bc

The Peak of The Tower of Glory

book_age16+
2
FOLLOW
1K
READ
second chance
tragedy
ambitious
game player
multi-character
apocalypse
magical world
supernatural
special ability
weak to strong
like
intro-logo
Blurb

10 tahun yang lalu, 12 Messenger of The Creator turun ke bumi dan membawakan sebuah pesan untuk umat manusia di mana mereka akan menerima hukuman dari Sang Pencipta. Hukuman itu berupa penyatuan daratan menjadi satu benua dan munculnya menara raksasa. Untuk bisa membebaskan mereka dari hukuman itu, mereka harus bisa mencapai puncak dan menyatakan keinginan mereka kepada Sang Pencipta. Namun, sebagai bentuk kemurahan hati dari-Nya, manusia diberikan berbagai macam kemampuan yang bisa mereka gunakan untuk membantu mereka mencapai puncak. Mereka disebut sebagai Bellator.

Namun, tidak semua Bellator di benua baru ini mampu memiliki kemampuan yang kuat untuk melakukan penaklukan menara. Dia adalah Galam Isiros. Dia seorang Bellator dengan peringkat rendah karena kemampuan yang dia miliki bukanlah kemampuan yang berguna dalam pertarungan yaitu Space Bag. Sebelum ia berakhir menjadi seorang Bellator, Galam menjadi seorang Profesional Gamer. Namun pencapaiannya itu seketika sirna setelah 12 Messenger of The Creator turun ke bumi.

Saat ini, ia bekerja sebagai Carrier yang bertugas untuk membawa barang-barang hasil jarahan dalam penaklukan. Walaupun ia sudah memasuki banyak lantai penaklukan yang bahkan memiliki tingkat kesulitan semakin tinggi, uang yang ia dapatkan tetap tidak mencukupi untuk hidup. Hingga suatu hari, sebuah kejadian aneh dalam penaklukkan membuat semua anggota party terbunuh kecuali dirinya. Ketika ia diambang kematian, kekuatannya berkembang dan membuatnya berhasil bertahan hingga akhir. Hal itu membuat ia mencapai suatu pencapaian dan membuka sebuah kemampuan baru yang membawanya ke puncak menara!

chap-preview
Free preview
The Civilization
10 tahun lalu, tepatnya tahun 2110, umat manusia sudah memiliki peradaban yang sangat maju. Perkembangan teknologi yang sangat pesat selama 1 abad membuat manusia masa kini berada pada era serba cepat dan mudah. Informasi mulai mengalami perkembangan hingga muncul berbagai alat komunikasi baru. Ilmu pengetahuan mendapat tempat untuk terus mencari tahu tentang alam semesta. Hal-hal yang dulu diperkirakan tidak dapat tercapai, sekarang bisa diciptakan dengan mudah. Namun, hal itu seketika musnah setelah sebuah suara terdengar hingga ke seluruh dunia. "Wahai kalian manusia lemah. Sambutlah kedatangan para utusan dihadapan kalian." Begitulah kiranya suara yang terdengar. Tepat setelah itu, langit mulai membentuk sebuah pusaran awan gelap yang diikuti munculnya 12 makhluk bercahaya. Makhluk itu sangatlah besar, dan mereka memiliki wujud seperti manusia hanya saja mata mereka tertutupi oleh benda seperti kain. "Wahai umat manusia, kami adalah 12 Messenger of The Creator. Umat manusia mengenal kami sebagai 12 Malaikat Agung. Kami membawa pesan dari Sang Pencipta untuk makhluk fana di bumi." Penampakan itu membuat semua orang tertegun dan menghentikan aktivitas mereka. Makhluk itu menjadi pusat perhatian semua manusia di muka bumi. Beberapa orang menganggap ini sebagai pertanda wahyu telah turun, sebagian lagi menganggap ini hanyalah efek CGI yang diciptakan salah satu perusahaan besar berskala global. "Sang Pencipta memberikan kami sebuah pesan bahwa umat manusia akan menerima hukuman dari Sang Pencipta. Umat manusia telah melupakan siapa sosok yang keberadaannya di atas kalian, hingga kalian melupakan, mengabaikan, dan tersesat dalam segala hal di dunia." Manusia masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka masih asik mengabadikan momen yang menurut mereka itu sebuah momen langka. "Dengan izin dari Sang Pencipta, kami sebagai utusan akan memulai hukumannya kepada umat manusia. Semua hal yang sudah kalian bangun selama ini akan musnah dan semua daratan di muka bumi akan menjadi satu, menjadi sebuah benua raksasa, Benua Kontinent." Seketika, tanah bergetar hebat, orang-orang mulai panik dan melarikan diri. Bangunan tinggi dan gedung pencakar langit mulai mulai runtuh, jalanan retak, rumah-rumah mulai kehilangan dayanya untuk berdiri. Dalam sekejap, semua hal yang sudah dibangun manusia selama berabad-abad runtuh dalam hitungan menit dan semua daratan menjadi satu. "Atas izin Sang Pencipta, manusia akan diberikan ujian untuk menentukan hidup mereka sendiri. Mereka akan bertarung, bertahan hidup, dan memperebutkan segala hal untuk mencapai puncak. Semuanya akan dimulai dari yang paling dasar, hingga menuju hadapan Sang Pencipta." Tanah lagi-lagi bergetar diikuti dengan munculnya sebuah menara yang sangat tinggi dan besar. Menara itu mirip Colosseum dengan versi lebih besar dan memiliki beberapa tingkatan. "Great Tower of God telah muncul. Para umat manusia akan menentukan hidup mereka sendiri mulai dari sekarang. Taklukkan menara ini, raihlah puncak dan temui Sang Pencipta untuk menerima kemuliaannya. Sebuah tanda penebusan dosa sudah dibuat, kemampuan diberikan kepada umat manusia sebagai bentuk cinta kasih Sang Pencipta. Gunakan kemampuan itu untuk menentukan hidup kalian. Pesan sudah tersampaikan, hukuman sudah dijalankan, Sang Pencipta akan kembali menentukan apakah peradaban manusia perlu dipertahankan atau dihilangkan." Kalimat peringatan itu sekaligus kalimat perpisahan sementara dengan umat manusia. Mereka perlahan pergi dan menghilang, seolah tidak pernah ada yang namanya malaikat turun ke bumi. Namun, efek dari kejadian itu terasa nyata. Semua peradaban yang di bangun manusia seketika musnah. Manusia kembali merasakan hidup pada zaman batu. Seketika harapan manusia untuk hidup runtuh tak tersisa. Ketika manusia mulai putus asa, secercah harapan kembali muncul. Sebuah tanda yang diperkirakan sebagai tanda penebusan dosa tercipta di masing-masing tubuh manusia. Teringat dengan perkataan malaikat itu bahwa sebuah kemampuan sudah diberikan, mereka mulai mencari tahu kemampuan seperti apa yang mereka terima. Semua orang terkejut, kemampuan yang mereka terima saat ini bahkan melebihi kemampuan yang mereka miliki sebelumnya. Para manusia itu mulai bersatu dan bangkit untuk membangun peradaban mereka kembali. Untuk pertama kalinya, seluruh umat manusia bersatu untuk memulai kehidupan baru mereka. Semangat kembali tercipta. Kebersamaan menciptakan sebuah peradaban. Peradaban kembali bangkit dan memulai sebuah era baru dari manusia. Setelah 10 tahun berusaha membangun peradaban, akhirnya manusia benar-benar bangkit sepenuhnya seperti sekarang. Sebuah konstitusi baru mulai dibentuk dengan nama Ability Human Association atau sering mereka singkat dengan sebutan AHA. Mereka sebagai konstitusi baru pengganti konstitusi lama. Peraturan-peraturan baru mulai diterapkan. Benua Kontinent dibagi menjadi 13 distrik dengan masing-masing distrik diawasi oleh seorang Kepala Distrik yang merupakan bagian dari asosiasi. Penyebutan kepada manusia mulai diubah menjadi Bellator. Bellator adalah para manusia yang memiliki keinginan untuk melakukan penaklukan di menara. Tidak ada keharusan bagi manusia lain untuk menjadi Bellator. Para Bellator mulai melakukan invasi untuk menaklukkan menara dan mencapai puncak. Namun, keterbatasan manusia tentu membuat semuanya tidak akan berjalan mulus. Walaupun memiliki kemampuan tambahan, manusia tetaplah seorang manusia, selama tidak ada keinginan bergerak, mereka akan tetap diam di ditempatnya. *** Di suatu daerah Distrik 12, hidup seorang pria berumur 25 tahun yang mendedikasikan hidupnya sebagai Bellator. Dia bernama Galam Isiros. Walaupun begitu, tidak ada yang spesial dari kemampuannya sebagai Bellator sehingga ia memperoleh status Bellator peringkat E. Talent yang ia miliki terbilang cukup unik, yaitu Space Carrier namun keunikan itu tidak mengikuti ability yang ia terima. Bahkan, ability yang ia miliki tidak membantunya dalam misi penaklukan. Space Bag, secara sederhananya, Galam memiliki ability yang membuatnya bekerja sebagai pengangkut barang atau Porter. Setiap orang memiliki talent masing-masing. Ada banyak talent yang diberikan oleh para utusan. Talent nantinya akan ikut berkembang dengan Bellator sehingga semakin berkembang Bellator itu, maka talent yang mereka miliki juga semakin berkembang dan ability yang akan mereka kuasai semakin bertambah. Walaupun dia memiliki kekuatan, Galam merasa sedikit memalukan jika dirinya yang lemah itu menjadi Bellator. Oleh karena itu, ia lebih memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, yaitu Porter. Pekerjaan yang harus mempertaruhkan nyawa demi membawa beberapa hasil jarahan dari menara. Seperti biasa, pagi ini ia mendapat panggilan pekerjaan sebagai Porter. Ia akan bersama dengan sebuah party mencoba menaklukkan lantai 20. Pusat dari menara sendiri berada di Distrik 3, lumayan jauh jika mengukur jarak dari tempat tinggal Galam yang berada di Distrik 12. Walaupun harus menempuh jarak yang cukup jauh, Galam tidak akan pernah mengeluhkan hal itu. Dia sangat memerlukan pekerjaannya ini walaupun ia harus menukarnya dengan nyawa sekalipun. Di dunia yang keseluruhan manusia memiliki kemampuan, orang seperti Galam yang hanya memiliki kemampuan di bawah rata-rata, akan sulit mencari pekerjaan. Dia hampir kesulitan untuk membiayai hidupnya dengan adiknya, tak ada alasan dia untuk menolak pekerjaannya sebagai Porter karena cuma itu yang dia bisa lakukan. Orang-orang yang akan melakukan penaklukan biasanya tergabung dalam sebuah party. Sebuah party biasanya akan dipimpin oleh seorang pimpinan party, mereka akan berkumpul di depan gerbang Tower's Elevator satu jam sebelum penaklukan guna melakukan persiapan. Selain mereka melakukan persiapan, para Bellator yang datang lebih awal biasanya akan saling menukar sapa dan menceritakan pengalaman mereka masing-masing. "Hoi, Andras! Apa kabar?" Seorang pria yang baru saja tiba memanggil pria yang tengah duduk dan mengelap pedang miliknya itu. Orang itu adalah Andras Makrozoia, orang yang akan memimpin party penaklukan kali ini, kebetulan dialah orang yang memanggil Galam untuk membantunya. Satu lagi, pria yang tadi memanggil Andras, dia adalah Maza Pervaros, salah satu anggota party yang dipimpin oleh Andras. "Siap-, Varos?! Sedang apa kau di sini?" tanya Andras yang nampaknya terkejut dengan kedatang Varos di area persiapan. Varos tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapih dan menjawab, "Yah, mungkin bisa dibilang aku akan membantu kawanku ini!" Andras kembali memperhatikan Varos dengan seksama. Terlihat ia memakai setelah armor lengkap dengan senjata kebanggaannya, Object-Destroying Sword, sebuah pedang yang sangat tajam bahkan mampu untuk membelah benda apapun. Melihat penampilan Varos yang penuh persiapan, Andras kembali bertanya kepada Varos. "Apa kau yakin? Bukankah sebelumnya kau mengatakan akan pergi ke suatu tempat dengan kekasihmu?" "Memang benar. Namun cukup disayangkan pacarku mendadak mendapat panggilan pekerjaan dari kantornya." Nampak wajah kecewa Varos terlihat sangat jelas. "Cukup disayangkan, tapi kau tak perlu bersedih seperti itu. Mari kita nikmati hari ini dengan menaklukan lantai menara ini. Kau tahu kan bahwa hari ini kita akan menaklukan lantai 20," ucap Andras penuh semangat. "Tentu saja! Aku sudah siap untuk melakukan penaklukan hari ini. Bukankah kau seharusnya juga mulai melakukan persiapan? Lihatlah Two-Edges Sharp Sword-mu itu, jika kau mengabaikannya dan tidak merawatnya dengan benar, dia akan menangis dan tidak mau mengeluarkan kekuatannya." Mereka berdua tertawa bersama dengan raut cerita. Tampak kebahagiaan menyelimuti keakraban di antara mereka. "Aku hanya berharap di penaklukan kali ini aku tidak akan menjadi beban untukmu, Andras. Aku sudah lama tidak melatih diriku, kemungkinan kemampuanku juga akan menurun karena itu," ucap Varos yang sedikit pesimis dengan kemampuannya. Di tengah kegiatan bincang mereka, Andras melihat kedatangan Galam ke area persiapan. Kedatangannya pun disambut ramah oleh anggota party yang lain. "Galam! Kau datang!" "Galam, kawanku! Terima kasih sudah datang membantu kami." "Selamat datang, Galam. Persiapkan dirimu untuk hari ini!" Galam menerima sambutan itu dengan senyuman yang ramah. Walaupun ia merasa dirinya tidak berguna dalam raid ini, anggota party yang lain tetap menyambutnya dengan senang. Galam sedikit bersyukur bahwa ia tidak mendapat diskriminasi. "Ah. Oi, Galam! Apa kau sudah makan pagi ini?" Andras yang melihat Galam pun menyapanya. "Oh, Tuan Andras. Kebetulan sekali sudah sebelum aku berangkat ke sini," ujar Galam. Galam kemudian mencari tempat untuk melakukan persiapannya. Walaupun ia tidak akan ikut bertarung, ia tetap perlu untuk melakukan persiapan. Jaga-jaga jika nantinya ia harus melindungi dirinya sendiri. "Apa si Galam itu orang yang kuat? Kelihatannya tidak begitu. Tapi semua anggota party menyambutnya dengan senang hati." Varos meragukan kekuatan dari Galam dan menanyakannya kepada Andras. "Kau tidak salah. Orang itu, tidak kuat tapi juga tidak lemah. Paling tidak ia cukup mampu untuk melindungi dirinya sendiri dari satu dua musuh. Sayang, kemampuan yang ia terima hanya membuatnya menjadi seorang porter," jawab Andras. "Memang apa talent miliknya itu?" Varos kembali bertanya pada Andras. "Space Carrier dan ability-nya adalah Space Bag." Varos sedikit terkejut mendengar pernyataan dari Andras. Talent yang unik namun tidak diimbangi dengan ability yang spesial, begitulah yang Varos pikirkan. Sungguh disayangkan, namun menurut Varos pilihan yang Galam ambil sebagai porter memanglah tepat. Galam pun mulai sibuk mempersiapkan apa saja yang ia perlukan untuk menaklukan lantai 20. Mengingat bahwa ia adalah yang terlemah di antara semua anggota party, ia harus menyiapkan segala kebutuhan supaya tidak terlalu merepotkan yang lain. Ketika ia sedang mempersiapkan keberangkatannya, Galam di datangi oleh seorang gadis cantik dengan raut wajah yang terlihat sedang marah. "Galam! Kenapa kau datang lagi dalam penaklukan?!" Gadis itu berteriak membentak Galam yang sedang mempersiapkan kebutuhannya. "S-sana?! K-kau juga ikut dalam penaklukan ini?!" Galam terkejut dengan kehadiran gadis yang saat ini ada di hadapannya itu. Dia adalah Sana Fairy, salah seorang Bellator wanita yang meraih peringkat B dengan talent yang dimilikinya, Reliable Helper. Sederhananya, ia bertugas sebagai supporter yang akan memberikan buff dan healing kepada rekannya, serta debuff kepada musuhnya. Sepertinya, Sana adalah satu-satunya Bellator peringkat B yang ikut dalam penaklukan kali ini. "Tentu saja! Lalu, apa yang kau lakukan di sini? Jangan bilang kalau kau..." Sana menatap Galam dengan wajah curiga. "Ahahaha. Mungkin seperti yang kau pikirkan. Aku juga ikut dalam party ini," jawab Galam dengan senyum di wajahnya. "Kau ini, bukankah sudah kukatakan jika kau memaksakan diri kau bisa terluka!" "Ahahaha, aku tahu itu. Tapi aku tidak bisa menolaknya karena aku juga membutuhkan uang. Kau tahu itu bukan?" Sana hanya terdiam. Ia mengetahui apa alasan Galam terus memaksakan dirinya dan mengorbankan nyawanya. Sana akhirnya duduk disebelah Galam. Mereka melanjutkan perbincangan mereka. "Bagaimana kabar adikmu? Apakah membaik?" tanya Sana. Ia menunjukkan ekspresi sedih seolah ia mengkhawatirkan kondisi adik Galam. "Tentu. Aku bersyukur bahwa kondisi adikku tidak semakin parah. Tapi aku juga tidak bisa mengatakan bahwa kondisinya itu semakin baik." Galam menjawabnya dengan ekspresi tenang, ia tak ingin kesedihannya dilihat oleh Sana. "Kenapa kau tidak membawanya ke rumah sakit?" "Sudah kulakukan. Namun ketika aku mengetahui biayanya, aku tidak sanggup untuk melunasinya. Jadi aku putuskan untuk merawatnya sendiri di rumah dan memberinya obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter." Hebatnya, Galam tetap tidak menunjukkan ekspresi sedihnya. Walau begitu, Sana tetap merasakan apa yang dirasakan oleh Galam. Ia juga merasa sedih ketika sadar bahwa dirinya juga tidak bisa membantu banyak untuk Galam. "Maafkan aku. Aku tak bisa membantumu dan adikmu. Jika saja aku memiliki kemampuan dan peringkat yang lebih tinggi lagi, aku dengan senang hati akan membantumu, Galam." Air mata memaksa keluar dari mata Sana. Ia benar-benar sedih bahwa ia tidak mampu menolong orang lain. Sana berpikir bahwa dirinya lah yang sebenarnya tidak berguna. "Sudahlah, tidak apa. Aku senang mendengarmu ingin membantuku, tapi dengan caramu menghiburku itu sudah cukup membantuku. Terima kasih." Galam tersenyum ke arah Sana. Kali ini sana tak lagi mampu membendung air matanya. Hal itu membuat Galam kebingungan dan merasa bersalah. "Ah, maafkan aku. Apa aku mengatakan hal yang salah aku ti—" "Diamlah! Kau ini bodoh sekali, kau tidak salah jadi tak perlu meminta maaf. Aku hanya senang karena aku tetap bisa membantumu." Sana mengelap air mata yang keluar membasahi pipinya. Galam tersenyum hangat melihat gadis dihadapannya ini merasa bahagia hanya karena hal sekecil itu. "Kau itu hebat, Sana. Dibandingkan denganku, kau memiliki peringkat yang bahkan lebih tinggi dariku. Kau tak perlu lagi merasa kecil, kau itu kuat, Sana." Ucapan Galam berhasil memberikan ketenangan sekaligus kegembiraan di hati Sana. Ia membalas perkataan Galam dengan senyuman manis yang terlukis di wajah cantiknya. "Baiklah, semuanya. Mari kita berkumpul!" Terdengar suara Andras yang memerintahkan semua orang untuk berkumpul dan mendekat ke arahnya. Galam dan Sana yang mendengarnya pun ikut mendekat bersama yang lain. Andras sepertinya akan melakukan persiapan terakhir sebelum memulai penaklukan. "Baiklah, pada misi penaklukan kali ini, akulah yang akan menjadi ketua party ini. Setelah ini, kita akan memulai perjalanan kita menaklukan lantai 20. Aku harap kalian semua mampu memberikan kemampuan terbaik kalian dan dapat kembali dengan selamat bersama pencapaian kita!" "Yaa!" Perkataan Andras membuat semua orang dipenuhi semangat. Mereka kemudian berjalan menuju gerbang Tower's Elevator. Ketika gerbang itu terbuka, para anggota party mulai masuk ke dalamnya. "Baiklah, Galam. Cobalah yang terbaik untuk hari ini!" Galam kemudian menyusul yang lain. Semua anggota party sudah memasuki Tower's Elevator. Gerbang itu perlahan mulai menutup dan akan kembali terbuka ketika party sebelumnya selesai melakukan penaklukan atau party lain ingin melakukan penaklukan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Romantic Ghost

read
161.9K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.6K
bc

Kembalinya Sang Legenda

read
21.6K
bc

Time Travel Wedding

read
5.1K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.0K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
1.9K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
145.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook