bc

Terjebak Het Roofdier

book_age18+
712
FOLLOW
3.9K
READ
love-triangle
possessive
arrogant
badboy
kinky
boss
drama
sweet
office/work place
like
intro-logo
Blurb

(Belum Revisi)

Afisya Liandra, gadis manis bersuara cempreng. Yang baru berusia 21th itu, baru saja mendapatkan panggilan kerja di perusahaan milik Keluarga nya.

Akhir Juli 2019, dirinya mendapat panggilan langsung dari Aliyah, adik dari ayah nya. Untuk datang dan langsung bekerja di divisi baru yang sedang diretas perusahaannya.

Travel and tour, atau lebih spesifiknya dia tergabung dalam divisi Shuttle.

Yang ternyata didalam nya terdapat bapa-bapa tua yang amat m***m. Dan Afisya ini adalah wanita pertama yang berada diantara mereka. Akan Tetapi, ada satu diantara para tetua itu yang ternyata masih berstatus Single.

Fero Wijaya, Pria asal Bandung. Dengan postur tubuh tinggi dan tegap, d**a yang bidang, serta kulit putih. Dan jangan lupakan kacamata yang selalu terpasang indah dimata teduh nya itu.

Pria yang berusia 31th ini adalah pria yang tidak pernah dibayangkan oleh Afisya, Bahwa hidupnya dapat berubah 180° karena apa-apa yang telah mereka lalui bersama.

Mengenal atau bahkan mulai berteman dengan asap-asap yang berasal dari tembakau yang terbakar diantara lapisan bibir-bibir disekeliling nya. Berteman dengan keras nya deguman musik disco, aroma alkohol dan bahkan mulai berteman dengan keintiman dalam berhubungan diantara dua insan.

Yang membuat nya harus jatuh kedalam pelukan seorang softboy seperti Fero .

Akankah Afisya terbawa oleh arus yang ciptakan oleh nya sendiri? Atau bertahan dan berhasil melawan arus itu?

chap-preview
Free preview
Chapter 1: Dadakan
Pagi hari di penghujung bulan Juli 2019 . Afisya , gadis manis yang memang baru sebulan itu menyandang status Pengangguran , yang selama sebulan itu juga kerjaan nya hanya tidur , bangun , makan , berselancar di Smartphone nya , dan menatap layar TV. Bahkan untuk mandi pun hanya jika dia ingin saja . Jorok memang , tapi , ya.. memang nya dia ingin kemana ? Oke lanjut . Entah kenapa hari itu tepatnya pukul lima pagi , dia sudah terbangun dari tidur nya tanpa harus menunggu alarm pribadi yang berasal dari suara merdu Bunda nya itu . Melaksanakan kewajiban nya sebagai  seorang Muslimah , lalu setelah nya dia melakukan ritual yang jarang sekali dia laksanakan . Mandi di pagi hari , entahlah dapat dorongan darimana sampai akhir nya dia memutuskan untuk mandi sepagi itu. Afisya memang tergolong kedalam remaja yang sangat santai. Hei wait,  apakah diumur 21 tahun nya itu dia masih tergolong remaja?  . Ya dia termasuk gadis yang sangat santai,  karena untuk mandi pun dia membutuhkan kurang lebih satu jam didalam kamar mandi sana.  Entahlah apa saja yang dia lakukan. Satu jam setelahnya,  pintu kamar mandi yang memang berada di dalam kamar nya itu pun terbuka.  Menampilkan sosok Afisya yang sudah segar dan rapih dengan setelan kemeja dan celana jeans nya. Lagi dan lagi,  dia tidak tahu mengapa hari ini hati nya mendorong nya untuk berpenampilan seperti itu.   "Bunn..  Aku laper. " teriak nya sambari menuruni anak-anak tangga. Bunda Maya, wanita terhebat yang pernah Fisya kenal.  Ya dia adalah istri dari Ayah nya, yang sudah dapat dipastikan pula bahwa dia adalah ibu Fisya . Tapi bukan satu-satunya,  karena nyata nya dia memiliki dua ibu . Dan hanya dia yang mengetahui perihal itu.   "Lho kak, tumben sudah bangun? " ucap Bunda yang sedang menata makanan tanpa mengalihkan pandangan kearah Anak nya itu. "Engga tau, aku juga bingung. " jawab nya seraya menarik salah satu kursi dan duduk tepat di depan makanan yang sudah Bunda siapkan. Bunda menatap putri nya itu dengan tatapan heran.  "Baju kamu Juga.. Kenapa sih kamu?  Mau kerja lagi? " tanya Bunda dengan tangan yang masih sibuk menaruh piring. "serius Bun,  aku juga gatau . Ini ayah sama yang lain kemana? " tanya Fisya seraya menuangkan sedikit air mineral kedalam gelas miliknya. "coba kamu panggil Adik-adik kamu . Bunda yang panggil Ayah. " Lalu Afisya pun beranjak dari duduk nya. Berjalan menaiki tangga dan berhenti tepat di depan kamar yang bersebelahan dengan kamar nya. Mengetuk pintu kamar bercat coklat seraya memanggil adik-adik nya . " Tang..  Sa..  Buruan turun.  Bunda sama Ayah sudah nunggu. " ucap nya.  Lalu pergi tanpa menunggu jawaban .   Bunda,Ayah dan Afisya sudah menunggu dikursi nya masing-masing. Dengan tangan Bunda yang masih sibuk menyiapkan sarapan di piring Ayah. Sedangkan Ayah Bima , menikmati kopi pagi nya..  Ya itu adalah menu utama yang harus ada setiap pagi nya.  Menurut Ayah, mengawali pagi itu harus disertai dengan kopi hitam, katanya agar kita dapat lebih berhati-hati dalam mengambil langkah dan tidak merasakan pahitnya kehidupan.  Entahlah Afisya sendiri pun tak paham dengan itu.  Tapi ,ya sudahlah. Biarkan saja Ayah. yang penting baginya , keluarga nya selalu dalam keadaan baik dan bahagia.   "pagi semua. " sapa Lintang dan Angkasa secara bersamaan.  Mereka berdua itu adik dari Afisya, kembar namun tak seiras.  Angkasa lahir lebih cepat empat menit dari Lintang.  Mereka berdua masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Atas disalah satu sekolah swasta di kabupaten Cirebon. Bukan tanpa alasan mereka bersekolah jauh dari pusat Kota.  Ya memang benar, di Kota terdapat banyak sekolah unggulan, hanya saja mereka lebih memilih disana karena nyatanya  memang mereka tidak diberikan pilihan oleh Afisya.  Gadis itu ingin bahwa adik-adiknya bukan hanya mendapatkan pendidikan standar tapi dia pun ingin adiknya mendapatkan pendidikan agama seperti diri nya.  Afisya lah yang telah membujuk Ayah dan Bunda agar adik daftarkan disekolah dimana dia belajar,  dan usaha nya tidak lah sia-sia. Adik-adik selalu dipercaya jika ada olimpiade disekolah itu.   "kok kalian lama banget sih. " gerutu Afisya kepada kedua adiknya.  Yang disambut senyuman geli dari wajah Ayah. "Biarin kan kita siap-siap buat ke sekolah juga . Eh kak,  ko ada yang aneh ya? " ucap Angkasa seraya memperhatikan Afisya detail. "apaan sih?  Gua biasa aja juga. " ujar Afisya cuek seraya mengambil gelas berisi s**u yang telah Bunda siapkan.  "Sudah buruan makan,  nanti telat kena marah guru piket."Lanjut Fisya. "Tapi kak.. Benar apa yang Asa bilang, kamu beda. " Ayah yang sedari tadi diam, akhirnya ikut angkat suara nya mengenai keanehan Fisya pagi ini . "anak kamu kenapa deh, Bun?" tanya Ayah pada Bunda yang sedari tadi sedang menahan tawa nya melihat tingkah aneh anak sulung nya itu dipagi hari ini.   "Ayahh... Aku ka-" rengekan manja Fisya terhenti ketika Ayah memberi isyarat tangan bahwa ada panggilan masuk di ponsel nya. Lalu Ayah sedikit meminum air putih sebelum akhirnya mengangkat panggilan masuk itu. "Dari Aliyah."ujar Ayah singkat.  "Assalamu'alaikum ." Lanjutnya. "..." "hah?  Afisya? " "..." "Hari ini juga?  Iya nanti Ayah sampaikan ke anak nya. " "...” "Wa'alaikumsalam." Ayah menyimpan kembali ponsel tepat di samping gelas minumnya. Lalu pandangan nya beralih menatap Fisya dengan seksama. Sehingga Afisya yang mendapat tatapan seperti itu pun seketika langsung salah tingkah. Gua salah apalagi ya? . Pikirnya . Makanan yang sebentar lagi harusnya masuk kedalam mulutnya pun harus ia letakkan kembali pada piring miliknya. Lalu karema dirasa tenggorokan nya itu mendadak kering, dia pun dengan cepat meneguk air dalam gelasnya. "Fisya. " Suara Ayah terdengar lebih tegas dari biasanya. Dan itu mengakibatkan terhentinya semua aktifitas dimeja makan . juga , membuat semua pasang mata mengarahkan pandangan nya kearah Afisya yang sedang melongo ditempatnya . "Y-yasss . kenapa ya ,Yah ?"Jawab Fisya terbata. "Tadi itu Tante mu yang nelpon Ayah. Dia mau kamu ke kantor hari ini juga." "Tapi , yah .. perasaan aku ga buat ulah deh .” “sudah pokoknya kamu hari ini jam sepuluh harus ke kantor buat ketemu sama ibu Tatik .” ucap Ayah final memutuskan topik pembicaraan dan menuruhsemua nya untuk melanjutkan sarapan yang tertunda itu .                                                                                  ^^^ Setelah pagi itu , tepatnya setelah sarapan , semua nya melanjutkan aktifitasnya masing-masing. Ayah , dengan beberapa macam koleksi barang antiknya . Ya , Ayah sudah tidak bekerja , dia sudah masuk dalam tahun pensiun nya. Lintang dan Angkasa berangkat kesekolahnya , Bunda dengan setumpuk pekerjaan rumah nya . Dan Fisya , dia bergegas make up sederhana  ala nya untuk bersiap mengunjungi kantor Tantenya itu .Sebenar nya dia sendiri tidak tahu maksud dari panggilan mendadak itu . tetapi karena satu dan lain hal nya ,akhirnya Fisya memutuskan untuk menuruti kemauan dari Tante nya itu . Ya  , dia hanya bisa berharap semoga kabar baiklah yang nantinya akan dia dengar . Untuk bisa sampai ke kantor , Afisya hanya membutuhkan waktu paling lama nya lima belas menit itu sudah terhitung dengan macet nya jalanan . tetapi jika jalanan sedang lenggang , dia hanya membutuhkan kurang lebih sepuluh menit lama nya dengan menggunakan ojek online .  Pukul sembila pagi tadi , dirinya memutuskan untuk berangkat dari rumah setelah sebelumnya sempat berpamitan kepada Ayah dan Bunda nya . “santai aja mas , saya lagi ga buru-buru kok.’ tegur Fisya pada abang ojol , karena menurutnya drivernya kali ini agak sedikit bar-bar dalam membawa motornya itu . “oh iya mba , maaf .” Kemudian setelah merasakan sedikit adrenalin karena ulah ojol itu , akhirnya dia sampai tepat didepan kantor yang biasa di kunjungi hanya untuk berkaroke saja . dengan langkah pasti , dia pun menglangkahkan kaki jenjangnya memasuki kantor itu .  Dan ketika pintu terbuka , yang pertama melihat nya adalah pak Sutono . Satpam sekaligus salah satu orang kepercayaan kantor . “eh .. Mba Fisya .” sapa nya dengan senyum tulus yang terbit di bibir hitam nya .   ToBeContinue….

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HYPER!

read
556.2K
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

DESTINY [ INDONESIA ]

read
1.3M
bc

Noda Masa Lalu

read
183.6K
bc

CRAZY OF YOU UNCLE [INDONESIA][COMPLETE]

read
3.2M
bc

Broken

read
6.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook