bc

Pembalasan ( Arabelle )

book_age18+
225
FOLLOW
1K
READ
family
CEO
drama
tragedy
sweet
brilliant
genius
icy
first love
crime
like
intro-logo
Blurb

Seorang wanita cantik, berjalan anggun menuju ruang rapat. Hari ini adalah hari yang di nanti Arabelle, akhirnya setelah sekian lama ia mampu bertatap muka dengan orang di masa lalu, bukan sebagai anggota keluarga melainkan sebagai klien bisnis.

Setelah wanita itu membuka pintu, alangkah terkejutnya mereka yang sedang berada di ruangan, bahwa anak yang  ia usir sedang berjalan  anggun menuju kursi khusus yang tersedia untuknya, dia adalah "Arabelle" CEO wanita termuda di dunia bisnis, seorang wanita yang pernah di campakkan oleh keluarga "Hamzah".

Pembalasan tersakit adalah dengan membungkam mulut mereka dengan  kesuksesan dan keberhasilan kita.

~Arabelle~

Terlihat anggun, cerdas dan berkelas, tenang dalam segala kondisi, kuat dan tangguh, sekilas tampak rapuh membuat seorang "Luciro Marquez" ingin melindunginya.

Dapatkah Luciro menaklukkannya?

Dapatkah Luciro menyembuhkan lukanya yang menganga?

Mampukah Luciro mengisi kekosongan hati Arabelle?

Bisakah Luciro menjadi tempat untuk Arabelle bersandar?

chap-preview
Free preview
Prolog
Menatap mukanya barang sebentar pun rasanya membuat darah Arabelle mendidih, sekaligus ia penasaran bagaimana ekspresi mereka kala melihat orang yang di buang, di rendahkan, di campakkan berdiri di hadapan mereka. Bukan sebagai anggota keluarga melainkan sebagai pebisnis wanita termuda di kota Jakarta ini. Dengan percaya diri dan bangganya mereka menjabat tangan Arabelle seolah ia tak merasa jijik sama sekali, tatapan jijik yang dulu mereka layangkan kepada Arabelle berubah menjadi tatapan memuja. "Dasar tak tau malu" Batin Arabelle berkecamuk, sekarang Arabelle semakin benci dengan orang-orang yang ada di hadapannya ini, namun sebisa mungkin Arabelle tahan agar rencana balas dendamnya lancar, baginya mereka hanya seorang sampah. Dulu mereka membuangnya lalu tak mempercayainya, padahal Arabelle adalah darah daging mereka. Apakah Arabelle kecewa? tentu saja ia kecewa, orang yang seharusnya menjadi panutannya kini berbalik menjadi musuhnya. "Lihat saja akan aku buat mereka menyesal karena membuang ku dulu, nikmati saja permainannya dan tunggu waktunya". Arabelle mendengus jengkel sedetik kemudian bibirnya menyeringai, mengingat rencana yang telah ia susun rapi di otak cerdasnya. "Tiba saatnya nanti, kalian akan menekuk lutut kalian dan memohon kepadaku hanya untuk kata maaf, namun maaf ku sungguh mahal tak akan cukup hanya dengan permohonan kalian, apalagi kehancuran keluarga kalian tak akan mampu membeli maaf ku, meski kata orang memaafkan itu mulia namun aku sadar aku bukan orang yang mulia" Batin Arabelle. Yah mau bagaimana lagi saat ini Arabelle hanya bisa berbicara lewat batin saja, ia belum bisa mengungkap segala yang ada di pikirannya. Dendam yang membara, menumpuk hingga menjadi kobaran api yang siap melahap siapa saja dan kapan saja. Sebuah dendam yang bagai bom waktu siap meledak kapan pun itu. Selama ini Arabelle hidup dengan memupuk dendam di hatinya, dendam yang selalu menjadi pacuan agar dia bisa sukses, di saat ia akan menyerah dengan keadaan yang menyiksa dendam itulah yang mengingatkannya agar bangkit dan tidak terpuruk terlalu lama. Dendam yang Arabelle jadikan sebagai motivasi untuknya. Terbukti dengan memupuk dendam itu kini Arabelle mampu memimpin puluhan karyawan, ketika banyak orang yang berkata wanita itu kodratnya di rumah menjaga keluarga, memasak, mengurus rumah, anak serta suami. Dan nyatanya meski Arabelle seorang wanita muda ia mampu memimpin ribuan karyawan. Tak jadi masalah wanita bekerja dan berkarier jika wanita itu mampu menjalani peran keduanya dengan baik. Lalu mengenai dendam tak ada salahnya menyimpan dendam, tak ada salahnya pula membalaskan dendam asal kita dapat menyikapinya ke arah yang baik. Arabelle mampu mengarahkan dendamnya ke arah yang baik, menjadikan dendam itu sebagai senjata untuk memacu dirinya agar tak patah semangat dan selalu bangkit dalam keterpurukan ataupun kondisi terjatuh sekalipun itu. Mengarahkan dendam itu ke arah yang positif, menjadikan dendam sebagai motivasi, membalaskan dendam dengan cara yang anggun yaitu muncul di hadapan mereka sebagai orang yang sukses melebihi mereka. Lalu nikmati lah ekspresi mereka satu persatu yang akan menjilat mu dengan cara apa pun, dengan cara merayu atau dengan cara baik-baik bahkan mereka akan tunduk di kekuasaan kita. Seperti Arabelle yang memulai membalaskan dendamnya dengan cara muncul di hadapan mereka sebagai CEO perusahaan ternama, bahkan namanya melebihi nama mereka. Jangan terburu-buru, muncul di hadapan mereka dengan cara seperti ini adalah permulaan ibarat makanan ini adalah hidangan pembuka bakal ada hidangan utama bahkan hidangan penutup yang akan Arabelle suguhkan kepada mereka. Apakah Arabelle mampu membalaskan dendamnya? Atau justru ia berdamai dengan keadaan, dan tak mau lagi berurusan dengan mereka?.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

After That Night

read
8.3K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
7.0K
bc

BELENGGU

read
64.3K
bc

Revenge

read
14.7K
bc

The CEO's Little Wife

read
626.3K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.8K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook