memiliki temperamen tinggi itu pasti nendang vas bunga miliknya yang berada di samping pintu. Fatwa sudah tidak tahan lagi, air matanya tidak mau berhenti seiring dengan turunnya hujan yang lebat. Fatwa bangun dan membuka jendela,dia tidak mau menjalani kehidupan yang kelam ini. Dia lelah, sangat lelah sampai tidak tahu harus bagaimana lagi. Akhirnya Fatwa nekat melompat dari jendela dan menerobos lebatnya hujan di sore hari. Hujan deras mengguyur bumi tak kenal ampun, bahkan tidak menghiraukan ratapan seorang wanita muda yang tengah berdiri di jembatan layang. Wanita tersebut menatap derasnya air berwarna coklat yang seperti gemuruh ombak di sungai yang terletak di bawah jembatan. Tiada cahaya kehidupan di kedua bola matanya, yang ada hanya luka dan penderitaan. Dengan memendam rasa putus asa dan hilangnya gairah hidup dia hendak melompat ke bawah, akan tetapi tiba-tiba berhenti sebuah mobil Innova abu-abu. Kemudian keluar seorang perempuan sebaya yang langsung menarik tubuh temannya yang hendak mengakhiri hidupnya. "Fatwa... Apa yang sedang kamu lakukan?" Fatwa menoleh ke arah suara tersebut, kemudian kembali menatap arah air yang bergejolak dahsyat di bawahnya. "Fatwa jangan gegabah! Maafkan aku karena disaat tersulitmu aku tidak ada," teriak Lisa memeluk tubuh Fatwa dari belakang. "Untuk apa aku hidup di dunia ini, jika suamiku dan anakku sudah tiada. Sedangkan orang tuaku sama sekali tidak bisa memahami perasaanku," teriak fatwa kesetanan. "Anakmu masih hidup! Jangan mati konyol seperti ini. Anakmu sudah tidak punya Ayah, bagaimana mungkin kamu tega membuat dia tidak punya ibu juga," bujuk Lisa menyadarkan Fatwa. Fatwa yang berniat mengakhiri hidupnya itu langsung berubah tenang. Tanpa basa-basi temannya itu segera membawa fatwa masuk ke dalam mobil. "Lisa, apakah kamu serius? Kamu tidak sedang membujukku kan?" tanya Fatwa mencari kepastian. "Mana mungkin aku bermain-main dengan keadaan seperti ini. Setelah melahirkan kamu pingsan karena pendarahan, pada saat itu kedua orang tua kamu menyuruh seseorang untuk membawa anakmu yang baru lahir ke panti asuhan. Orang tuamu mengancam aku dan ibuku, jika sampai kami mengatakan ini padamu maka ibuku akan dimasukkan ke penjara karena tidak bisa membayar hutang," jawab Lisa merasa bersalah. Fatwa menangis semakin menjadi-jadi, dia tahu pasti Ayahnyalah yang sudah tega memisahkan dia dengan anaknya. Karena sejak awal dia dan Andre dilarang untuk menikah sebab Andre dari keluarga biasa. Sedangkan Fatwa masih keturunan keraton dan dari keluarga terhormat. "Kamu tahu anakku di panti asuhan mana?" tanya Fatwa memelas. "Aku tahu, tapi sebaiknya sekarang kamu ikut aku dulu," ajak Lisa. "Baiklah." Fatwa memiliki semangat baru untuk bertahan hidup, demi anaknya,buah hati dari pernikahan dia dan almarhum suaminya. Fatwa baru berusia 20 tahun, tapi dia sudah menjadi janda sebab saat dia hamil 8 bulan suaminya tersebut meninggal karena kecelakaan. Walaupun suaminya lelaki biasa yang bekerja sebagai pegawai bank swasta. Akan tetapi Fatwa sangat mencintai lelaki tersebut, meskipun kehidupan setelah pernikahan mereka sederhana akan tetapi mereka selalu bahagia sampai malapetaka itu terjadi. "Lisa, dia siapa?" tanya Fatwa penasaran dengan pemuda yang tengah menyetir mobil. "Dia calon suamiku, seminggu lagi kami akan menikah. Kedatangan aku ke mari untuk membayar hutang ibuku sekaligus mengundang keluarga kamu. Walaupun kami sudah tidak bekerja di rumahmu tapi keluargamu menjadi dermawan kami di saat kami kesulitan. Dengan begitu juga aku tidak perlu takut lagi membocorkan rahasia mengenai anakmu, siapa sangka kamu tidak di rumah. Dan untung saja dalam perjalanan pulang aku melihatmu dan belum terlambat," jelas Lisa memeluk Fatwa sambil menangis. "Lisa, terima kasih. Jangan pernah tinggalkan aku lagi tanpa kabar ya," ucap Fatwa merasa beruntung. "Iya, kamu juga harus berjanji jangan berbuat hal seperti tadi," bujuk Fatwa. "Lisa, jadi kamu dan ibumu tiba-tiba berhenti bekerja karena orang tuaku ya?" tanya Fatwa memastikan. "Iya, orang tuamu memberikan pilihan. Jika kami diam dan pergi hutang akan lunas, sedangkan jika kami sampai memberitahumu maka ibuku akan di penjara. Maafkan aku, Fatwa. Karena pada saat itu aku lemah dan dalam keadaan sulit juga. Sekarang aku sudah punya usaha sendiri, jadi bisa membayar hutang dan tidak perlu takut ancaman lagi," ucap Lisa menangis sesenggukan. "Tidak apa-apa, Lisa. Sejak SMP kita sekolah dan tinggal bersama. Aku sudah menganggap kamu sebagai saudaraku sendiri. Dan selamat ya, semoga pernikahan kamu bahagia selalu," balas Fatwa. "Terima kasih, Fatwa. Ibu pasti juga senang sekali saat melihatmu nanti," ucap Lisa. "Aku juga merindukan bibi, bagaimana kabarnya?" tanya Fatwa. "Ibuku sehat, tapi setiap kali dia mengingat nasib kamu dan juga sikap orang tuamu membuat ibuku diam-diam menangis," keluh Lisa. Fatwa hanya tersenyum getir, sebab selama ini bibinya itu memang sudah menganggapnya sebagai anak sendiri sama seperti Lisa. "Mas, buruan dipercepat jalannya. Kasihan Fatwa sudah kedinginan!" pinta Lisa pada calon suaminya. "Iya." Fatwa mulai tersenyum sambil menatap jendela, dia merasa ada secercah harapan. Bahkan dia sampai tidak merasakan kedinginan meskipun seluruh tubuhnya sudah basah kuyup. "Nak, Ibu akan mencarimu sampai ketemu. Sebentar lagi kita bertemu sayang," batin Fatwa meneteskan air mata kerinduan. Fatwa tidak tahu bagaimana rupa anaknya itu, jika dihitung mungkin sekarang usianya sudah enam bulan. Pada umur segitu biasanya bayi sudah bisa diajak becanda dan tertawa. Fatwa memeluk dirinya sendiri seolah dia tengah memeluk anaknya. Kerinduan yang begitu dalam dan mutasi sebagai seorang ibu semakin membuatnya tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.2K
bc

Hubungan Terlarang

read
501.0K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.1K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

Pengantin Pengganti

read
1.4M
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook