bc

I Love You

book_age18+
239
FOLLOW
2.9K
READ
HE
friends to lovers
goodgirl
self-improved
drama
bxg
city
first love
friends
shy
like
intro-logo
Blurb

Ketika itu, Brian mempunyai hubungan spesial dengan Alisya. Kepulangan Brian disuguhkan dengan pernikahan Zain dengan wanita yang ia cintai. Harapan untuk meminang Alisya telah pupus, sebab takdir tidak memihak terhadapnya. Brian menjadi dingin dan hanya memperlakukan Alisya sebagai kakak iparnya. Namun, Brian akan tetap menunggu dan menjaga hatinya untuk Alisya.

Seketika Zain tak terima dengan hubungan antara adik kandung dengan istrinya sendiri. Hubungan antara ia dengan Brian seketika menjadi renggang. Zain memutuskan untuk mengikuti hati nuraninya.

chap-preview
Free preview
PROLOG
"Hei, jangan terus menangisi ku seperti itu. Jangan khawatir, aku akan kembali dan secepatnya meminang mu. Berjanjilah untuk selalu menungguku." Brian mengusap pucuk kepala Alisya dengan lembut. Alisya menyapu air matanya yang berurai sejak tadi. Sungguh, ini kali pertamanya dia ditinggal lelaki yang paling ia kagumi selama ini walaupun hanya pergi untuk pekerjaan. Tidak. Bukan hanya masalah itu. Alisya mengenal Brian sejak Kuliah. Lelaki itu telah menyelamatkan dirinya dari beberapa orang yang sudah melemparnya dengan rasa jijik. Saat itu, penampilan Alisya tidak seperti sekarang. Banyak orang yang mem-bully nya di kampus. Hanya Brian satu-satunya lelaki yang mau menjadi temannya saat itu. Brian bahkan selalu melindungi gadis itu dari setiap orang yang mengganggunya. Sampai sekarang, bahkan persahabatan mereka telah menjadi hati yang saling mencintai. Lima tahun mereka bersama, selama itu juga Brian telah menjaga gadis itu dengan sangat baik. Hari ini ialah hari dimana Brian pertama kalinya pamit untuk urusan bisnis keluarga di luar. Ayahnya telah mengabarkan bahwa perusahaan di Luar Negeri sedang kewalahan. Maka dari itu, mau tidak mau Brian harus membantunya. "Hiks ..." Alisya sudah tak bisa menampung air matanya lagi. Bagaimana ia menjelaskannya saat ini, sedangkan ia tak mau menyakiti hati Brian sedikitpun. "Hey, ayolah." Brian menghapus jejak air mata di pipi Alisya, lalu mengambil sesuatu dari saku celananya dan langsung memberikannya kepada gadis itu. "Ambilah, aku harap kamu menyimpannya sampai aku kembali. Setelah itu aku berjanji, segera mungkin akan mempersunting mu, Alisya. Aku janji, tolong jaga ini untukku." Alisya mengambil sebuah kotak kecil dari tangan Brian dan menggenggam kotak kecil itu sebelum ia melambaikan tangannya untuk yang terakhir. Mungkin inilah yang terbaik. "Selamat tinggal, Bri. Aku harap kau tidak menungguku di sana." Alisya bergumam pelan dengan tangan yang melambai ke arah Brian sampai tak terlihat. Tangannya kembali membuka kotak kecil pemberian Brian tadi. Dibukanya kotak itu, ia kembali membanjiri wajahnya dengan air mata. "Maafkan aku, Bri. Aku telah mengkhianatimu." Sebuah kalung itu kembali ia tutup dengan kotaknya. Alisya tidak yakin akan memakainya. Tapi yang pasti, hatinya seakan sakit jika harus memakainya. Ini tak pantas untukku, harusnya kamu memberikan ini kepada wanita yang tulus mencintaimu, bukan sepertiku. Batin Alisya menolak. *** Brian menatap lekat sepasang suami istri di depannya. Hatinya seakan sesak melihat kenyataan bahwa wanita yang selama ini ia tunggu, kini sudah menjadi kakak iparnya. "K-kau ...." Zain, menghampiri Brian dengan rasa gembiranya. "Boy, kau sudah sampai?" Zain merangkul Brian. Seketika tatapan Brian tak bisa teralihkan oleh perempuan di depan dan dibalik rangkulan kakaknya. Walaupun ia membalas rangkulan itu dengan gembira, tetapi hatinya tidak sangat gembira. Itu sudah pasti. "Apa kau sudah tahu dengan istriku?" tanya Zain begitu melepaskan rangkulannya dan menarik Brian ke depan istrinya. "Aku tahu kabar kalian menikah dari Ayah. Kakak Ipar ku sungguh cantik," puji Brian. "Maafkan aku karena tidak bisa menghadiri pernikahan kalian," sambung Brian. "Aku mengerti, Boy. Kau pasti sibuk mengurusi perusahaan Ayah di Luar Negeri. Bagaimana kondisi kantor di sana? Lancar?" "Tentu saja." Brian tersenyum kaku, ia pun kembali berbalik untuk membawa kopernya yang sengaja ia lepas setelah melihat kenyataan yang ada "Aku permisi, sepertinya aku sangat lelah hari ini." Zain melihat Brian melangkah dan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Hari ini, Brian akan tinggal bersama kakak kandungnya untuk menjalankan bisnis keluarga di bidang lainnya. Awalnya, Brian menolak untuk tinggal bersama Zain dan istri yang baru saja dia nikahi, sebab itu akan mengganggunya. Maklum saja, jomblo akut tidak kuat jika harus melihat keromantisan pengantin baru. Namun, kenyataannya malah sebaliknya. Brian merasa kecewa sekaligus marah setelah melihat kenyataan di depan matanya sendiri. Zain sudah menikah satu minggu sebelum kepulangan Brian dengan wanita yang sudah pasti Brian cintai. Alisya. Alisya hanya menundukkan kepalanya dengan tangan yang menggulung ujung kerudungnya yang panjang, menutupi seluruh dadanya yang bergemuruh sangat hebat. Zain kembali mendekat, menggapai kedua tangan Alisya dengan lembut. "Tolong maafkan sikap adikku. Dia memang selalu begitu, kau harus bisa memakluminya," ucap Zain yang tak kalah lembut. "Baiklah!" jawab Alisya tersenyum. "Satu minggu lagi aku akan terbang ke Paris dan kembali sibuk dengan pekerjaanku di sana. Aku harap, kau bisa menghadapi adikku selama di sini, kalau ada sesuatu, kau bisa menghubungiku atau meminta bantuan sama bi Min. Dia yang sangat tahu sifat Brian." Alisya mengangguk pelan. Sepertinya ia sangat mengerti akan sifat asli Brian. Alisya sangat yakin jika dirinya bisa menghadapi Brian dengan caranya sendiri. Itu pasti. Tengah malam, Alisya duduk di sofa ruang tamu. Beberapa kali pandangannya selalu tertuju ke arah jam dinding. "Sudah tengah malam begini, Brian belum pulang juga. Dimana dia sekarang?" gumam Alisya mulai risau. BRAK Pintu terbuka dengan keras. Alisya melihat seorang lelaki dengan keadaan yang sangat kacau. Sepertinya Brian pulang dalam keadaan mabuk. Alisya mendekat untuk membantu Brian berjalan dengan benar. Akan tetapi, niat baik Alisya malah ditepis olehnya. "Minggirlah, jangan menyentuhku." Alisya tersentak mendengar perkataan Brian yang kasar. Ia segera memundurkan langkahnya memberi ruang untuk Brian berjalan. Sebelumnya dia tak pernah melakukan hal yang seperti itu. "Kau sudah mengkhianati ku, Alisya, ha ha. Kau mengkhianati cinta kita. Aku sudah menunggumu sangat lama, tapi kenapa kau malah menikah dengan kakakku? Apa salahku, Alisya. Apa? Ha ha." Brian terus mengoceh tak jelas. Namun, Alisya dapat mendengarkan disetiap perkataannya. Kini, buliran bening itu lolos dari matanya yang sayu. Ia tak menyangka jika takdir tidak memihak nya terhadap Brian. "Dunia tak adil bagiku".

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook