bc

Rebecca [ONANDON]

book_age18+
110
FOLLOW
1K
READ
family
arranged marriage
goodgirl
CEO
drama
comedy
bxg
office/work place
actress
model
like
intro-logo
Blurb

Terpisah 2.500 kilometer tidak membuat Becca dan Randi menyerah untuk menyelesaikan masalah mereka.

Demi mencapai satu tujuan utama yaitu, membuktikan satu kalimat yang selalu mereka yakini. "The Power of Love".

Dan, tujuan lain yang selalu Becca dambakan, yakni bisa mencium aroma Randi kembali.

Tapi, akankah dirinya bisa? Itulah pertanyaan utamanya kini, karena masih ada penghalang utama yang membuat mereka serba salah dalam melangkah.

chap-preview
Free preview
Kepergian Rian
“Rian!” Suara itu membuatnya bergeming. Enggan meneruskan langkah yang seharusnya ia  ambil, “Hai, Bec. Ada apa?” balas Rian dengan suara parau. Rian menatap lekat Becca yang semakin lama mendekatinya, ‘apa yang harus aku lakukan, aku tidak tahu.’ Batinnya kembali mengajak otaknya bernegosiasi. Karena sebelum ini, otaknya sudah membuat keputusan yang sangat bulat untuk pergi ke Jakarta, menemui ayah Becca. Seorang pengusaha besar di bidang kosmetik, yang Rian ketahui dari website perusahaan. “Kau mau kemana? Sampai bawa koper begitu?” Tanya Becca yang langsung menyergap tangan Rian, “Yan, kok diem aja?” Becca kembali bertanya, karena Rian terdiam layaknya patung. Bukan tanpa alasan, Rian diam karena rasa bersalahnya kini mengelilingi dirinya. Tai mau bagaimanapun juga, ia harus melakukan ini semua. Demi hatinya yang harus membalas perbuatan Becca yang membuatnya sangat tersakiti, “Bagaimana kau tidak tahu perasaanku, Becc.” Gumam pelan Rian. Sementara Becca hanya terdiam dan terpaku, karena dirinya tidak mendengar jelas perkataan Rian, “Hmm, tolong lepaskan aku, Becc. Aku harus pergi sekarang, sebelum ketinggalan pesawat.” Jelas Ran dengan senyum tipisnya. Dengan mudah, Rian melepas genggaman Becca yang masih terdiam, seolah tidak mengerti akan ucapannya, “Nanti ku bawakan oleh-oleh ya, tapi kau janji tidak akan menangis, nanti.” Rian mengacak rambut  Becca yang tergerai bebas. TIN TIN TIN' Suara klakson mobil yang sangat dikenali Rian, membuat wajahnya langsung berubah. “Pangeranmu sudah datang, sana berangkat kerja!” Ujar Rian. Becca langsung menoleh dan melambaikan tangan pada Randi yang sudah berdiri. Membuat Rian semakin jenggah melihat semua kelebihan Randi yang ia tidak ada dalam dirinya, dan  lagi-lagi otaknya kembali mengambil keputusan seperti kemarin. Belum sempat mengucapkan selmat tinggal oada Becca, ia langsung menjauhi gadis ang selama ini membuat hatinya bergetar, dan mengembalikan  kembali rasa cinta yang sempat hilang entah kemana, “Bye, Rian! See you!” Becca yang menyadari Rian sudah jauh, langsung berteriak dengan suara cemprengnya. Membuat yang  diteriaki tersenyum, sambil menyeka air mata yang tidak pantas menghiasi pipinyam “Maafkan aku, Becc. Aku terlalu berambisi untuk mendapatkanmu.” Gumam Rian, dengan mengambil langkah besarnya. ** Sesampainya di kantor, Becca langsung mengalungkan idnya agar terlihat seperti pegawai lain. “Kamu mau kopi?” Tanya Becca, seraya melihat wajah Randi yang membuatnya candu. “Aku mau kamu,bukan kopi.” Balas singkat Randi, dengan suara baritone berkharismanya, “Apalahh, kamu ini.” Membuat Becca tersipu malu. Randi yang menyadari jika Becca tidak berada di sampingnya, langsung menoleh ke belakang, “Rebecca!” panggilnya. Mendengar panggilan itu membuat Becca mendekati Randi, “Rand. Aku melupakan sesuatu.” Suara gelisahnya kembal terdengar setelah sekian lama. Mebuat Randi ikut gelisah, karena dirinya belum terbiasa memaklumkan sifat ceroboh dari kekasihnya. Dan dirinya juga tahu jika ‘lupa’ yang dimaksutkan Becca adalah, ia melupakan membawa berkas-berkas untuk presentasi Randi nanti siang. “Kamu diantar Trevor aja ya, soalnya aku ada pertemuan pagi ini. Tidak bisa untuk diundur atau dijadwalkan ulang.” Jelas Randi, yang langsung mengeluarkan ponsel dari saku jasnya. “Tidak usah! Aku naik V-ride aja deh yaa, biar cepat sampainya. Tidak apa, kan?” Becca meminta izin pada Randi, untuk memesan layanan antar jemput  secara online. Kenapa dirinya membutuhkan izin Randi,padahal ia bisa langsung memesan layanan tersebut? Yaaaa, karena Randi sangat over protektif pada Becca, yang biasanya tidak memperbolehkan kekasihnya untuk menyewa layanan tersebut, dengan dalih demi keamananya. Padahal, alasan yang sebenarnya adalah ia cemburu dengan pengemudi yang mmeboceng Becca, “Yasudah, tidak apa. Langsung ke sini lagi ya, sayang. Jangan kemana-mana dulu, ok?” Ujar Randi. Seketika Becca tercengang dengan ucapan Randi, “Oke sayang, tumben tidak menyerocos dulu.” Kikih Becca, dan langsung mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya. “Aku tidak ada waktu untuk mengoceh, karena aku harus rapat. Bye sayang. Hatihati yaa..” Randi mengecup kening Becca di tengah  lobby, membuat Becca kembali tersipu, karena banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Randi langsung meninggalkan Becca yang masih tersenyum sendirian, layaknya orang kurang yang berjalan di persimpangan jalan atau gang-gang kecil. “I found your driver!” Suara dari ponselnya membuyarkan dirinya, dan langsung menuju pintu keluar untuk menunggu pengemudi sepeda motornya. Benar perkiraan Becca, jika jalanan kota sedang macet akibat jam kerja yang baru saja efektif kembali setellah libur panjang, “Kita lewat jalan kecil saja, Mr. Kau tahu, atau mau saya arahkan?” Tanya Becca pada pengemudi di depannya. “Baik kita lewat situ, Miss. Dan kebetulan saya tahu.” Balas pengendara itu, yang  langsung membelokka motornya ke arah gang-gang kecil. Dan lagi-lagi, keputusan Becca kembali membuat dirinya menghemat waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke apartemen milikna, “Thank you, Mr.” Jelas Becca, seraya membuka helm. “Kembali kasih, Miss. Jangan lupa bintang lima  ya, Miss” balas si pengemudi dengan seyuman ramahnya, hingga Becca membalas senyuman itu, dan memperlihatkan saat ia member rating sekaligus uang tip untuk kerja bagus si pengemudi. Setelah semua itu selesai, Becca langsung bergegas menaiki tangga apartemen ntk ke unitnya, dan mengambil semua berkas yang tertinggal. “Huftttt” Becca menghembuskan nafas panjang, serta mengelap keringat di dahinya yang hampir menetes, “Hmm, disewakan?” Tanya Becca saat melihat unit apartemen Rian yang kebetulan tidak jauh dari unitnya. Banyak pertanyaan di dalam kepala Becca, yang membuatnya penasaran. Salah satunya, mengapa Rian menyewakan unit apartemen miliknya, yang pdahal ia belum lama pindah ke sini?” Tapi apa boleh buat, saat ini Becca tidak mempunyai waktu untuk bertanya pada Rian melalui pesan singkat ataupun telfon. Karena dirinya harus menyelesaikan urusannya sendiri, yang masih banyak membuat kepalanya penuh dengan pertanyaan dirinya sendiri. Klek, Becca memutar gagang pintunya, dan langsung masuk mengambil berkas yang masih tergeletak di meja ruang tv, serta mengambil beju ganti untuk nanti. Setelah semuanya selesai, Becca mngirim pesan pada Randi, memberitahukan jika ia sedang menuju kantor kembali, dan tidak lupa memberikan emotikon hati di akhirnya. ** Setelah menempuh penerbangan 2 jam kurang 10 menit, akhinya Rian sampai di bandara internasiona Soekarno-Hatta yang hampir sama denga bandara internasional Singapore. Ia kembali mengagumi dirinya sendiri, karena bisa melihat keindahan interior dengan matanya sendiri, walaupun dengan cara yang membuat dirinya gelisah beberapa hari yang lalu, Tapi, ia merasa tidak acuh sama sekali, karena baginya hatinya sendirilah yang terpenting saat ini. “Mr. Rian dari Singapore?” Suara itu membuat Rian langsung menoleh ke belakang, dan mendapati ada seorang wanita berpakaian formal layaknya pegawai perusahaan. Rian mengerutkan dahi, karena merasa tidak kenal dengan wanita di depannya ini, “Maaf sebelumnya, Mr Rian. Saya orang suruhan Pak Rudi, untuk menjemput dan membawa anda ke kediaman Pak Rudi.” Wanita itu menjelaskan dengan suara bulat, yang membuat Rian kagum. “Emmm, seperti itu. Saya kira, kita akan bertemu di perusahaan Mr. Rudi.” Balas Rian, dengan senyuman yang kini menghiasi wajahnya. Wanita itu hanya membalas dengan senyuman, tanpa kata-kata yang terucap dari multunya, membuat Rian semakin kikuk dengannya. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Si dingin suamiku

read
488.8K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
49.8K
bc

True Love Agas Milly

read
197.4K
bc

I Love You, Sir! (Indonesia)

read
259.8K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.0K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.1K
bc

MOVE ON

read
94.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook