bc

Naik, Turun Ranjang!

book_age16+
12.7K
FOLLOW
110.7K
READ
family
arranged marriage
arrogant
manipulative
drama
sweet
bxg
first love
affair
like
intro-logo
Blurb

Finka kembali ke Indonesia dengan tujuan ingin membalas dendam pada Ardio Jayadi, mantan suami sekaligus kakak iparnya. Segala rencana telah tersusun rapi di dalam otak cantik seorang Finka. Namun bagaimana jika ia harus menjadi ibu sambung Zira, putri dari almarhumah kembarannya bersama Dio?

Kisah yang pernah usai kembali dimulai. Benci, cemburu dan rindu menjadi warna dalam rumah tangga kedua Finka dan Dio.

Sekuat apapun mereka saling membenci, jodoh tak pernah tertukar. Rasa cinta yang mereka usahakan lupa justru semakin membawa mereka kembali bersama. Akankah Finka dan Dio sanggup melawan takdir?

chap-preview
Free preview
BAB 1
*** Finka menangis histeris saat dokter mengatakan bahwa janin di dalam kandungannya telah luruh.  Hatinya yang rapuh semakin tak berdaya karena kabar duka itu. Meski dokter sudah berusaha sehati-hati mungkin dalam memberitahunya, tetapi Finka Alea Meysa tetap saja merasakan sakit karena kehilangan. Adalah Ardio Jayadi, lelaki yang baru menikahinya Tiga bulan lalu lah yang menjadi penyebab utama rasa sakit ini. Kebencian Finka kepada Dio benar-benar sudah tak bisa terelakan lagi. Pernikahan yang baru seumur jagung dihancurkan begitu saja oleh Dio. Lelaki yang mengikrarkan janji di depan penghulu ternyata hanya pengkhianat yang tak pantas untuk dimaafkan. Tak hanya itu, satu-satunya orang yang seharusnya ikut merasakan kesedihannya justru menjadi salah satu penyebab luka di hatinya. Fina Alea Meka, kembaran yang telah berselingkuh dengan Dio. Demi apapun, Finka tak pernah menyangka suami dan saudari kembarnya mengkhianatinya. Rasa sakit yang mereka berikan berimbas pada pikiran Finka hingga ia kehilangan janinnya. Bahkan, Ardio yang merupakan ayah dari janin yang ia kandung seolah tak merasakan kehilangan sedikitpun. Perasaan menyesal saja tak pernah lelaki itu tunjukan. Finka bersumpah tak akan pernah memaafkan keduanya. Sementara itu tak ada jalan lain untuk pernikahannya dengan Dio selain berpisah. Maka, usai keluar dari rumah sakit seminggu kemudian, Finka mengajukan gugutan cerai yang langsung diiyakan oleh Dio. *** Finka memejamkan matanya. Kejadian Lima tahun yang lalu kembali memenuhi ingatannya. Menjadi mimpi buruk baginya. Sungguh, ia tak sanggup lagi menahan segala rasa benci dan dendam di hatinya. Tak ada pilihan lain selain membalaskan rasa sakit ini pada Ardio Jayadi. Finka bersumpah, ia akan melakukan apa saja untuk membalaskan rasa sakitnya ini. Meskipun dirinya tahu betul Dio sudah menjadi Kakak iparnya usai perceraian mereka. Finka tidak peduli. Pada akhirnya ia harus kembali ke Negeri kelahirannya. Lima tahun sudah sangat cukup baginya tinggal di Kanada. Mencoba melupakan segalanya bukan jalan terbaik, karena ternyata sumpahnya untuk tidak akan pernah memaafkan kedua pengkhianat itu sudah mendarah daging di dalam dirinya hingga menimbulkan dendam tak berkesudahan. Apa lagi keduanya tak pernah mengutarakan maaf padanya. "Lo jadi balik ke Jakarta, Fin?" bekerja di Kanada sebagai salah satu Konsultan Bisnis setelah sempat kuliah S2 di salah satu Universitas terkemuka membuat Finka bertemu dengan Jia, sahabatnya selama Lima tahun ini. "Iya Ji," "Terus beneran mau resign?" pertanyaan Jia menghentikan pergerakan tangan Finka yang sedang membereskan pakaiannya ke dalam koper. Finka mengangguk mantap. Surat resign itu sudah dirinya berikan sejak sebulan yang lalu. Hari ini adalah hari terakhirnya bekerja. Helaan napas Jia terdengar berat. "Gue sendirian dong di sini?" bagaimana tidak sedih? Finka adalah sahabat satu-satunya bagi Jia. Mereka juga bekerja di bidang yang sama meski bukan di perusahaan yang sama pula. Finka tersenyum menanggapi keluhan Jia. Ia menatap Jia dengan lembut. "Ayo balik bareng gue aja!" ujarnya santai. Membuat Jia memutar bola matanya. "Ogah!" balasnya. Sesama dari Indonesia membuat Jia dan Finka berteman akrab sejak pertama kali bertemu. Kini keduanya harus berpisah lantaran Finka ingin membalaskan dendamnya. Jia sempat melarang, tetapi keputusan itu sudah bulat di tangan Finka. "Please, kalau terjadi sesuatu, lo balik sini lagi ya," pinta Jia dengan tulus. Sebagai seorang teman dekat, Jia tahu segala rasa sakit yang pernah Finka rasakan. Dikhianati oleh lelaki dan saudari yang dicintai pasti membuat Finka trauma hingga ingin membalaskan rasa sakitnya. Finka menganggukan kepalanya. "Ke mana lagi gue harus pergi selain ke sini, Ji? Lo tahu kan gimana keluarga gue? Ya meski gue masih punya Nenek yang sayang sama gue," Benar, meskipun luka hati Finka belum mengering ketika kehilangan Lima tahun lalu, tetapi keluarganya masih saja mengizinkan Dio menikahi Fina hanya karena Fina terlanjur hamil anak Dio. "Janji ya lo harus baik-baik aja di sana," sebab selama tinggal bersama Finka di Negeri orang ini tak sekalipun Jia melihat orang tua Finka menghubunginya. Finka bagai hidup sebatang kara. Bahkan biaya kuliahnya pun dibantu oleh Neneknya dan juga hasil dari pekerjaan part timenya. Sementara orang tuanya tampak tak peduli sama sekali. Jia merasa miris, tetapi ia tak bisa berbuat banyak ketika Finka sendiri yang memutuskan untuk kembali. *** Jakarta Tiga hari kemudian. Finka menyetir mobil yang baru saja dirinya beli itu dengan santai sebab dia sedang menerima telepon. "Iya Nenek Sayangggg, Finka on the way ke sana kok," Tiga hari yang lalu Finka masih mengobrol dengan Jia. Namun kini dirinya sudah berada Negeri kelahirannya yaitu Indonesia Raya. Pulang ke Indonesia artinya wajib pulang ke rumah Nenek tercinta. Meski di sana nanti tidak menutup kemungkinan akan bertemu dengan kedua orang tuanya, tapi Finka yakin tidak mungkin bertemu dengan Fina dan Dio. Keduanya tidak diperbolehkan menginjakan kaki ke rumah Nenek sejak mereka merusak kebahagiannya.  "Astaga!! Finka nggak bohong, Nek. Ini beneran lagi di jalan. Tuh dengerin suara mesin mobil baru aku yang lembut," kekehnya saat sang Nenek masih saja mencurigai di mana keberadaannya. "Nenek tungguin aja di dalam ya, Finka pasti ke sana. Finka tutup ya, Nek, ini lagi di jalan nanti nabrak loh," "Husss sembarangan!! Ya sudah hati-hati kamu. Awas kalau bohong sama Nenek!" sahut Farida pada cucu kesayangannya yang malang. Jujur saja, sejak Finka meninggalkan Negeri ini, hidup Farida tidak bahagia. Ia sangat merindukan Finka yang ceria. Meski tak berharap keceriaan itu kembali lagi, tapi kini Farida bersyukur cucunya pulang juga. Finka sudah menutup teleponnya begitu Nenek tercinta memintanya berhati-hati dalam menyetir. Wanita berumur 28 tahun itu terkekeh mendengar ancaman Neneknya. Lalu setelah itu kesedihan mulai kembali menenggelamkan senyumnya. Demi apa kembali ke Indonesia sama saja dengan mengungkap luka lama. Namun, Finka harus kuat demi pembalasan yang akan dirinya berikan pada Ardio Jayadi. Lalu setelah itu, Finka yakin hidupnya akan baik-baik saja. Mungkin dia akan mulai membuka hati lagi, menikah dan melahirkan beberapa anak. Finka tersenyum membayangkan hal itu. "Semangat Fin! Jangan kalah sama mereka," Lalu tak terasa mobil Finka akhirnya sampai juga di depan rumah Neneknya tercinta. Tak ada yang berubah di sana selain warna catnya yang tampak baru. Finka menarik napasnya dalam, sebelum mengeluarkannya secara perlahan. Dugaannya benar, dia akhirnya harus bertemu lagi dengan orang tuanya karena sampai detik ini ia masih mengenali mobil yang Papanya kendari sejak Lima tahun yang lalu. Terparkir tepat di samping mobil barunya. "Atau mereka memang menetap di rumah ini lagi?" Finka mengedikan bahunya. Lima tahun yang lalu Neneknya mengusir kedua orang tuanya karena telah memberi restu pada Dio dan Fina di saat Finka patah hati dan terluka. . . Bersambung.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook