bc

Istri Bayaran Duda Arogan

book_age18+
6.8K
FOLLOW
58.6K
READ
billionaire
contract marriage
family
arrogant
goodgirl
princess
single mother
drama
tragedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Demi mendapatkan uang dalam jumlah yang besar untuk biaya transplantasi ginjal sang ibu, Alissa Maharani rela menggadaikan seluruh kehidupannya pada Rafka Wijaya untuk dijadikan sebagai istri bayarannya di atas kertas. 

Tujuan utama Rafka menikahi Alissa adalah untuk meminta wanita itu menyamar menjadi Aura, ibu dari putrinya yang meninggal dunia karena kecelakaan, Rafka terpaksa melakukan semua itu dengan mengatakan pada putrinya yang mengalami kebutaan akibat terlibat dalam insiden kecelakaan bersama sang ibu, bahwa Aura masih hidup hanya saja harus melakukan operasi pita suara. Namun, beruntungnya sandiwara yang Rafka rencanakan berjalan lancar hingga berhasil membuat putrinya yang bernama Bintang percaya bahwa Alissa adalah Aura, ibu kandungnya.

Namun, selama tiga bulan berturut-turut menjadi istri bayaran Rafka, tak sekalipun Alissa mendapatkan perlakuan baik dari pria dingin yang selalu bersikap Arogan padanya, bahkan Alissa sering dibanding-bandingkan dengan mendiang istrinya. Hal itu membuat Alissa hidup membatin dan tersiksa kendati dirinya terpenjara dalam sangkar emas yang dapat memberikannya hidup penuh kemewahan.

Bagaimanakah kisah Alissa Maharani selama menjalani perannya dengan menjadi istri bayaran dari seorang Duda arogan? Mampukah ia bertahan hidup dengan pria dingin yang tak dapat menghargainya, atau wanita itu akan mundur sebelum kontraknya selesai?

chap-preview
Free preview
Bab 1
Selamat membaca! Sore hari di pemakaman, Rafka Wijaya anak tunggal sekaligus pewaris dari keluarga Wijaya terlihat sedang berduka. Sore itu menjadi hari yang paling menyedihkan untuknya, betapa tidak, istri yang sangat dicintainya harus meninggal dunia dan jadi korban kecelakaan lalu lintas saat hendak mengantarkan putri mereka ke sekolah pagi tadi, mobil yang dikendarai oleh Aura ditabrak oleh sebuah truk tronton dari arah berlawanan hingga membuat Aura meregang nyawa di tempat kejadian. Namun, Rafka masih bisa dikatakan beruntung karena putri cantiknya yang berusia 7 tahun dapat terselamatkan, walau kondisinya harus mengalami kebutaan setelah kornea matanya sobek, akibat serpihan kaca mobil yang masuk ke dalamnya. Rafka masih menatap nanar tempat peristirahatan terakhir sang istri. Tak pernah terbayangkan oleh Rafka Wijaya saat mendapat telepon dari pihak kepolisian yang mengabarkan bahwa Aura Salsabila, istrinya yang hendak mengantarkan Bintang Putri Wijaya, anak semata wayangnya ke sekolah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Aura pergi untuk selama-lamanya. Berita buruk itu meluluhlantakkan perasaan Rafka yang hancur seketika, ia bergegas meninggalkan meeting yang sedang berlangsung bersama klien dari luar negeri dengan hati yang hancur berkeping-keping. "Aura sayang, beristirahatlah dengan tenang di surga sana. Aku janji akan menemukan orang yang sudah menabrakmu juga putri kita. Kamu tidak perlu cemas karena di sisa usiaku ini akan aku pergunakan untuk menjaga Bintang, putri kesayangan kita." Rafka mengatakan semua itu dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. Namun, pelayat lain tak dapat melihatnya karena Rafka menutupinya dengan kacamata hitam yang dikenakannya. Tiba-tiba saja pundak Rafka disentuh oleh seseorang dari belakang tubuhnya, membuat lamunannya seketika buyar. Rafka pun menoleh dan mulai menatap seseorang itu yang ternyata adalah Nadia Almira. "Kamu yang sabar ya, Rafka. Percayalah Aura sudah bahagia di surga sana," ucap Nadia yang tangannya langsung ditampik oleh Rafka dengan kening yang sudah tercetak kerutan dalam. "Tidak Nadia, Aura tidak akan bahagia sampai aku berhasil menemukan keberadaan sopir truk itu yang melarikan diri setelah membuat istriku meninggal dunia, sampai Bintang harus mengalami kebutaan. Aku sudah berjanji untuk menjebloskannya ke dalam penjara! Sampai saat itu tiba, barulah Aura akan tenang di surga sana." Rafka melangkahkan kakinya begitu saja meninggalkan pemakaman itu yang sebenarnya belum berakhir. Pria itu sangat dingin terhadap Nadia, tapi memang seperti itulah sikap Rafka terhadap wanita lain selain istrinya. Dingin dan sangat arogan, tak jarang banyak wanita yang ingin menjadi simpanan Rafka harus kecewa karena kesetiaan Rafka terhadap sang istri tak dapat terbantahkan. Nadia hanya bisa menatap nanar kepergian Rafka yang semakin menjauhinya. "Raf, kamu tidak akan sendiri, karena aku akan selalu menemanimu. Walau mungkin kamu acuh terhadapku, tapi itu tidak membuat cinta di dalam hatiku hilang untukmu," batin Nadia dengan penuh kesungguhan. Setelah masuk ke dalam mobilnya, Rafka memberikan perintah pada supir pribadinya yang bernama Alvin untuk melajukan mobil yang dikendarainya menuju rumah sakit tempat dimana Bintang, putrinya dirawat. Setibanya di rumah sakit, Rafka langsung keluar dari mobil tanpa menunggu Alvin membukakan pintu mobilnya. Ia terus melangkahkan kakinya memasuki lobi untuk menuju ruangan dimana putrinya sedang mendapatkan perawatan di ruang PICU. Saat ini Bintang masih belum juga sadarkan diri sejak kecelakaan terjadi, hingga detik ini setelah operasi dilakukan. Namun, hal itulah yang membuat Rafka menjadi sangat cemas. Kecemasan terhadap pertanyaan Bintang tentang kedua matanya yang saat ini buta, belum lagi kematian ibunya, pasti akan membuat Bintang semakin terpukul. "Apa yang harus aku katakan kepada Bintang? Jika dia mengetahui Bundanya telah tiada, apa Bintang bisa menerima semuanya. Aku takut kondisi Bintang akan semakin down, terlebih saat ini kedua matanya sudah tak bisa lagi melihat," gumam Rafka merasakan getir di dalam hatinya. ∆∆∆ Sudah dua hari sejak kecelakaan naas itu terjadi, selama itu juga Bintang masih belum sadarkan diri di dalam ruang PICU. Hal itu membuat perasaan Rafka semakin berkecamuk tak karuan. Sudah banyak air mata yang pria itu tumpahkan di hadapan putrinya, tapi itu semua tidak dapat menyadarkan Bintang. Dua hari ini Rafka selalu menghabiskan waktunya di rumah sakit, tidak pulang ke rumah dan ia meninggalkan semua pekerjaannya di kantor. Wajah pria itu tampak lusuh tak bercahaya, tidak seperti sewaktu Aura masih hidup yang selalu membuat wajahnya berseri setiap hari. Bahkan sejak kecelakaan itu terjadi hingga membuat istrinya meninggal dunia, Rafka lupa bagaimana cara mengulas senyuman yang biasanya selalu tercetak jelas setiap menatap wajah cantik Aura Salsabila. "Bintang, sadarlah, Nak. Ayah rindu mendengar suara tawamu yang renyah. Ayah rindu melihat senyuman manis yang menghiasi wajahmu setiap menyambut kepulangan Ayah dari kantor, Ayah juga rindu ingin merasakan lagi saat kamu memeluk Ayah setiap mau pergi bekerja. Cepat bangun ya, sayang, Ayah benci hidup tanpa Bunda dan juga kamu, Nak," batin Rafka seraya memandangi foto putrinya bersama Aura yang menjadi wallpaper di ponselnya. Saat Rafka terus bergumul dengan perasaan yang amat merindukan keduanya sambil bersandar di sebuah pilar yang berada di lorong rumah sakit, lamunan pria berwajah tampan itu seketika buyar, saat seorang wanita berparas cantik menabrak tubuhnya hingga ponsel yang semula ia genggam terjatuh di dasar lantai dan tubuh wanita itu hampir terjatuh. Namun, dengan cekatan Rafka menahan tubuh wanita itu dengan meraih kedua tangannya, beberapa saat pandangan mereka saling bertaut dalam, tapi setelah itu apa yang Rafka lakukan sungguh di luar dugaan, pria itu melepas genggaman tangannya hingga membuat wanita itu jatuh terhempas ke lantai dan seketika mengaduh kesakitan. Rafka segera meraih ponselnya yang terjatuh dan langsung memasukkannya ke dalam saku celana. Seorang wanita yang memiliki nama lengkap Alissa Maharani itu mengumpat kesal seraya bangkit dari posisinya. "Tuan, kenapa kamu melepaskan genggaman tanganmu sih? Dasar pria tak berperikemanusiaan dan tidak punya perasaan,, sampai hati membiarkan seorang wanita sepertiku jatuh begitu saja!" gerutu wanita berparas cantik itu sembari mengusap-usap bokongnya yang terasa nyeri. Rafka mengabaikannya lalu pergi begitu saja dengan sangat angkuh. Bahkan pria tampan itu tak melirik sedikitpun untuk melihat kondisi wanita yang saat ini sedang kesakitan. Ekspresi wajahnya yang dingin, semakin membuat Alissa merasa kesal, hingga ia pun dengan berani melempar sepatu hak tingginya ke arah Rafka dan hebatnya lagi, sepatu yang telah dilemparnya tepat mengenai kepala pria itu. "Ya ampun, kena kepala lagi." Alissa menampilkan raut cemas, ketika melihat pria itu berbalik badan dan berjalan menghampirinya, pria itu semakin melangkah mendekatinya dengan rahang yang mengeras. Rafka begitu geram setelah sepatu yang dilempar oleh Alissa mengenai kepalanya. Langkahnya kian tergesa, bak seekor singa yang hendak memangsa buruannya. Sementara itu Alissa semakin ketakutan saat menatap wajah pria itu dengan bulu kuduk yang sudah berdiri pada tengkuknya. "Kira-kira pria itu mau ngapain aku ya? Aduh, apa aku kabur aja ya? Tapi sepatuku? Masa iya aku pakai sepatu sebelah doang," gerutu Alissa dalam hatinya yang cemas bukan hanya pada dirinya sendiri, tapi juga pada sebelah sepatunya yang masih digenggam oleh Rafka. Mungkin jika ini sama seperti dongeng Cinderella, Alissa tak perlu takut menghadapinya. Ia malah akan sangat senang, karena akhirnya bisa bertemu dan menikah dengan pangeran yang selalu diimpikannya. Sayangnya, ini bukanlah dongeng melainkan sebuah kenyataan yang saat ini sedang menghampirinya. Alissa begitu sukar menelan salivanya sendiri, saat tangannya dicengkeram dengan sangat kasar oleh Rafka. "Apa-apaan ini? Lepasin! Sakit tahu!" titah Alissa yang merasa nyeri akibat cengkraman itu semakin lama malah semakin menyakitinya. "Tidak akan! Sampai kamu meminta maaf atas apa yang telah kamu lakukan!" geram Rafka dengan kedua alisnya yang saling bertaut. "Lho, memangnya yang salah aku doang? Halo, Tuan berwajah tampan, sadar diri dong!" ungkap Alissa yang terlalu jujur karena memuji pria yang saat ini sedang menyakitinya. "Ih, kenapa aku jadi memuji pria arogan ini sih? Tapi emang dia ganteng sih ya. Eh, eh, bicara apa aku ini. Enggak boleh Alissa, kendalikan dirimu. Ingat, kamu itu sudah punya Rio, jangan sampai kamu mengkhianati pria yang sudah setia selama setahun ini sama kamu!" umpat Alissa memperingati dirinya sendiri saat imannya merasa goyah di hadapan pria tampan yang tengah mencengkram lengannya. ∆∆∆ Di tempat lain, tepatnya di sebuah restoran yang berada di dalam bangunan hotel, terlihat seorang pria tampan sedang duduk bersebelahan bersama wanita cantik yang bernama Elvia Cerolline. Mereka baru saja tiba di hotel dan memutuskan untuk mengisi perut yang lapar sebelum pergi ke kamar yang telah dibooking. Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Rio Aksara, kekasih Alissa yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun dengannya. "Sayang, kamu mau pesan apa?" tanya Elvia dengan manisnya. Rio masih tak menjawab pertanyaan dari wanita berparas cantik itu, yang saat ini benar-benar sudah membuatnya tergila-gila. Bagaimana tidak, Elvia Cerolline adalah seorang model majalah dewasa dengan paras cantik dan memiliki lekuk tubuh yang seksi, pastinya akan membuat lelaki manapun akan jatuh hati ketika melihatnya, terlebih Elvia lebih suka berpakaian seksi dan mengumbar keindahan tubuhnya hingga berhasil memikat hati Rio. Bahkan saat ini Rio sudah melupakan Alissa, wanita sederhana yang telah dipacarinya selama dua tahun belakangan ini. "Sayang, kamu kenapa hanya melamun sih?" tanya Elvia kembali, sambil mengusap rahang kekasihnya itu dengan penuh kelembutan. Rio pun tersadar dan langsung tersenyum ketika menatap wajah kekasih simpanannya. "Maaf ya sayang, habisnya aku nyaman banget mandangin wajah cantik kamu. Aku semakin jatuh cinta setiap memandangi wajahmu." "Kalau memang kamu cinta sama aku, kapan dong kamu mutusin wanita kampungan itu!" "Oh Alissa maksud kamu. Ya, aku butuh waktu, sabar ya sayang. Aku harus cari-cari kesalahannya dulu, agar Mama mau mengerti alasan kita putus bahwa Alissa bukanlah wanita yang baik untuk aku nikahi, karena jujur aku juga sudah lelah menjalin hubungan dengannya tanpa seks selama dua tahun ini, beda dengan kamu." Perkataan Rio membuat Elvia sedikit geram karena ia sudah tidak sabar untuk menjadi satu-satunya wanita yang menjadi kekasih dari seorang Rio Aksara. Pria berwajah tampan itu merupakan anak satu-satunya yang akan mewarisi harta kekayaan keluarga Aksara yang termasuk dalam daftar 10 orang terkaya di negeri ini. "Dasar nenek lampir, sudah bau tanah masih saja mengurusi kehidupan pribadi anaknya dan malah meminta Rio menikah dengan wanita kampungan itu! Tapi aku harus sabar dan terus sabar karena setelah menikah dengan anak keturunan Aksara, pasti akan membuat popularitasku melambung tinggi dan aku akan menjadi seorang ratu yang hidup dengan bergelimang harta, aku bisa membeli apapun yang aku inginkan tanpa mikir dua kali apalagi kerja capek-capek sampai banting tulang seperti sekarang ini!" batin Elvia yang saat ini sudah silau akan harta dari keluarga Rio Aksara. Bersambung...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook