bc

The Romance of the Two Realms

book_age16+
446
FOLLOW
2.3K
READ
revenge
reincarnation/transmigration
time-travel
goodgirl
inspirational
queen
drama
twisted
another world
ancient
like
intro-logo
Blurb

Cao Jie gadis beruntung yang selalu dicintai dan dikagumi menemui masalah terbesar dalam hidupnya untuk kali pertama. Lahir sebagai putri bangsawan yang cantik dan cerdas, menikah dengan pangeran, lalu kemudian menjadi permaisuri Kaisar Xian dengan gelar 'Permaisuri Xianmu'. Menjadi wanita nomer satu di dinasti Han sekaligus wanita nomer satu di hati kaisar Xian membuat semua wanita iri pada permaisuri Xianmu.

Keberuntungan sang permaisuri itu lenyap ketika perang saudari terjadi. Adik permaisuri yang masuk ke harem sebagai selir juga menginginkan tahta dan hati kaisar. Karena rasa cemburu pada permaisuri Xianmu, Cao Hua dengan kejam mengutuk kaisar dan membunuh permaisuri.

Tapi permaisuri Xianmu sekali lagi bangun dari kematiannya dan terdampar di masa depan. Akankah permaisuri Xianmu kembali ke dinasti Han dan mengakhiri kutukan kaisar?

Cover Source :https://weibo.com/u/2686371490

Edited on China ClipCut

chap-preview
Free preview
Kericuhan
*Chang’an (Ibu Kota Dinasti Han)* Apa reinkarnasi benar-benar ada di dunia? Apa benar seseorang yang mati akan terlahir kembali? Setidaknya beberapa dari pendeta taoisme mengatakan bahwa manusia akan terlahir kembali setelah kematiannya dengan tujuan menyelesaikan urusan mereka yang belum selesai dikehidupan sebelumnya. Nyatanya semua itu adalah misteri, tidak ada seorangpun di dunia ini yang tau apakah itu nyata atau tidak. Tidak seorangpun yang tau, bagaimana kehidupannya setelah bereinkarnasi. Seorang gadis cantik menutup bukunya setelah menguap beberapa kali, ditinggalkannya buku-buku klasik yang membahas teori reinkarnasi itu. Gadis berambut panjang itu sekarang terlihat meregangkan seluruh tubuh rampingnya, sebelum akhirnya ia mulai berlari setelah seseorang mengatakan sesuatu padanya. "Nona Cao Jie, jangan berlari-lari terus, kau akan terluka." pelayan itu berteriak sambil mengejar nona muda dari keluarga Cao. Nona muda yang tengah berlari sambil tersenyum itu benar-benar jelmaan seorang dewi. Kecantikannya yang luar biasa bisa membuat seisi negeri Han ini hancur, dialah Cao Jie. Cao Jie adalah putri kedua dari panglima perang kekaisaran Han, Cao Cao. Ayahnya adalah seorang yang amat terhormat, yang juga memegang peranan penting kekaisaran Dinasti Han. Cao Jie adalah gadis periang yang cerdas, kecerdasannya sangat diakui, baik oleh ayahnya maupun lingkungannya. Putri kedua keluarga Cao ini memiliki dua saudari yang usianya tidak berbeda jauh darinya. Kakaknya bernama Cao Xiao, dia adalah gadis yang anggun dan pendiam. Sebagai putri tertua keluarga Cao, Cao Xiao begitu bijak dalam menghadapi kedua adiknya. Sementara putri ketiga, yang tidak lain adalah anak bungsu keluarga Cao bernama Cao Hua. Bak langit dan bumi, putri ketiga keluarga Cao ini sungguh berbeda dari kedua saudarinya yang lebih terkesan feminin, dia sejatinya adalah seorang petualang. Tidak seperti kebanyakan putri bangsawan, sejak berusia 10 tahun Cao Hua sering mengikuti ayahnya untuk berperang. "Kakak, Cao Hua sudah pulang! Cepatlah, ayo, ayo." Teriak Cao Jie sambil menarik-narik lengan mungil saudarinya. “Baiklah, kakak mengerti.” Cao Xiao tersenyum anggun. Dengan anggun Cao Xiao menuruni setiap anak tangga paviliun di taman rumahnya. Sikapnya memang lemah lembut dan mencerminkan jati dirinya sebagai bangsawan. Cao Jie dan Cao Xiao berjalan menuju ruang keluarga, ayah dan adiknya yang masih memakai baju zirah, duduk sambil tertawa. Mereka sedang membahas kemenangan perang mereka atas Rìběn. "Ayah, Cao Xiao dan adik kedua menyapa." Cao Jie dan kakaknya membungkuk memberi hormat pada ayah mereka. Suasana formal seperti ini tentu saja hal yang biasa dalam keluarga bangsawan sekelas keluarga Cao. Tapi nyatanya tidak demikian, setelah membungkuk 90 derajat pada ayahnya, mereka langsung berlari dan memeluk panglima perang itu. Cao Hua sebagai anak bungsu tidak mau kalah. "Ayah, kami merindukanmu." ujar ketiga putri cantik panglima Cao Cao. "Ayah juga merindukan kalian." Balas panglima perang Cao Cao. */ *Istana Weiyang* Seorang laki-laki berusia sekitar 30 tahun tengah berdiri dibalik pintu kamar, wajah putus asanya nampak tak terkalahkan dengan langit yang mendung. Suaranya yang mulanya terdengar nyaring, kini mulai serak dan lemah. "Pangeran, kaisar sudah tiba. Anda harus pergi dan menyapanya." ucap kasim itu. Setelah beberapa saat, pintu akhirnya terbuka. Sosok rupawan nyaris sempurna terlihat ditengah- tengah daun pintu, senyum tipis dari wajahnya dapat memperlihatkan kalau dia sedang senang. "Aku mengerti." Ujar pemuda itu. Pemuda tampan bak pejabat surga itu, bernama Liu Xie. Liu Xie adalah pangeran sekaligus adik dari kaisar Shao (Liu Bian). Selain parasnya yang tampan, pangeran Liu Xie juga seorang yang pintar. Ia dikenal cakap, pendapatnya sering dijadikan pertimbangan oleh para pejabat istana. "Yang mulia, pangeran Liu Xie memberi salam." ujar pangeran Liu Xie seraya membungkuk pada saudaranya itu. "Hahaha, Xie Xie rupanya kali ini kau tidak berkeliaran lagi yah?" Kaisar Shao menjawab. Satu kelemahan pangeran Liu Xie di mata kakaknya, yaitu dia suka menyelinap keluar istana. Pangeran Liu Xie mempunyai rasa penasaran yang besar dengan kehidupan luar istana. Lahir dan besar di dalam istana membuat jiwa petualangnya tercekik. "Yang mulia, bagaimana aku bisa meninggalkan istana dan bermain-main sementara anda berjuang di medan perang." pangeran Liu Xie menjawab dengan cerdas. Sang kaisar tampak senang mendengar ucapan adiknya itu. Dua bersaudara yang dikenal tampan dan bijaksana, kaisar dan pangeran yang sama-sama diidam-idamkan oleh semua perempuan, merekalah kaisar Shao dan pangeran Liu Xie. Naik tahta di usia yang belia, membuat kaisar Shao belum memiliki permaisuri. Para menteri dan pejabat istana selalu mendesaknya untuk melakukan pemilihan permaisuri, tapi ia selalu menolak dengan dalih urusan negara lebih penting. "Yang mulia kaisar, penerus juga penting" menteri pertahanan berbicara. Kaisar hanya tertawa mendengar para abdinya berceloteh tentang kehidupan percintaannya itu. Lalu kemudian dia menjawab, "Aku akan melakukannya setelah pertempuran dengan Rìběn selesai. Bukankah bagus pesta kemenangan dan pesta pernikahan jika digabung?" Para menteri kelihatan puas mendengar jawaban kaisar mereka itu. Sementara pangeran Liu Xie yang masih belia sedang berusaha menahan kantuk saat mendengar percakapan para menteri dan kaisar. Tak tertahankan lagi, pangeran Liu Xie akhirnya berdiri sari tempat duduknya. "Maafkan aku kaisar, aku harus menemui guruku." kata pangeran Liu Xie. Tanpa hambatan pangeran tampan itu berhasil keluar dari aula perjamuan. Dengan anggun, dia berjalan menyusuri istana. Kali ini dia tidak bersama kasim setianya, dia berjalan sendiri menuju paviliun belakang istana. "Huff, untung saja. Saatnya berpetualang." Pangeran Liu Xie menyeringai. "Pangeran..." tiba-tiba suara berat memanggilnya dan menghentikan sang pangeran untuk memanjat tembok pagar istana. "Si Zhui, shuutt. Kau jangan banyak bicara, dengan atau tanpa kau, aku akan tetap pergi." Pangeran Liu Xie berbisik. Dengan wajah terpaksa Si Zhui menuruti sang pangeran, tanpa ragu dia langsung membungkuk untuk membiarkan pangeran menjadikannya sebagai tangga. Akan tetapi… "Ayolah, kau kira aku lemah. Teknik pedangku bahkan tidak kalah darimu. Bangunlah, aku bisa melompati tembok ini sendiri." kata pangeran. Dan benar saja, dalam sekejap pangeran sudah berada di sisi tembok yang lain. Tak lama berselang, Si Zhui menyusul. Rupanya sang pangeran sudah menyiapkan segala sesuatunya, hanfu yang tidak terlalu mencolok sudah ia persiapkan di dalam ransel kain berwarna biru. "Ini, pakailah. Jangan membuat kegaduhan." perintah pangeran Liu Xie pada Si Zhui. Dengan menyamar sebagai rakyat biasa, setidaknya mereka tidak terlalu mencolok sekarang. Bukan rakyat biasa tepatnya, mereka berdua terlihat seperti putra dari keluarga bangsawan. Anggun, tampan dan berkarisma begitulah pemandangan yang terlihat sekarang. Pangeran Liu Xie tengah menikmati aroma kebebasan, "Sudah berapa lama yah?" Si Zhui, "Sudah satu bulan sejak pengeran terkurung di istana, tapi jika Kaisar tau kita kabur lagi.." Merasa aroma kebebasannya tercemar, pangeran Liu Xie segera menghentikan Si Zhui berbicara, "Tidak akan ada yang tau, hanya ada aku, kau, dan langit. Ayo pergi." Mereka berdua berjalan semakin jauh, hingga akhirnya sampai di keramaian kota, tepatnya di sebuah pasar di Chang'an. Pangeran Liu Xie terlihat menebar pesona dengan senyum menawannya. Dua bunga tengah mekar di tengah-tengah pasar, beberapa gadis terlihat tengah membentuk formasi untuk melihat dua bunga hidup yang kini tengah berjalan itu. Si Zhui merasa tidak nyaman dengan semua ini, namun kewaspadaannya untuk melindungi pangeran adalah prioritas. "Tunggu, apa yang sedang terjadi?" pangeran Liu Xie berhenti melangkahkan kakinya setelah melihat keramaian di tengah-tengah pasar. "Sepertinya para bandit tengah mengacau pangeran." jawab Si Zhui. Pangeran Liu Xie dan Si Zhui berjalan mendekati kerumunan itu, begitu banyak orang berkumpul untuk melihat adegan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa bandit bertubuh gempal. Pangeran Liu Xie berjalan hingga semakin dekat dengan kericuhan, tangannya sudah tidak tahan lagi untuk membantu laki-laki tak berdaya yang kini sudah berlumuran darah itu. Tapi langkahnya terhenti begitu suara melengking dari seorang gadis terdengar di segala penjuru. Itu adalah Cao Jie, putri kedua keluarga Cao itu tiba-tiba datang dan mengacaukan aksi para bandit pasar. "Dasar kau, kau benar-benar keterlaluan." Cao Jie berdiri di tengah-tengah bandit. "Nona, gadis kecil sepertimu lebih baik pergi. Atau aku akan membuatmu menyesal." ujar bandit itu. Berkat Cao Jie, kerusuhan semakin tak terkendali. Nona kedua keluarga Cao itu membuat para bandit marah besar.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
279.4K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.0K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook