bc

Ex Brother In Law

book_age16+
86
FOLLOW
1K
READ
possessive
HE
mate
goodgirl
brave
confident
drama
sweet
bxg
substitute
like
intro-logo
Blurb

Mencintai adalah hal indah yang dirasakan setiap insan.

Tapi bagaimana jika cinta itu jatuh pada seseorang yang tidak tepat?

Itulah yang terjadi pada Nandira Gabriella atau biasa di sapa Dira, ia adalah seorang gadis berumur 19 tahun, yang jatuh cinta pada mantan kakak ipar-nya.

chap-preview
Free preview
Bagian 1
"Ra, ibu ke pasar ya. Itu Reno dijagain." Dira mengangguk, kemudian mengantar sang ibu ke depan. "Hati-hati bu," Setelah melihat sang ibu pergi, Dira masuk ke dalam dan mendapati Reno di ujung tangga rumahnya. "Kok udah bangun? Masih pagi loh." Ucap Dira, kemudian menggendong Reno yang masih belum sepenuhnya sadar. Setiap hari Reno memang dititipkan pada nya. Kecuali, Papa Reno sedang ada di rumah. "Mau s**u nte," Ucap Reno sembari mengusap ketua mata nya. Dira terkekeh dengan tingkah Reno. "Kamutuh gemesin banget sih! Anak siapa sih?” Ucapnya sembari mencium pipi Reno berkali-kali. "Anak nte." Mata Dira membulat, "Kok anak nte?" "Kata bu guru, orang yang mengurusi kita setiap hari itu namanya ibu, jadi nte itu ibu nya Reno." Ucap Reno dengan polosnya. Kemudian ia melingkarkan kedua tangannya di leher jenjang Dira, dan menjatuhkan kepalanya di bahu Dira. Dira menghela nafas kecil. "Dengerin nte ya, ibu nya Reno itu ya Mama. Bukan nte sayang." Reno menggeleng kecil. "Bukan! Mama kan ndak ngurusin Reno. Jadi, Mama bukan ibu Reno nte." "Ya sudah, terserah kamu Ren." Reno mengangguk, kemudian kembali menjatuhkan kepala nya di bahu Dira. *** Dira sedikit berlari ke arah pintu, tadi saat dia dan Reno sedang bermain, terdengar suara bel dari arah depan. "Sebentar!" Sahut Dira. "Oalah, mas Bara. Masuk mas," Dira mempersilahkan kakak ipar-Nya untuk masuk. Jangan kira Dira tenang-tenang saja, saat ini jantungnya tengah berdisko, apalagi sang pujaan hati ada di depan mata nya. Bara mengangguk. "Reno mana?" "Di belakang mas, lagi main. Mas mau dibuat in apa?" Bara menoleh sebentar pada Dira. "Kopi hitam aja." Dira mengangguk, kemudian mereka berpisah. Dira ke dapur, dan Bara ke belakang menemui sang anak. "Ren," panggil Bara. Reno yang tengah sibuk bermain, seketika menoleh kala mendengar panggilan dari suara yang sangat ia kenali. "Papa!" Dengan segera anak kecil itu berlari, melompat dalam pelukan sang ayah. "Kangen." Ucap Reno manja. Bara terkekeh mendengar nada manja sang anak. "Papa juga," "Mas, ini kopi nya. Dira taruh di sini ya." Ucap Dira, kemudian ia melangkah mendekat pada keduanya. 2jam dihabiskan ketiga nya untuk bermain, sebenarnya hanya Dira dan Reno, sedangkan Bara hanya sesekali saja. "Sudah sore, Mas pamit pulang sama Reno. Kalau ibu pulang, sampein salam mas." Dira mengangguk. "Iya mas, nanti Dira sampein." "Ya sudah, mas sama Reno pamit." "Dah nteee! Besok Reno main ya?" "Iya, Reno." "Ayo pa pulang, Reno mau lihat Ikan dirumah." "Hati-hati mas!" Ucap Dira, dan diangguki oleh Bara. Didalam mobil, Reno sangat sibuk menceritakan kegiatannya bersama sang tante, sekaligus adik ipar Bara. "Terus pa, nte pukpuk-in Reno kaya gini pa," Ucap Reno sembari memperagakan Dira yang menepuk-nepuk punggungnya. "Udah itu, nte cerita pa, terus Reno tidur deh." Bara tersenyum. "Iya." "Pa! Reno mau tanya pa!" Ucap Reno. Reno memang anak yang aktif, ia tak sungkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak ia mengerti. Bara menoleh sebentar. "Tanya apa?" "Kan waktu itu bu guru bilang pa, kalau ibu kita itu yang ngurusin kita. Jadi Reno bilang ke nte, kalau ibu nya Reno tuh ya nte pa.." "Tapi pa, kata nte, ibu nya Reno itu Mama. Nte salah kan pa? Pasti ibu nya Reno tuh nte, bukan Mama. Soalnya, mama kan ndak pernah ngurusin Reno. Waktu Reno pupup aja, mama bilang gini pa 'kamu nih ngapain sih pake acara pupup segala?' Padahal pa, kalau nte, ndak pernah bilang gitu." Bara kaget, mendengar penuturan sang anak yang dengan polosnya bertanya. "Mama bilang gitu?" Tanya Bara. Reno menoleh pada sang ayah, kemudian dengan polosnya mengangguk. "Mama juga pernah bilang gini pa 'kamu tuh nyusahin aja, kalau bukan karena uang, udah aku buang kamu' terus pa, Reno bilang Mama jahat, terus mama malah marah pa!" Demi tuhan, Bara benar-benar kaget dengan fakta yang baru ia ketahui. Setaunya selama ini Ria adalah ibu yang baik. "Reno juga takut sama mama, mangkanya tiap hari Reno ikut oma sama nte. Soalnya, mama juga sering pergi sama om." Dahi Bara mengerut. Om katanya? Dengan cepat Bara meminggirkan mobilnya ke tepi jalan. "Kok berhenti sih pa?" Tanya Reno kebingungan. Bara tidak menghiraukan pertanyaan Reno. Ia fokus pada Om yang dibilang Reno. "Om yang mana?" Tanyanya. "Ih, itu loh pa, Om yang suka nemenin papa dulu! Emm, om.. om siapa ya.. om Romi pa!! Iya om Romi. Mama sering pergi sama om Romi, terus, Reno ditinggal sama bi Yanti pa." *** Bara berjalan cepat menuju rumahnya, kemudian ia memberikan Reno pada bi Yanti yang sedang mengangkat pakaian. "Titip Reno, tolong ajak dia pergi sebentar. Jangan bawa pulang sampai saya telepon kamu." "Baik tuan." Bara kemudian kembali melangkahkan kaki nya masuk ke kediaman miliknya. Belum sampai pintu, Bara kaget mendapati sepatu lelaki di depan rumahnya. Hari ini, Bara memang pulang, dan sengaja tidak memberi tahu istri serta anak nya. Sebab itulah, tadi Reno kaget saat ia datang ke rumah mertuanya. "Iya mas, sebentar lagi. Kamu sendiri tahu kan, minggu depan aku sama Reno bakal tanda tangan ahli waris," "Coba kalau waktu itu, Bara gak mecat aku, pasti semuanya bakal lebih cepat lagi dari ini!" Kini seorang lelaki bersuara dengan nada kesalnya. Bara sejak tadi, setia menyimak dibalik dinding yang membatasi ruang tamu dan ruang keluarga. "Ya, kamu sabar dong mas! Kamu sih, ceroboh banget," "Ck. Kalau bukan karena Siska itu, mas gak akan ketahuan dek," Dibalik dinding, Bara tersenyum sinis. Ingin bermain-main, heh? "Ck. Gak banget sih! Dasar kere!" Desis Bara. Lelaki itu kemudian berbalik, mengendarai mobil nya keluar dari kediaman nya. Mungkin, ia butuh bantuan seseorang untuk menjalankan permainan yang dibuat wanita ular dan lelaki kere di rumah nya. "Mereka kira, main-main sama siapa?" Ucap Bara terkekeh. Bara memacu kendaraan nya dengan cepat. Ia tidak sabar untuk menemui seseorang yang akan membantu permainan nya nanti. "15 menit lagi, gue minta lo temui gue di apartemen! Ada hal penting, dan gue minta lo buat bantu!" Lelaki di seberang sana terdengar mendengus sebal. "Gue lagi pacaran, Bar! Lo selalu aja gangguin gue!" "Minggu depan, lo bebas milih kunci.” Ucap Bara. "Ok! Gue otw, Bar!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.7K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.5K
bc

My Secret Little Wife

read
93.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook