bc

Undeniable Marriage (21+)

book_age18+
6.1K
FOLLOW
61.3K
READ
escape while being pregnant
love after marriage
pregnant
arranged marriage
independent
drama
genius
first love
wife
husband
like
intro-logo
Blurb

Prekuel My baby Girl

Alfian and Rany's story before Deeva.

Menikah di usia 19 tahun tak pernah terbayangkan dalam diri Maharani Varisha. Tapi saat mamanya, meminta untuk menikahkannya dengan Alfian Abiyaksa, pria dingin bermata Abu membuatnya tak berdaya.

pernikahan Sederhana di ruang perawatan di sebuah rumah sakit akhirnya mengubah hidupnya. Dia terpaksa untuk menjalin ikatan pernikahan dengan pria dingin dan tertutup seperti Alfian. Keinginannya untuk bahagia dan merasakan pernikahan yang normal seperti Alfian membuatnya bertekad untuk mendekati Alfian.

Mampukah dia membuka hati Alfian dan menghancurkan gunung es tebal yang laki-laki itu bangun, atau malah dia hanya akan tersakiti terutama jika mengigat masa lalu kelam yang dialami suaminya di masa kecil?

chap-preview
Free preview
PROLOG
Aku terdiam, berkali-kali mencuri pandang ke arah pria yang duduk di samping ranjang kamar VVIP rumah sakit ini. Takjub melihat pria tampan ciptaan Tuhan yang sedang memandang seorang wanita seumuran mama dengan selang oksigen, mesin elektro kardiogram yang digunakan untuk mengukur debaran jantung wanita itu yang ada di samping ranjang. Pria tampan dengan wajah blasteran menundukkan kepala, tangannya tak lepas menggenggam tangan wanita yang aku yakini sebagai mamanya itu. Mataku dengan kurang ajar terus menelaah wajah tampan pria itu. Melihat dari tempatku berdiri bahwa siluet tubuh pria itu dari samping saja sangatlah luar biasa sempurna. Hidungnya mancung, rahang, serta tulang pipinya yang tegas membuatnya terlihat seperti Adonis. Pria paling tampan di mitologi Yunani yang menjadi rebutan Dewi cinta yaitu Aphrodite dan juga Istri dari Penguasa Alam bawah Hades yaitu Persephone. Sekali lagi, aku bersembunyi di balik punggung Mama sembari kembali mencuri pandang ke arah pria itu, menatap kagum melihat pria itu tak pernah mengalihkan pandangan dari Mamanya. Saat seolah pria itu menyadari bahwa aku sedari tadi mencuri pandang ke arahnya. Pria itu menoleh dan tanpa sadar tatapan kami bertemu. Deg ... Debaran jantungku berdetak dengan begitu kencang saat melihat iris mata abu-abu itu menatapku dengan dingin dan tajam. Napasku tertahan. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku terpesona dengan iris mata abu-abu miliknya. Tak pernah sekalipun aku melihat pria cocok dengan iris mata itu, dan sekarang aku menemukan seorang pria yang terlihat sempurna dengan iris abu-abu itu. Pria itu menatapku sejenak, sebelum kemudian kembali mengarahkan pandangannya kepada Mamanya yang terbaring lemah. Tatapan pria itu memang terkesan dingin, namun tak dapat menutupi kekhawatiran yang dia perlihatkan saat melihat mamanya terbaring seperti itu. Tubuhku semakin rapat, bersembunyi di belakang mama sembari terus mencuri pandang ke arah pria itu. Tangannya menggenggam erat wanita yang kuyakini sebagai Tante Ambar. Mata pria itu terlihat sayu, terus melihat mamanya dengan penuh kekhawatiran dan hanya bisa mengangguk mendengar setiap wejangan yang diberikan Tante Ambar di sela napasnya yang semakin melemah. Mama mengajakku untuk menjenguk sahabat beliau ini. Persahabatan yang sudah terjalin begitu lama dengan Tante Ambar membuat Mamanya bergegas dayang saat mendengar sahabatnya ini masuk rumah sakit. Wajah sendu yang mama perlihatkan sama persis dengan yang diperlihatkan oleh pria itu. tapi, dari sudut mata Abu cantik yang pria itu libatkan, ada satu hal yang terlihat di sana. Aku mengerti tatapan ketakutan yang diperlihatkan pria itu saat melihat Mamanya, ketakutan akan kehilangan mamanya pasti membayangi pria itu sehingga membuatnya hanya bisa menundukkan kepala. “Al ...” panggil Tante Ambar membuat pria itu mengangkat kepala dan mendekatkan tubuhnya ke arah Mamanya. Dia membenarkan posisi selang yang menghalangi wajah mamanya itu dengan pelan, menatap sendu mamanya yang seolah susah untuk mengucapkan sesuatu. Sayup aku mendengar saat dokter masuk dan mengatakan bahwa Tante Ambar akan melakukan operasi pemasangan ring jantung yang sangat berisiko sehingga membuat semua orang yang ada di ruangan ini nampak khawatir. Bukan hanya pria itu, melainkan seorang pria paruh baya yang duduk di sofa yang sedang berbincang dengan ayahnya. “Al ...” panggil Tante Ambar lagi membuat Alfian kembali mendekatkan wajahnya mendekati mamanya itu. “Iya, Aku di sini ...” ujar pria itu akhirnya mengeluarkan sepatah kata saat sejak tadi larut ke dalam keterdiaman. “Mama mau kamu menikah dengan Rani.” Deg ... Satu kalimat yang keluar dari mulut Tante ambar membuat aku dan pria itu terdiam membeku. Mataku membulat menatap ke arah pria itu yang juga terdiam tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh mamanya. Sejenak, pria itu menolehkan kepala dan memandang ke arahku yan entah bagaimana membuatku tersipu malu. Aku mengalihkan pandangan, menutupi tubuhku dengan punggung mama. Lalu, kembali mencuri pandang. “Mama Ingin kamu menikah dan merasakan kebahagiaan yang seharusnya kamu rasakan, Al. Mama Mohon ...” Gemuruh di dadaku kembali berdebar dengan kencang. Mulut pria itu membuka ingin membantah, namun terhenti saat mendengar napas mamanya yang semakin melemah. Entah dari mana keberanian itu, tapi aku berani mengangkat kepala, menatapnya lalu menggeleng lemah berusaha menolak permintaan Mamanya yang tak masuk akal Pria yang dipanggil Al itu terlihat gamang melihat Mamanya dan aku bergantian. Memejamkan matanya sejenak sebelum kembali menatap Tante Ambar dengan tatapan sayu. Sedangkan Aku, hanya bisa berdoa di dalam hati agar pria itu mengerti keinginanku dan menolak perjodohan mendadak ini. “Alfian setuju dengan perjodohan ini ...” ujar Pria itu pada akhirnya membuat senyum di wajah Mamanya terlihat begitu sumringah. tunggu... nafasku tercekat saat mendengar kalimat itu. Udara yang awalnya mengisi tipis paru-paru ku seakan hilang tak bersisa. Mataku membulat tak percaya. Kata-kata yang baru saja diucapkan pria itu seolah menjadi momok menakutkan yang harus aku jalani setelah ini. Menikah dengan pria yang baru saja pertama kalii dia temui di usianya yang baru menginjak 19 tahun. "Kamu setuju kan, Ran?" pertanyaan lembut dari Tante Ambar yang kini mengarah kepadaku membuyarkan pikiranku. Aku memberanikan diri untuk menatap Tante Ambar yang kini menatapnya penuh harap dari ranjang rumah sakitnya. Kualihkan tatapanku kepada Mama. Mama tadi hanya mengajaknya untuk menemani beliau datang untuk menjenguk temannya, bukan untuk mendapatkan lamaran mendadak seperti ini. Mama memang pernah berujar ingin menjodohkanku dengan Anak temannya, tapi aku tak akan pernah menyangka seperti ini. debaran jantungku berdegup begitu kencang. aku menggigit ujung bibir dan memainkan jemari tangannya, kebiasaannya saat gugup seperti ini. Sekarang, aku yang gamang. Rasanya aku yang tak kuasa menolak permintaan mereka saat Mamanya sudah melihat dengan tatapan penuh permohonan, begitu pula Tante Ambar yang terbaring lemah dengan berbagai alat yang memenuhi tubuh dan selang yang dia gunakan untuk membantu bernapas. Aku memejamkan mata sejenak, menarik napas dalam sebelum akhirnya mengangguk pelan mengejutkan semua orang. berharap keputusan ini akan membahagiakan semua orang termasuk aku dan pria itu. Aku sadar Pernikahan ini terlalu cepat, namun pernikahan ini tidak terelakan. Dirinya sendiri maupun Pria itu pasti ingin membahagiakan mamanya, walaupun akhirnya dengan menggadaikan masa depan mereka sendiri. Aku menatap pria bermata Abu itu dalam diam, berharap pria ini akan menjadi imam yang terbaik untuknya nanti. Tatapan dingin yang pria itu berikan membuatku hanya bisa terdiam sebelum kemudian menarik napas dalam berharap bahwa keputusan yang dia buat tak akan membuatku menyesal pada akhirnya ...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.2K
bc

My Secret Little Wife

read
91.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.0K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook