bc

Perfect Love Scandal

book_age16+
4.0K
FOLLOW
25.5K
READ
contract marriage
second chance
arrogant
badboy
goodgirl
CEO
drama
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

"Kenapa sih kalau ketemu kamu jantungku maraton melulu?"

Litia, Wartawan manis dan segala persepsinya. Gara-gara salah rekam, Litia akhirnya menikah dengan Hiro Admaja. Apa yang sebenarnya terjadi?

.

.

Yuk temukan jawabannya di Perfect Love Scandal.

chap-preview
Free preview
Bertemu Mangsa
Perkenalkan namaku Litia, just Litia. Aku nggak terlalu peduli semua orang mau memanggilku apa. Terserah, yang penting masih ada hubungannya dengan nama itu. So, aku seorang wartawan di salah satu media surat kabar yang sama sekali nggak terkenal, dan karena ketidak terkenalan tersebut membuat penghasilanku sangat minim. Oke pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku nggak keluar dari perusahaan ini? Halooo cari kerja susah kali makanya aku tetap stay meskipun gajiku sekecil upil haha. Selain itu aku udah cinta banget sama kerjaan ini. Jadi aku sangat menolak saat Mama memaksaku berhenti bekerja dan menyusul kedua adik tiriku yang saat ini bekerja di perusaaan Papa mereka. Uhh ingat suami Mama itu membuat aku ingin mengeluarkan isi perutku yang memang belum terisi. Untung pagi ini terlihat cerah, sama seperti wajahku saat ini. Berbinar bak orang yang baru saja menang lotre. Tapi tunggu, bukan!! Aku bukan sedang mendapatkan lotre melainkan lebih dari itu. Pasalnya setelah memarkirkan motor matic kesayanganku di depan super market untuk membeli roti, aku nggak sengaja melihat si Papa tiri yang sedang membawa gandengannya. Sialnya itu bukan Mamaku. Nyaris aku meneriakinya kalau saja akal sehatku tidak berfungsi. Berbekal pengalaman yang menjadikan aku seorang wartawan, akhirnya aku memutuskan menguntit si Papa tiri dan mengabaikan panggilan telpon dari kantorku. Sekarang aku sedang menjadi wartawan untuk Mamaku, bukan untuk perusahaanku. Ya anggap saja aku karyawan yang nggak teladan tapi ini demi Mama. Hotel Aku menganga membaca tulisan itu. Mana mungkin aku pura-pura nggak peduli dengan apa yang dilakukan suami Mama kalau sepagi ini dia sudah membawa seorang perempuan ke sebuah hotel. Tiba-tiba api seakan terasa keluar dari kepalaku. Kurang ajar!! Sejak kapan laki-laki b******k itu berselingkuh di belakang Mama. Ah, harusnya aku nggak perlu heran melihat kelakuannya lima tahun lalu. Lihat saja! Aku pastikan Mama bangga dengan profesiku. Akan ku ungkap semua kebusukan laki-laki itu. Kalau aku meminta informasi dari resepsionis sama aja melakukan perbuatan yang sia-sia. Mana mungkin perempuan itu mau memberikan info padaku. Oke. Putar otak! Gimana caranya agar aku bisa masuk tanpa harus memesan kamar. Kesal juga karena hotel ini memiliki penjagaan yang super ketat. Dengan tegas petugas keamanan mengusirku kalau nggak ada kepentingan. Halloooo??? Urusanku sangat penting asal kalian tahu. "Sial!" aku kehilangan jejak. Kulirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku. Ah sudah jam 9 kurang 10 menit. Mampus!! aku pasti diomeli Mbak Vanya, atasanku di kantor. "Halo, sorry Mbak aku lagi ada urusan mendadak," Mbak Vanya marah-marah saat aku memutuskan mengangkat telponnya. "Iya iya Mbak. Ini bentar lagi ke kantor," aku menatap ponselku yang menandakan bahwa panggilan telah berakhir. Satu hembusan napas berat lolos dari mulutku. "Untung kamu wartawan kesayangan di sini, kalau nggak udah ku suruh kamu hengkang," itu kata-kata terakhir Mbak Vanya sebelum ia memutus panggilan telpon kami. Sial benar-benar sial. Aku pikir mudah mendapatkan bukti yang lebih nyata tentang perselingkuhan laki-laki itu. Aku memang sudah mengantongi beberapa foto tapi belum puas kalau hanya sebatas foto itu saja. Nah, aku menyeringai saat melihat seorang laki-laki yang memunggungiku. Yes, dewi batinku bersorak. Ide yang tadi sempat kuyu kini cerah lagi. Akhirnya setelah lebih dari lima orang laki-laki yang semuanya membawa pasangan untuk memesan kamar hotel, ada juga yang sendiri. Aku berlari kecil untuk mensejajarkan langkahku dengan si empu tubuh tinggi itu. Dengan sigap aku menggandeng tangannya saat Mbak resepsionis mulai menatapi curiga. Ah karena ulahku tersebut lantas membuat si pemilik raga berjengit kaget. Hihii Kalau di novel-novel biasanya laki-laki dengan tubuh sebagus ini pasti memiliki tatapan tajam. Aku menunggu tatapan mata tajamnya itu dengan senyuman lima jari. Bodoh amat!! Katakanlah aku nggak tahu malu dengan asal menggandeng orang asing begini. Tapi ini demi Mama dan kepuasan hatiku. Detik berikutnya dia menatapku. Oh my god! Dia ganteng banget. Sumpah kayak pernah lihat tapi dimana? "Ehmm," dehemannya menyadarkanku dari wajah cengo dan mulut terbuka yang nyaris membuat air liurku tumpah. Dan tebakan tentang mata tajam ternyata benar. Dia menataap tanganku yang masih menggandengnya itu dengan dingin. Aku sampai meringis karena hal itu. Tapi kemudian aku berjinjit sedikit untuk menggapai wajahnya. Dilihat dari arah sampingnya aku terlihat sedang mencium pipinyaa tapi yang sebenarnya adalah aku sedang membisikan sesuatu padanya. "Papaku berselingkuh di hotel ini, tolong bantu aku," aku terpaksa mengatakan yang sejujurnya. Tapi reaksinya selanjutnya sangat membuatku bersyukur. Tanpa menghilangkan senyumku, kini kami menuju kearah yang berlawanan dari pintu keluar. Masuk ke lift, "thanks. Kamu lantai berapa?" tanyaku. Kebetulan tadi aku sempat mendengar di lantai berapa Papa tiriku itu memesan kamar. "Sepuluh," jawabnya dingin. Aku mengedikan bahu. Bodoh amatlah, yang penting aku bisa melewati resepsionis dan tim keamanan itu. Aku menekan angka sepuluh, kebetulan suami Mama juga di lantai sepuluh. Ting Nggak butuh waktu yang lama kami sampai di lantai yang kami tuju. Pintu lift terbuka. Aku mengucapkan terimakasih sekali lagi sebelum pergi. Sial. Nggak ada satu petunjukpun yang bisa membantuku. Kemana si b******k itu? Kalau aku dapat fotonya yang lagi aneh-aneh dan melapor ke Mama pasti Mama benci dan minta cerai. Itu yang aku mau dari dulu. Laki-laki itu nggak pantas buat Mama. Aku berbalik setelah mendatangi satu persatu kamar yang ada di ujung. Jangan tanyakan reaksi para tamu hotel itu, mereka marah-marah. Tapi aku mana peduli, sebelum tim keamanan datang untuk menyeretku, misiku masih berlanjut. Huhh tinggal satu kamar lagi dan kamar itu nggak terkunci sempurna. Insting kewartawananku mulai siaga. Sebagai pemburu berita, aku tahu ini signal yang bagus. Si tua yang hobi selingkuh itu pasti tergesa-gesa, makanya pintunya lupa di tutup sempurna. Karena aku nggak bawa kamera, rekam di handphone cukup untuk menyimpan bukti. Haahaa mati engkau wahai si durjana. Ku buka pintu lebar-lebar. Handphoneku sudah siap dengan kamera yang menyala. Asyik. Mereka berciuman secara panas disana sampai-sampai nggak sadar dengan kehadiran aku. Untung nggak aku siarkan secara langsung, yakin dalam waktu lima menit vidio ini pasti viral. Secara yang sedang asyik berciuman itu adalah Badu Admaja, aktor tampan yang akhir-akhir ini diperbincangkan di tv, majalah, medsos dan lain-lain. Wait, Badu Atmaja? Aktor terkenal itu? Aku melotot. Terkejut sungguh terkejut. Kenapa aku b***t sih? Jadi dari tadi aku salah masuk kamar dong? Dan yang aku rekam adalah Badu Admaja? Wow Rezeki nomplok ini namanya. Nggak dapat vidio si Papa tiri tapi dapat bukti Badu Admaja lagi ena-ena sama seorang perempuan. Haha alamat bikin Mbak Vanya senang nih. Masih dengan perasaan bahagia yang membuncah saat tiba-tiba adegan ena-ena si Badu berganti dengan adegan action dalam waktu kurang dari lima detik. Aku memekik saat di layar handphoneku Badu tersungkur di lantai untuk yang kesekian kalinya, dan perempuan yang bersama Badu memeluk laki-laki yang baru saja memberikan pertunjukan action itu. Kesalahan fatal. Aku menelan ludah susah payah saat ketiga orang itu menatapku dengan dingin. Astaga aku orang ke Empat disini dan nggak seharusnya aku masih beradu pandang dengan mereka bertiga terutama laki-laki yang tadi membantuku sampai di lantai sepuluh ini. Iya, dia disana dengan emosi yang luar biasa mengerikan. "Apa yang kau rekam??!!" eh dia baru sadar aku merekam semuanya. Dengan cepat aku sembunyikan Handphoneku ke dalam tas. Aku berbalik, berlari hingga mencapai lift. Dia mengejar, aku melambai sambil bergumam terimakasih dan maaf. Terimakasih karena telah membawa aku bertemu mangsa dan maaf karena aku akan memberikan berita ini ke atasanku. Aku tersenyum sekali lagi. Si ganteng yang dingin, aku ingat siapa dia secepat pintu lift tertutup meredam umpatannya. Hiro Admaja, pengusaha sukses yang jadi idaman wanita cantik jaman now. Sayang, patah hati adalah balasan atas perasaan mengagumi pada sosok Hiro karena dia sudah punya kekasih yang baru detik ini aku sadari sedang selingkuh sama adik kandungnya sendiri, Badu Admaja. "Viral," aku senang karena dapat mengabadikan momen langka ini. Terlebih lagi berita tentang dua kakak beradik ini memang sudah kami incar sejak lama. Ah Mbak Vanya pasti bangga sama aku. Hihiii . . TBC.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Pengantin Pengganti

read
1.4M
bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
14.6K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.4K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.6K
bc

Bridesmaid on Duty

read
161.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook