Milly & Keenan

Dengan menyilangkan kedua lengannya di daada, Keenan berdiri di depan mobil mewahnya untuk menunggu seseorang. Pria itu, dengan setelan jas dan sepatu pantofel mahal sebagai outfit bekerja sehari-hari, berdiri santai bak model yang sedang melakukan pemotretan. Banyak pasang mata yang melirik kagum Keenan, tidak sedikit pula para mahasiswi yang hendak menggoda dirinya. "Permisi," sapa Keenan pada salah seorang mahasiswi yang lewat. "Kamu tahu Lily dari fakultas sini?" tanya Keenan ramah. Mahasiswi itu menganggukkan kepala. "Tahu ...," sahutnya sedikit gugup. "Itu dia di sana! Yang sedang berjalan ke arah sini." "Terimakasih," ucap Keenan seraya tersenyum ramah. Keenan membuka langkah untuk menghampiri gadis yang juga tengah berjalan ke arahnya, untuk membawa gadis itu ke sebuah restoran atas permintaan ayahnya. "Ikut saya." Keenan menangkap lengan gadis yang dia sangka sebagai calon tunangannya. "Ka..kamu siapa?" tanya gadis itu gugup. Tanpa berniat menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan padanya, Keenan menyeret paksa lalu memasukkan gadis itu ke dalam mobilnya. "Tolong!" teriak Milly kencang. Ya, gadis yang Keenan kira sebagai Lily itu ternyata Milly. Keenan sudah salah orang. "Kamu ini siapa sih? Saya tidak kenal kamu!" teriak Milly. Keenan menepis pertanyaan Milly yang menurutnya tidak penting dan tetap melajukan mobilnya secepat mungkin. "Kamu jangan macam-macam sama saya! Saya akan laporkan kamu ke polisi!" ancam Milly sungguh-sungguh. Keenan menyeringaikan senyumnya saat mendengar kata-kata yang diucapkan Milly. Bagaimana bisa dia dipenjarakan? pikirnya santai. Milly yang merasa dirinya sedang tidak aman langsung berinisiatif menghubungi orangtuanya, berniat meminta bantuan. Namun seperti biasa, orangtuanya terlalu sibuk untuk sekedar menjawab panggilan telepon dari anak semata wayangnya itu. Dua puluh menit dilanda pertanyaan yang tidak ada dasarnya, akhirnya Milly menemukan jawaban. [Restoran] "Keenan, dia ini siapa?" tanya seorang wanita begitu Keenan dan Milly baru saja sampai. "Lily." Lantas, semua yang berada di ruangan ini saling bertatap heran. Bagaimana bisa Lily berubah wujudnya? "Dia bukan anak saya," ujar Pria paruh baya yang merupakan Ayah dari gadis bernama Lily. Seketika Keenan langsung memandang gadis di sampingnya itu. "Kamu bukan Lily?" tanyanya. "Bukan! Saya bukan Lily. Tapi Milly."