bc

WASIAT AYAH

book_age16+
179
FOLLOW
1K
READ
drama
like
intro-logo
Blurb

"Aku, menginginkanmu menjadi temen hidupku, Ellsa Sayna." Ustadz Alim

“Apa, saya tidak bisa, seleraku bukan sepertimu !" sahut Ellsa Sayna

~~~~~~•••••~~~~~~

Ellsa Sayna, gadis berusia 25 tahun, sosok host profesional. Dia terpaksa menerima wasiat dari ayahnya yang menginginkan putri cantiknnya bersanding dan memperbaiki iman dengan anak sahabat, Alim.

Namun, pria itu sempat menolak, dia berfikir ini hanya sebagai warisan saja. Akhirnnya ia menerima atas rayuan ayah Alim.

Alim paham betul sifat keras kepala Ellsa Sayna.

Apa yang akan di lakukan Ellsa Sayna? Akankah dia menerima? Atau tetap kekeh menolak untuk melakukan warisan dengan Alim?

Suatu kejadian , menyadarkan Ellsa bahwa Alim sangat berarti baginya untuk hidupnya.

Saat itu tiba masihkah Alim menerima wasiat Atau kali ini Ellsa Sayna yang merasakan kekecewaan?

chap-preview
Free preview
PERTEMUAN ELLSA SAYNA DENGAN USTADZ ALIM
Ellsa Sayna, Perempuan berusia dua puluh lima tahun. Dia Sosok wanita yang mandiri dan cerdas, atas kecerdasan ia mendapatkan karier bagus sesuai dengan bidangnya. Dimana Ia sedang menjadi host program disalah satu acara televisi "Lambe Panas" Tetapi pada saat di pertengahan acara, ada suatu kejadian buruk dimana narasumber memaki dengan gosip yang Ellsa Sayna lontarkan. Lalu ia beranjak pelan pelan menuju ruang narasumber dengan hati gundah, nafas terengah engah, melangkah dengan tergesa gesa, sesampai ruangan. Ellsa Sayna menjelaskan. "Maaf". sebelumnnya kami akan selesaikan.Bu," tanya Ellsa nada lirih sambil mendekati sebelah narasumber dan menatap mata sembari menyakini atas keputusannya. Akan tetapi bu diana dengan nada tinggi dan emosi yang meluap ia tidak menerima atas alasan dan perilaku Ellsa Sayna. Kondisi semakin panas, orang orang disekitar semakin gelisah. Elizabet berfikir keras untuk mengatasinya masalah buruk ini. Keadaan kantor di dalam Elizabet seperti orang kebingungan untuk mencari Ellsa Sayna. Ia melangkah perlahan lalu terdiam di pertengahan jalan ia menengokan kepala kanan kiri untuk menemui atasannya Ellsa Sayna. Ia pun menemukan dan berbicara dengan Ellsa sayna. "Saya, sudah menyelesaikan masalah dengan bu diana, kak!" Ucap Elizabet dengan raut wajah yang gembira. "Hah...serius, kok bisa?" Jawab Ellsa nada tinggi. (Suasana menjadi happy lagi). Sembari mereka mengobrol putri sedang berjalan menuju tempat kerjannya, namun sang atasan memberhentikannya. "Ada, apa ? Ucap putri dengam nada pelan dan raut muka malas ingin menanggapinnya Sayna berkata "Lihatlah, Elizabet dia karyawan baru, dia pun bukan assisten pribadi saya tapi dia dapat memperbaiki keadaan ini. Dimana potensinya saat ada masalah tadi". Putri hanya bisa terdiam dan menatap mata Ellsa Sayna dengan Kekesalan dan dendam begitu dalam "Lalu sekarang yang menjadi assisten pribadi gua Elizabet, sekarang kamu menjadi karyawan biasa menggantikan posisi Elizabet, kesempatan tidak datang dua kali, dengarkan itu".Ucap Ellsa Sayna dengan nada tinggi raut muka penuh kekecewaan atas sikapnya Masih dengan bahagia, tiba tiba di depan Ruangan ada sosok pria berpeci hitam, berbaju koko , dengan tatapan tajam berpenampilan seperti ustadz, Elizabet menemui sosok laki laki tersebut. Berkata " mau menemui siap ya?". Sosok laki laki itupun menjawab pertanyaan dari Ellsa Sayna "Saya ingin menemui Ellsa Sayna". "Oh baik, tunggu sebentar". Balas Elizabet. Ia pun mengarah pintu, dengan langkah kaki pendek dengan berfikir itu siapanya ibu bos, sesampai didepan ruangan Ellsa Sayna, lalu ia mengetuk pintu dengan suara lirih Ia bergerak membuka pintu. Dengan berkata permisi kak. "Ada apa, Bet?" tanya Ellsa Sayna "Di luar , ada sosok pria berkopiah dan danan seperti ustadz ingin bertemu mu, kak!" jawabnya dengan Nafas rendah. Ellsa Sayna penasaran siapakah sosok yang dimaksud Elizabet, ia beranjak dari kursi dan berjalan dengan langkah pelan menghampiri sosok pria yang ditemui Elizabet, lalu ia duduk di kursi tamu berhadapan dengannya dan tatapan muka penuh teka teki rasa penasaran. "Mohon maaf, ada keperluan apa anda menemui saya" ucap Ellsa Sayna dengan nada lirih dan tangan gemetar untuk mendengar jawaban sosok pria tersebut. "Sebelumnya, perkenalkan saya Alim " Ia menjawab sambil menyodorkan tangannya. "A..A...alim....alim, siapa?" Tanya Ellsa sayna sembari menggerakkan bola mata kanannya keatas. "putra dari bapak kalim, kawan lama almarhum ayahku" tanya dengan perasaan penasaran sembari membalas sodoran tangan Alim tanpa bersentuhan. "Iya benar, saya datang kesini ada yang ingin bicarakan". Ellsa Sayna menjawab "iya, ingin membicarakan apa kepadaku?" "Disini hanya melakukan warisan dari orang tuamu" jawab Alim dengan tersenyum melebarkan bibir atas dan bawah. Ellsa Sayna semakin bingung dengan suasana ini, hanya berfikir dan menebak nebak ada apakah ini. Dengan perasaan hati gunda. "Saya diminta mengajarkan anda mengaji dan mendalam ilmu islam" sahutan Alim dengan nada lontaran yang jelas dan tegas. "HAH........maksudmu, apa ada ada aja ini tidak mungkin" jawab Ellsa Sayna dengan nada tinggi dan syok. Ellsa bergegas mengusir Alim keluar dari ruangan, dengan kata patah patah "Ke...luar, sana!" Ia pun bergegas beranjak dari kursi yang disediakan di dalam kantor nya, berkata "Baiklah saya akan keluar, dan terima kasih atas pertemuan saat ini". Ia melangkah menuju pintu keluar dan sembari menahan kesabaran atas sikap Ellsa Sayna. ~~~~~ ••••••• ~~~~~~ Di rumah malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari, sayup-sayup terdengar suara nyamuk memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran. Dan datanglah seseorang dengan langkah pelan pelan yaitu ada sosok Alim untuk bertamu dikediaman Ellsa Sayna. Ia mengetuk pintu sembari berucap "Assalamu'alaikum" Bibi atau pembantu rumah tangga Ellsa Sayna membuka nya dan menanyakan kedatangan kesini untuk menemui siapa. Alim bergegas menjawab "Saya ingin menemui Ellsa Bi". Lalu bibi mempersilahkan sosok tamu itu untuk duduk di sofa sembari memanggilkan Ellsa Sayna. Sebelum sesampai menemui, ibunda Ellsa melihat kebawah ternyata kedatangan tamu sedang duduk santai di ruang tamu, tidak lupa Alim dengan berpakian rapi dan baik. Di atas balkon ibunda Ellsa bercakap dengannya. "Turunlah nak, temui Dia" ujar maryam "Mah....saya tidak mau menemui, sudah mamah saja" jawab Ellsa dengan nada tingi sambil menekukan wajah dengan kekesalan. Ibunda Ellsa sayna Perlahan lahan melangkah demi satu persatu melewati anak tangga yang begitu banyak untuk menemui Alim. "Udah lama menunggu, nak alim ?" tanya ibunda Ellsa, memajukan tangan dan menyentuk tangan ibu maryam menuju dahinya untuk bersalaman. "Oh..ibu, tidak baru saja sampai!" Jawab Alim Perlahan lahan maryam menuju kursi ruang tamu berhadapan dengan Alim dan berkata."kamu Alim anak dari pak Kalim?" Jawaban Alim "iya bu, saya anak dari bapak kalim sahabat dari suami ibu". Ibu maryam berbasa-basi untuk memperlambat pembicaraan "Lalu sekarang gimana keadaan pak kalim?" "Alhamdulilah baik bu, untuk ibu dan keluarga bagaimana?" "Alhamdulilah baik juga, Oh iya Ingin minum apa nak?" Alim pun menjawab "Sudah tidak usah bu, merepotkan saja!" "Tidak apa apa" jawab ibu maryam seraya memanggil pembantunya untuk membuatkan minum untuk Alim. Dua gelas air pun datang menuju meja di ruang tamu yang begitu bersih. "Silahkan nak diminum" Ibu maryam menyuruhnya". Alim pun memulai pembicaraan tentang wasiat kepada ibu maryam dengan sopan dan jelas namun dengan hati yang masih bimbang antara ingin di lanjut warisan ini atau tidak. Tetapi iya harus menjelaskan ini supaya selesai. "Begini bu, saya datang kesini ingin membicarakan tentang wasiat Almarhum Ayah dari Ellsa Sayna atau suami dari ibu" "Iya silahkan nak", jawab Ibu maryam "Saya disuruh untuk mengajarkan putri ibu Ellsa Sayna tentang agama islam yang lebih mendalam" Ucap Alim dengan menghela nafas. "Iya nak, ibu sudah tau dengan permasalahan itu, untuk ibu tergantung dengan Ellsa sendiri,bagaimana!" " Tetapi untuk sekarang kamu pulang saja dulu, Ellsa Sayna belum bisa menemui mu dan belum bisa belajar denganmu ".Ujar Ibu Ellsa Sayna dengan hati hati untuk berkata. " Baik, bu " jawab Alim penuh keikhlasan. Alimpun bergera menuju pintu untuk pamit pulang, ia pergi dari jejak rumah ellsa.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
9.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.5K
bc

My Secret Little Wife

read
84.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook