bc

RUANG RINDU

book_age16+
20.2K
FOLLOW
112.3K
READ
contract marriage
second chance
powerful
independent
decisive
self-improved
dare to love and hate
drama
first love
weak to strong
like
intro-logo
Blurb

"Aku Kala Gilbert Handoko menjatuhkan talak tiga untuk kamu, Emilly Vathya."

Em merasa matanya memanas, perjuangan selama tiga tahun harus terhenti sampai disini. Kisahnya telah usai, pria ini menemukan tempat pulang yang sebenarnya. Jika dulu Kala berkata seperti tadi namun mereka masih bisa kembali bersama, namun sekarang sepertinya Kala ingin segera terbebas dari Em.

"Aku akan kirim surat cerai segera, jangan mempersulit. Kamu bisa tinggal di rumah ini. Aku yang akan pergi."

"Tidak perlu, Mas. Aku saja, ini rumah kamu. Aku akan pergi beri aku 10 menit untuk bersiap, jika suratnya sudah keluar hubungi aku nanti akan aku tanda tangani."

Kala terdiam sejenak memandang wajah sendu Em, "Baiklah."

Em menguatkan kakinya untuk melangkah membereskan pakaian, hanya pakaian ini yang Em punya. Lantas apa yang harus Em bawa selain pakaian? Em hanyalah gadis beruntung karena menikah dengan anak sang majikan. Semua Em lakukan karena sangat berterima kasih pada keluarga Handoko yang mau mengurus Em sejak usia 5 tahun.

Matanya mengedar untuk terakhir kali melihat kamar yang selama ini menjadi saksi tangis pilunya, 3 tahun kamar ini menemani keseharian Em sebagai istri di atas kertas Kala Gilbert Handoko.

Cairan bening turun membasahi pipi mulusnya, sesak namun harus tetap kuat, dunia selalu berlaku jahat padanya. Em sadar betul bahwa di dunia ini tidak ada yang betul-betul menyayanginya selain Rose- Ibu Kala yang telah berpulang 3 tahun lalu.

Karena permintaan Rose, Kala bersedia menikahi Em. Selama pernikahan keduanya bersikap acuh. Ah salah, hanya Kala yang bersikap acuh. Kala tidak pernah menganggap Em ada, bicara hanya saat ada hal yang perlu dibicarakan.

"Aku pergi, Mas. Jaga diri baik-baik, jangan terlalu fokus bekerja nanti sakit." Em memaksakan senyum, "Terima kasih padamu."

Langkah kaki terdengar menjauh, Kala hanya diam dengan tatapan kosong. Hatinya merasa kosong, Em selalu sabar menghadapinya, selalu tersenyum teduh saat bertatapan dengan mata tajamnya.

.

chap-preview
Free preview
PROLOGUE
"Aku Kala Gilbert Handoko menjatuhkan talak tiga untuk kamu, Emilly Vathya." Em merasa matanya memanas, perjuangan selama tiga tahun harus terhenti sampai disini. Kisahnya telah usai, pria ini menemukan tempat pulang yang sebenarnya. Jika dulu Kala berkata seperti tadi namun mereka masih bisa kembali bersama, namun sekarang sepertinya Kala ingin segera terbebas dari Em. "Aku akan kirim surat cerai segera, jangan mempersulit. Kamu bisa tinggal di rumah ini. Aku yang akan pergi." "Tidak perlu, Mas. Aku saja, ini rumah kamu. Aku akan pergi beri aku 10 menit untuk bersiap, jika suratnya sudah keluar hubungi aku nanti akan aku tanda tangani." Kala terdiam sejenak memandang wajah sendu Em, "Baiklah." Em menguatkan kakinya untuk melangkah membereskan pakaian, hanya pakaian ini yang Em punya. Lantas apa yang harus Em bawa selain pakaian? Em hanyalah gadis beruntung karena menikah dengan anak sang majikan. Semua Em lakukan karena sangat berterima kasih pada keluarga Handoko yang mau mengurus Em sejak usia 5 tahun. Matanya mengedar untuk terakhir kali melihat kamar yang selama ini menjadi saksi tangis pilunya, 3 tahun kamar ini menemani keseharian Em sebagai istri di atas kertas Kala Gilbert Handoko. Cairan bening turun membasahi pipi mulusnya, sesak namun harus tetap kuat, dunia selalu berlaku jahat padanya. Em sadar betul bahwa di dunia ini tidak ada yang betul-betul menyayanginya selain Rose- Ibu Kala yang telah berpulang 3 tahun lalu. Karena permintaan Rose, Kala bersedia menikah dengan Em. Walaupun selama pernikahan keduanya bersikap acuh. Ah salah, hanya Kala yang bersikap acuh. Kala tidak pernah menganggap Em ada, bicara hanya saat ada hal yang perlu dibicarakan. "Aku pergi, Mas. Jaga diri baik-baik, jangan terlalu fokus bekerja nanti sakit," Em memaksakan senyum, "Terima kasih padamu." Langkah kaki terdengar menjauh, membuat Kala hanya diam dengan tatapan kosong. Hatinya merasa kosong, Em. Wanita yang selalu sabar menghadapi dirinya, wanita yang selalu tersenyum teduh saat bertatapan dengan mata tajamnya, "Semoga bahagia, Emilly." Gumam Kala yang tak lagi melihat sosok Em.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.2K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
51.9K
bc

Love Match (Indonesia)

read
172.4K
bc

Pesona Mantan Istri Presdir

read
13.7K
bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.3K
bc

KUBELI KESOMBONGAN IPARKU

read
45.1K
bc

Pengganti

read
301.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook