bc

Marchello Dikejar Cinta

book_age18+
2.3K
FOLLOW
11.0K
READ
love after marriage
fated
dominant
goodgirl
sweet
humorous
heavy
childhood crush
first love
sassy
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana rasanya jika kalian dikejar-kejar oleh gadis yang benar-benar agresif, tidak tahu malu, dan parahnya lagi kalian itu dijodohkan dengan dirinya sejak kecil karena kegilaan orang tua kalian??

Rasanya itu??

"Ah, Mamaaaaaaaaa tolongin Abang Ma! Audi mau perkosa Abang!!"

#18+

Cerita ini mengandung kata-kata kasar serta umpatan. Harap tidak meniru serta mempraktekkan adegan serta umpatan dan kata-kata kasar yang terdapat dikonten ini. Bagi anak-anak dibawah umur tidak disarankan untuk membaca cerita ini. Terimakasih atas pengertiannya.

**Cover from Pinterest

chap-preview
Free preview
1
Marchello Darmawan ingin segera meminta Allah mencabut nyawanya. Dia kesal pada Dira sang mamah yang tanpa perasaan menarik paksa lelaki itu dari toko buku lalu dengan seenak hati mengajak ke rumah keluarga Mahendra. Chello— begitu ia dipanggil, menatap ngeri rumah di depannya. Dia sangat tahu jenis iblis apa yang bersemayam di sana. Audi Mahendra nama si setan kecil. Chello selama ini selalu menghindar tapi tetap saja usahanya selalu digagalkan. Aksi itu bahkan dimotori oleh ibu dan adik perempuan Chello— Icha (Marischa Darmawan). Audi gadis berusia enam belas tahun. Gadis belia yang sepantaran dengan adiknya itu merupakan anak dari sahabat mama dan papah Chello. Lahir di hari yang sama dengan Icha, sosok Audi begitu dekat dengan keluarga Chello. Sejak kecil Audi bahkan selalu menempel. Menggunakan segala cara untuk dekat dengan Chello yang diidam-idamkan untuk menjadi pendamping hidup. Chello sendiri selalu merasa mental Audi tidak tertolong. Bagaimana bisa Audi kecil telah mengklaim Chello sebagai suami? Bahkan disaat harusnya anak perempuan itu hanya bisa bermain boneka Barbie saja. Dan ya, kegilaan Audi bertahan sampai mereka dewasa. Membuat dunia Chello kacau. ‘Demi Dipta Darmawan yang cinta banget sama mamah, ini harus banget turun? Nggak cukup adegan seret paksa dari toko buku tadi?! rutuk Chello dalam hati mengomentari aksi Dira. “Abang!” “Mah bisa nggak Abang minta maafnya lewat chat aja?” tanya Chello masih mempertahankan wajah datar lelaki itu. “Ngakk!” Chello memutar bola mata. Ardira Maesaty dan segala titahnya adalah hal mustahil untuk dilawan. Wanita itu adalah ratu dan apapun yang diinginkan wajib hukumnya untuk laksanakan meski enggan. Tapi bukan Chello namanya jika tak mencoba. “Ayolah Mah. Abang males ketemu cewek centil itu.”— Chello sama sekali nggak ada niat untuk mengatai Audi. Bagi Chello Audi memang centil. Gadis itu bahkan tak segan-segan untuk merendahkan harga diri hanya untuk menarik perhatian Chello. “Abang! Jaga congor kamu ya! Kedengeran Tante Dillia, nangis nanti dia anaknya kamu katain.” Chello mendengus. ‘Tante Dillia aja yang cengeng. Sama kaya anaknya,’ batin Chello mengomentari amukan Dira. “Be gentle! Laki-laki kalau buat salah harus minta maaf dan itu langsung! Sekarang turun kamu Bang!” “Mah tapi..” belum selesai Chello mengajukan protes, pintu mobilnya dibanting oleh Dira. Membuat tubuh lelaki tampan itu terlonjak karena kaget. “Ya Allah pintu mobil gueee.” Jerit Chello yang dihadiahi pelototan tajam dari Dira. Brakk! Brakkk!.. Chello menghembuskan nafas melihat aksi bar-bar Dira. Ia memilih turun dibandingkan kaca mobilnya pecah. Dira tersenyum melihat kekalahan sang putra. “Gini kek dari tadi. Mamah udah pengen coret kamu dari kartu keluarga Bang. Punya anak kok nggak gentle. Ayo masuk adek kamu juga di dalem.” Chello berjalan lemas di belakang Dira. Ini akan menjadi drama kesekian kalinya dalam hidup Chello. Andai saja bisa, Chello ingin cepat-cepat mati dibandingkan bertatap muka dengan Audi. “Diliiiaaaa..” teriak Dira memanggil si tuan rumah. “Dillia nih anaknya yang bikin Audi nangis Dil.” Chello semakin tak ada keinginan untuk hidup. Ia ingin melakukan tukar tambah orang tua. Dari sekian banyak wanita, Chello selalu bertanya kenapa harus dari rahim mama Dira dia lahir— Wanita brutal yang sama sekali tak memiliki sisi anggun. Dan sialnya bagi Chello, sifat itu menurun pada Icha. Jadilah Chello memiliki dua wanita begajulan dirumah. “Hallo calon suaminya Audi..” lalu terdengar suara kekehan Icha yang membuat Chello melayangkan tatapan tajam. Memejamkan mata, Chello merapalkan doa supaya ia tidak lepas kendali. “Tante Dillia mana?” tanya Dira pada Icha yang menyandarkan diri di teralis tangga. “Kamar Mah. Mau Icha panggilin.” Dira menggelengkan kepala namun sedetik kemudian ibu tiga anak itu kembali berteriak memanggil Dillia. Dillia datang berlari dari sudut kanan rumah.“Chello hiks.” Hemm… “Anak Tante kamu apain Chello?” nggak di apa-apain. “Itu anak Tante satu-satunya. Kenapa kamu sakitin dia Llo?” Apa daya gue Tuhan. Kalau udah ngedrama gini gue bisa apa selain dengerin bininya Om Onta ngeracau— “Saya c*m…” suara Chello terhenti kala mendengar suara jeritan iblis. “Kakak Chello Sayang. Cintanya Audi. Ih Kakak beneran datang ngapel ya?”— Ngapel Bapak Kamu! Gue diseret Mamah. Tubuh Chello menengang kala Audi tiba-tiba saja menabrakkan diri dan memeluk Chello erat. “Lepas!” titah Chello. “Ih nggak mau. Audi kangen Kakak udah tiga jam nggak ketemu.” Ujar Audi lalu berterimakasih pada Dira karena berhasil membawa Chello. “Lepasin gue Audi!” sekali lagi Chello memberi perintah untuk dilepaskan yang berbuah gelengan kepala oleh Audi. “Batu!” Chello lalu dorong tubuh Audi sampai gadis itu terjerembab di lantai. “Lo sarap!” maki Chello tidak peduli kalau nanti sang mamah akan berteriak memarahinya. “Chello!” “Abang!”— Nah kan? Chello tidak hanya mendapatkan teriakkan dari Dira namun juga Icha. Kedua perempuan itu memang selalu kompak dalam membela Audi. “Salah dia.” Diantara semua anak Dira, Chello memang terkenal irit bicara, pendiam, dingin dan tak banyak tingkah. Chello si sulung yang penuh wibawa bertolak belakang dengan sifat saudara kembarnya dan Icha. Kedua anak itu energic, bahkan terkenal bandel. Ya walaupun Chello kecil tak begitu. “Audi nggak papa kok. Iya nggak papa..” walau sempat meringis merasakan sakit. ngerasain sakit Audi memilih untuk berbohong. Ia tidak ingin Chello terkena marah. “Kak Audi beneran nggak papa. Kakak jangan khawatir.”— kata Audi kali ini untuk menyakinkan Chello. “Mah..” Chello bergidik. Cepat-cepat dia berlari, menyembunyikan diri di belakang tubuh Dira. “Kak kok ngumpet di belakang Tante sih?!” “Hahaha… Abang lucu ih. Bang Mar, suka-suka Icha tuh.” Chello langsung memberi tatapan tajam sebagai peringatan untuk sang adik. “Bang Llo maksud Icha Bang.”— membuat tatapan Chello melembut. “Kakak Sayang sini!” Audi merengek seperti anak kecil dengan hentakkan kaki di lantai. Chello semakin miris. Ia mulai berpikir jika harapan Audi untuk menjadikan suami harus segera dimusnahkan. Anak itu benar-benar harus ditindak secara tegas. Chello ingin hidup tenang dan ketenangan itu pasti akan dia dapatkan jika Audi kembali pada jalur yang benar. “Pokoknya Abang nggak mau tauk. Mamah harus batalin perjodohan Abang sama Audi. Titik!” Chello dan Audi dijodohkan? Benar! Sejak mereka kecil dan Chello tidak memiliki kuasa untuk menentang titah sang ratu dulu. “Abang! Jangan ngaco kamu!” amuk Dira yang merasa tak enak hati pada Dillia. “Kak..” lirih Audi. Matanya memanas tapi sekuat tenaga Audi menahan air mata yang akan tumpah. “Kenapa nggak mau nikah sama Audi? Audi kurang apa?” tanya Audi dengan suara sangat pelan— “Audi cinta Kakak.” “Pait.. Pait.. Paiittt.” Chello memilih kabur mendengar pernyataan Audi. Bukan yang pertama memang maka dari itu Chello merasa alergi. Ia berlari cepat meninggalkan ruang tamu rumah Audi. “Hahahaaa…” Dira, Icha dan Dillia mencari asal tawa yang menggema. Betapa shock mereka kala suara itu berasal dari bibir tipis Audi— “Ih Kak Chello lucu. Kan Dillia jadi tambah cinta.” “Ya Allah Di. Fix! Lo emang udah nggak waras Di.” Pekik Icha mulai kesal dengan cinta bodoh Audi ke abangnya. “Ih kok Icha gitu ngatain Audi gila sih!” “Bodo amat! Bodo amat! Gue mau balik. Gila gue lama-lama liat lo.” Dira panik. Ia merasa dilupakan oleh anak-anaknya— “Icha… Mamah gimana ini Cha?! Mamah nggak bawa mobil ini.” Teriak Dira kencang  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook