VOYAGE

*** Dengan mengenakan setelan hitam yang terawang, lipstick berwarna gelap memenuhi bibirnya, rambut tergerai, wajah itu masih saja terlihat imut meskipun matanya memberi sorotan setajam elang. Orang-orang mengenalnya dengan nama Namira Pola, artis yang memiliki begitu banyak talenta. Di ranah tanah air ini siapa yang tidak mengenalnya? Seluruh Negeri mengetahui dan menghargai keberadaan gadis berusia dua puluh tujuh tahun itu. Menjadi pemeran utama di setiap kesempatan membuat namanya melejit dan tersohor seentro negeri. Namira disukai banyak orang. Terlebih dia adalah sosok yang sangat ramah. Hal itu terbukti ketika ia melakukan jumpa fans atau promosi film yang ia bintangi. Sering kali pemirsa merasa baper dengan peran yang Namira bawakan. Penggemar Namira semakin hari semakin bertambah saja. Setiap kali gadis berperawakan mungil itu mengupload foto di media sosial resmi miliknya itu, beribu like maupun komentar memenuhi akunnya. Tetapi dibalik banyaknya fans tentu saja ada hattersnya juga. Tak jarang mereka menjodohkan Namira dengan lawan mainnya atau membenci Namira karena merasa tidak cocok dengan actor paforit mereka. Namun Namira tidak ingin pusing karena hal itu, yang terpenting tidak ada yang tahu bahwa Namira sudah menambatkan hatinya untuk seseorang. Atas permintaan kekasihnya yang misterius Namira tidak mempublikasikan hubungan yang sudah terjalin selama setengah tahun itu. Sekalipun Namira tidak curiga dengan alasan kekasihnya. Namira terlalu percaya hingga semua itu membuatnya terluka. Kini ia sedang memandang barisan kata yang mencantumkan namanya. Nama baiknya tercoreng gara-gara hal tak terduga yang ia lakukan. FANS SEBUT NAMIRA POLA SEBAGAI PELAKOR Teriakan Namira nyaris membuat telinga Anka pecah setelah Namira membaca artikel tentang dirinya. Lelaki kemayu itu tidak habis pikir melihat kelakuan artisnya. “Kamu yakin masih waras?” tanya Anka dengan serius meskipun cara bicaranya masih saja seperti biasa, mendayu-dayu. Namira menjambak rambutnya sendiri. Sama seperti Anka, ia juga tidak menyangka dirinya akan menjadi lebih gila setelah kegilaan yang ia lakukan minggu lalu tereskpos oleh media.Tetapi sungguh semua ini diluar pengetahuannya. Jaka Barasatyo, ternyata memiliki istri sah yang selama ini tak terekspos. Namira tidak tahu apa-apa tentang istri kekasihnya itu. Selama ini Jaka mengaku sebagai seorang bujangan. “Bagaimana ini Anka?? Karirku pasti hancur,” sesalnya. Anka menarik napasnya dengan berat. Masalah Namira adalah masalahnya juga. Namun hingga detik ini ia tidak bisa memberikan solusi apapun selain meminta Namira vakum dan menghilang dari dunia hiburan tanah air ini untuk sementara waktu. Namira tidak mau melakukan itu. Ia masih ingin bermain ekting. Ia tidak bisa merelakan karirnya hancur begitu saja hanya karena scandal perselingkuhannya dengan lelaki bersitri itu terungkap. Masalahnya, apa yang sedang di gosipkan tidak sama dengan kenyataan. Bukan Namira yang sengaja berselingkuh dengan suami orang tapi ia benar-benar tidak tahu kalau lelaki itu memiliki seorang istri. “Astaga!!! Aku begok banget sih,” kesalnya. Bisa-bisanya ia ditipu oleh lelaki hidung belang dan ketahuan menjadi selingkuhan oleh istri simpanannya. Sungguh, ini rumit. Tetapi Namira tidak memungkiri kalau ia benar-benar mencintai lelaki itu. Makanya dia menjadi lebih begok saat rela disalahkan oleh semua orang atas kejadian ini. “Lebih baik kamu menghilang dulu deh, dari pada berita makin panas dan kamu pusing sama nyinyiran netizen,” saran Anka. Namun menurut Namira itu sama sekali tidak efesien. Ia akan menghadapi semua ini dengan percaya diri. Keputusannya untuk menanggung semua kesalahan sudah membuatnya jatuh begitu dalam, namun ia akan semakin tenggelam kalau memilih menghilang. Lebih baik di cap artis yang mencari sensasi dari pada kehilangan karirnya sekali lagi. Namira mengangkat kepalanya. Ia menatap Anka dengan tajam. “Kita akan bangkit!” tekad Namira. Anka menghela napasnya dengan lelah. Bagaimanapun juga ia harus menghargai keputusan yang artisnya itu buat. “Baiklah. Kita lihat jadwal syuting yang masih tersisa,” Anka mencari daftarnya namun ia tidak bisa menemukan satu daftarpun untuk Namira. Ringisan Anka membuat Namira bergetar. “Kenapa?” tanyanya. Anka ragu, ia bingung bagaiamana cara memberitahu Namira. Melihat Anka yang terlalu lama menjawab tanyanya, Namira memilih merebut note yang ada di tangan managernya itu. Namun sama seperti Anka, Namira juga tidak bisa menemukan satu jadwal pun untuknya. “Mereka membatalkan kontrak??” Namira menatap Anka, bola matanya seakan keluar kalau saja ia tidak mengerjapkan kelopaknya. “Mampus! Karir gue beneran ancur ini.” Namira menepuk dahinya dengan frustasi. Anka merebut notenya dari tangan Namira. Ia mencari satu daftar yang tidak termasuk jadwal syuting maupun iklan. Tetapi Anka pikir ini berguna untuk menghibur Namira. “Ini,” tunjuknya. “Kamu bisa menghadiri pesta pernikahan Adelia Fresha,” ucap Anka. “Mereka akan mengadakan pesta di atas kapal pesiar minggu depan. Kamu bisa refreshing sementara aku nyariin kamu job yang baru, gimana?” Anka benar-benar akan melakukan yang terbaik untuk Namira agar artisnya itu tidak terlalu setres. “Berlayar?” tanya Namira tidak yakin. Sudah pasti di tempat itu akan dipenuhi artis dan actor. Anka mengetahui kekhawatiran Namira. “Tenang aja, wartawan dilarang masuk ke sana oleh Adel.” Anka menyebut teman sejawat Namira selama artisnya itu meniti karirnya. “Mereka mengadakan pernikahan yang tidak melibatkan wartawan dari media manapun,” jelas Anka menambahkan. Namira mengangkat dagunya tinggi-tinggi. “Kenapa memangnya kalau ada banyak wartawan di sana? Aku akan tetap hadir!!” ucapnya. Syukurlah. Pikir Anka. Setidaknya Namira masih bersikap masa bodoh di depan semua orang meskipun sebenarnya hatinya sedang terluka parah gara-gara dikhianati. Sekarang tugas Anka hanya mencarikan job-job baru untuk Namira. Ia akan berjuang bersama Namira dan tidak akan pernah meninggalkannya sendirian. Namira sudah banyak membantunya sejak perempuan itu menjadi artis terkenal. Maka Anka tidak akan menyianyiakan kesempatan ini untuk membalas kebaikannya dan membantu artisnya itu bangkit kembali. “Persiapkan dirimu untuk berlayar, Nara.” ucap Anka penuh semangat. Ia bahkan menyebut nama kecil Namira yaitu Nara. Namira juga bersemangat. Ia tidak akan membiarkan semua ini menenggelamkan namanya. Namun semangatnya dan Anka tidak cukup kuat untuk menghalau berita miring tetangnya. Artikel tentang w************n selalu dikaitkan dengan namanya. Bahkan karir yang ia miliki pun dikaitkan dengan perselingkuhan ini. Namira masih santai saja dengan semua itu sebelum lelaki yang ia cintai membenarkan tuduhan netizen bahwa apa yang ia miliki saat ini adalah pemberian dari lelaki itu dan tentu semua tidak gratis. Persepsi tentang p*****r dan segala hal buruk tentangnya mulai mengusiknya. Namira tidak bisa menerima semua itu. Hingga hari pesta pernikahan Adelia, membawa Namira pada rencana paling tidak masuk akal dalam hidupnya. Namira ingin mengkahiri hidupnya agar semua tuduhan tentangnya tak lagi mengganggu. Hal itu benar-benar ia lakukan setelah mendengar kawan seprofesinya menggosip di belakangnya. Kepercayaan diri Namira yang tinggi lenyap begitu saja. Ia memilih meninggalkan semua permasalahan tanpa penyesalan karena malam itu juga dirinya mengirimkan video klarifikasi bahwa apa yang dituduhkan padanya tidaklah benar. Namira mengunggah video itu di akun pribadinya. Pada video itu Namira mengaskan bahwa apa yang ia dapat adalah hasil kerja kerasnya sendiri, bahkan ia tidak membiarkan siapapun menyentuh tubuhnya. Kata p*****r tidak bisa membuatnya mati tetapi pembenaran dari orang yang ia cintai tidak bisa dirinya terima. Dalam video itu Namira berpamitan kepada semua yang telah mendukungnya selama ini. Malam itu juga media sibuk mencari kebenaran namun sampai waktu berlalu Namira tak lagi ditemukan. Ia menghilang bagai ditelan bumi. Tidak ada yang menemukan jasadnya ketika ia diduga melakukan bunuh diri setelah mengunggah video klarifikasi malam itu. Anka menyesal pernah meminta Namira menghilang. Kini Anka hanya bisa berdo’a di manapun Namira berada semoga ia baik-baik saja. Anka juga meninggalkan karirnya dan memilih berkecimpung di dunia kuliner. Sifat kemayu yang selama ini ia tunjukan di depan Namira hilang begitu saja. Pada dasarnya Anka tidak pernah sekemayu itu namun ketika melihat Namira tertawa lepas saat ini mencoba meniru sosok artis yang berbicara mendayu-dayu, Anka memutuskan untuk meneruskan perannya sebagai manager yang kemayu. Sejujurnya Anka merasa kehilangan namun ia tidak bisa menyalahkan takdir yang memisahkannya dari perempuan baik hati seperti Namira. Mungkin ini sudah menjadi jalan bagi mereka semua. Iya, tentu bukan hanya Anka yang berduka. Semua orang berduka atas menghilangnya Namira. Banyak yang menyesal telah menuduhnya sebagai perempuan tidak benar. Banyak juga yang menyayangkan keputusan Namira untuk menghilang setelah berpamitan. Anka benar-benar menyayangkan pembulian atas artisnya itu. Namun Anka tidak bisa berbuat apa-apa. Sesuai pesan yang Namira sampaikan dalam video terakhirnya malam itu, bahwa tidak perlu ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Ia meminta agar semuanya melupakan kejadian ini dan hanya mengenang prestasi dan kebaikannya saja. Sebagai orang yang paling dekat dengan Namira, Anka melakukan keinginan artisnya itu. Penyebab kepergian Namira memang tidak lagi dibahas namun pencarian untuk Namira tidak pernah Anka hentikan. Anka masih berharap suatu hari nanti mereka kembali dipertemukan. "Masih nyari Nara?" pertanyaan yang terdengar secara tiba-tiba itu membuat Anka menolehkan kepalanya. Secepat kilat ia menyembunyikan selembar foto Namira yang tadi ia pegang. "Gue kangen kebawelannya," ucap Anka. Ia tidak berbohong, hanya saja tidak juga memperjelas bahwa memang benar ia sedang mencari Namira secara diam-diam. Arena atau yang akrab di sapa Ara itu hanya menganggukan kepalanya. Ia mengerti jika Anka merindukan Namira dan masih diam-diam mencarinya. Ara juga melakukan hal yang sama. Tanpa sepengetahuan Anka ia juga diam-diam masih mencari keberadaan Namira karena dari lubuk hati yang paling dalam Ara yakin artis kakaknya itu masih hidup. "Gue yakin dia masih hidup, Anka. Makanya jangan sampai lo berhenti mencarinya. Lo juga harus terus bekerja agar lo bisa bantu dia saat nanti dia kembali," ucapan Ara membuat Anka mendongakan kepalanya yang tadi sempat tertunduk lesu. Senyum Anka terbit diantara kedua sudut bibirnya. Ia merasa Ara mengetahui banyak hal mengenai perasaannya untuk Nara. Ternyata adiknya tidak seburuk yang pernah dirinya pikirkan. Anka menepuk bahu Ara dengan sayang seraya mengucapkan terima kasih yang diulang berkali-kali. Hal itu membuat Ara memutar bola matanya. Ia meninggalkan Anka begitu saja. Anka memandangi punggung adiknya itu dengan senyum yang tersungging. "Ternyata kamu benar, Ra. Adik angkatku memiliki hati yang cukup baik," bisiknya. . . B E R S A M B U N G.