Takdir Cinta Hawa

Takdir cinta hawa Perihal restu #bab 1 Selama tidak membunuhmu,hal yang menyakitkanmu justru akan membuatmu kuat. Sebait kata yang ia sematkan sebelum perpisahan,dan akhirnya hanya meninggalkan duka dan rindu yang tak bertepi,bersama melesatnya pesawat yang kian terbang tinggi menjauh hingga hilang dari pandangan ini. Satria Wardana, sesosok lelaki yang nyaris sempurna di mataku,kami merajut mimpi dan mengikat janji setia saat masih duduk di bangku SMP,meskipun kami berada disekolah yang berbeda,satria selalu setia menjemputku saat pulang sekolah,saat itu dia sekolah di SMP6 dan aku duduk di bangku sekolah madrasah. Sikapnya yang dewasa dan penuh perhatian,selalu sabar dan tak sedikitpun berpaling meskipun kita berjauhan. Cinta kami utuh,saling menjaga kesetiaan meskipun saat kami duduk di bangku SMA,aku harus pindah ke kota Blitar karena ayahku dipindah tugaskan disana,namu itu tak mengurangi perasaan kami sedikitpun. Satria yang tinggal di Kediri,yang tak mengenal kata lelah dan menyerah dalam menunjukkan cinta dan kesungguhannya,selalu datang berkunjung menemuiku di Blitar setiap akhir pekan. Waktu itu tak ada masalah dengan kelurgaku,bahkan ayah nampak begitu dekat dengan satria,itu bisa dilihat bagaimana ayah sangat betah ngobrol dengan satria saat ia berkunjung ke rumah. Entahlah,apa yang ada dipikiran ayah,hingga beliau begitu menentang dan tidak sedikitpun memberikan kesempatan untuk satria membuktikan jika ia mampu untuk menjaga dan membahagiakan putrinya ini. ☘️☘️☘️ Ayah harap,kamu tidak menjadi anak durhaka yang tak mengindahkan omongan orang tuamu. Karena setiap orang tua punya alasan tersendiri dan itu semua bertujuan untuk kebaikan anak anaknya. Ayah tau,kamu dan satria saling mencintai,pun dengan satria ayah pun juga tau,dia lelaki baik,bertanggung jawab dan Sholeh,tapi ayah tidak suka dengan profesi yang dia pilih,karena ayah punya kenangan buruk tentang itu. Ayah harap,kamu bisa mengerti maksud ayah. Tapi yah,apa yang salah dengan profesi yang satria pilih,itu adalah pekerjaan yang mulia,itu impiannya satria,bisa menjadi pelindung untuk orang lain,mengabdi pada negara dan menjadi kebanggan keluarganya. Hawa mohon,ayah Jangan begini,hawa sangat mencintai satria,hawa ingin mendampinginya dan mewujudkan semua impian kami. Hawa janji sama ayah,hawa tidak akan ngecewain ayah,hawa tidak akan meninggalkan gelar hawa menjadi sia sia,hawa akan tetap menjadi seorang guru yang seperti ayah inginkan dan satria juga mendukung. Air mata dan tatapan iba hawa terus menghujam ayahnya,berharap sang ayah luluh dan merestui hubungannya dengan satria. Hawa,belajarlah iklas dan lupakan satria,kecuali dia mau meninggalkan mimpinya itu. Tapi yaah.... Jika satria mencintaimu dia akan meninggalkan mimpinya dan lebih memilihmu untuk membangun mimpi yang lebih indah lagi,dan untuk itu ayah janji,ayah akan membantu kalian untuk membangun mimpi yang lebih baik. Ayah.... Lidah hawa terasa kelu,saat mendengar ucapan sang ayah,hawa tak akan sanggup meminta satria untuk meninggalkan mimpinya,karena hawa tau bagaimana perjuangan satria untuk bisa meraih itu semua. Hawa memilih diam dan meninggalkan perdebatan dengan ayahnya. Kenapa ayah menjadi egois,kasihan hawa,Bu Erma baru membuka suara setelah hawa pergi masuk ke dalam kamarnya,wanita itu bisa memahami bagaimana perasaan sang putri,namun dia juga tidak berani untuk,membantah keputusan sang suami,Bu Erma sadar,ini semua karena kesalahan dimasa lalunya,dan itu masih mencipta luka di hati sang suami. Sudahlah Bu,tidak perlu menggurui Ki,aku tau apa yang terbaik untuk hawa,dan kenapa aku begini,itu semua juga karena mu. Maafkan ibu..... Bu Erma menunduk dan terpancar penyesalan yang begitu dalam dari setiap tetesan kristal bening yang kini mulai mengalir membasi pipi putihnya. #sebenarnya kesalahan seperti apa yg dibuat Bu Erma hingga pak Danu begitu sangat keras menentang hubungan hawa dg satria hanya karena satria memilih menjadi seorang prajurit. #yuuuuk kak dukung cerita aku ini ya,biar aku lebih semangaat lagi nulisnya