bc

Rexha n' Rush ( On Going/ Bahasa Indonesia )

book_age16+
52
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
second chance
arrogant
dare to love and hate
drama
bxg
cheating
illness
lies
lonely
like
intro-logo
Blurb

Masa lalu adalah satu hal yang sangat sulit untuk bisa dilupakan begitu saja. Berjuang, namun terkadang kembali jatuh kedalam lubang yang sama. sama hal nya dengan apa yang terjadi pada wanita cantik ini. Dia beruntung di anugerahi laki-laki yang begitu sangat menyayanginya. Tak pernah menuntut dirinya macam-macam. Karena yang dia ingin wanita ini tetap bersamanya. Rexha adalah nama wanita ini. Dan Rush, adalah laki-laki yang sangat tulus mencintainya.

Namun, kisah cinta yang tak sepenuhnya indah. membawa misteri masa lalu Rexha yang selama ini ia sembunyikan dari Rush. Beruntungnya ia, Rush tak pernah ingin tahu tentang masa lalunya. Seiring waktu yang terus berjalan. Masa lalu yang selalu menghantui Rexha kembali datang. Dengan segala perubahan yang bahkan Rexha sendiri tak bisa mengenali wajahnya. Rexha pun kembali bimbang. Karena sebenarnya, cinta dihatinya masih belum bisa sepenuhnya ia berikan kepada Rush.

"Karena aku terlalu bodoh untuk mencintaimu." Rexha menangis.

"Aku mencintai segala kekuranganmu. dan selalu ingatlah, jika aku akan tetap berdiri disini. Menunggu di tempat yang sama, dengan perasaan yang sama."

"Tapi aku mengecewakanmu."

"Aku akan tetap berada disini untukmu."

chap-preview
Free preview
Prolog
    "Apa?"     "Aku mencintaimu."     "Selamanya?"     "Selamanya."     Harapan yang selalu tersisip diantara hubungan yang indah. Membawa kisah sendiri saat waktu tak bisa lagi ia jadikan tumpuan untuk saling menjaga. Namun, tidak demikian dengan kisah mereka. Sisipan rindu dan kadang juga sisipan kebencian terkadang mewarnai setiap saat. Senyuman yang menghiasi dan juga dentingan lagu yang selalu menemani. Mereka rasakan bersama dalam kebersamaan.     "Ayolah! Hanya sekali."     "emmm ok!"     "Disini." Rexha menunjuk pada kening yang baru saja dibentur oleh kepala Rush.     "Disini?" Tunjuk Rush pada hidung mancung Rexha. Bukan Rush namanya, kalau dia tidak menjahili kekasihnya.     Tawa pun menghiasi hari-hari yang selalu mereka lewati berdua. Genggaman erat dan juga terkadang sapuan tangan Rush dikepala Rexha. Adalah satu hal dari sekian banyak hal yang biasa ia lakukan pada kekasihnya. Mata cantik Rexha memandang curiga saat langkah kaki yang baru saja ia ikuti tiba-tiba berhenti tanpa permisi.     "Aku melupakan sesuatu."     "Hah?" Sahut Rexha bingung.     "Ini." Lagi, tanpa permisi dia menggendong Rexha di pundaknya sambil memutar-mutar tubuh mungil Rexha. Teriakan dan juga pekikan ketakutan pun sama sekali tak dihiraukan olehnya. "Ampun enggak?" Tanyanya lagi memastikan jika kekasihnya sudah tak lagi ingin dijahili.     "Ampun." Sambung Rexha memelas sambil mengeratkan tangannya pada pinggang Rush.     Deburan ombak, bergemuruh saling menyapa dengan batu karang. Tiupan angin yang berdesir silih berganti. Menganyun kan setiap helaian rambut pirang Rexha. Yang saat itu sengaja ia gerai. Pantai, bukanlah tempat yang ia sukai. Namun, karena Rush lah. Pada akhirnya dia tunduk akan setiap keindahan disana. "Tetaplah indah seperti ini. Sampai nanti, aku dan Rush mengunjungi mu untuk terakhir kalinya." Ucapnya lirih. Bahkan angin saja tak mampu untuk mendengarnya.     Awan yang menggeser singgasana siang menjadi malam. Telah berada di ujung tombak nya. Segelas teh hangat dan juga sepotong roti bakar. Menemani Rexha malam ini. Dimana Rush? Jangan tanyakan itu. Karena jawabannya sudah pasti kalau mereka berbeda kamar. Senyum Rexha mengembang mana kala deburan ombak saling bergemuruh. Membawa suasana malam di tepi pantai sedikit merasa mencekam. Bayangkan saja, hanya seorang diri. Dia memberanikan diri untuk berada di balkon kamarnya. AKU SEDANG SENDIRI SEKARANG.     Itulah sebait kalimat yang baru saja ia kirim kepada seseorang yang dari tadi terus menemaninya lewat ponsel. Selalu seperti itu. Tak ada waktu lain untuknya bisa intens memegang ponsel. Kalau tidak pada jam-jam seperti ini. LUSA AKU AKAN KEMBALI KESANA. BERSABARLAH!     Slurrrrppp!     Rexha menyeruput teh nya. Tak terasa senyumnya terulas lebar. Saat dia ingat, kejadian apa yang baru saja ia lakukan bersama Rush siang tadi. Semua tergambar jelas bagaimana bahagianya Rush saat menjahili nya. Aneh, rasanya ia tak bisa membendung bibirnya agar tak tersenyum. Karena pada kenyataannya Rexha malah menutup wajahnya karena malu.     Biarlah! Waktu yang berlalu malam ini. Ia habiskan untuk sendiri memandang hamparan pantai yang hanya tergambar siluet nyata di depannya. Tak ada yang mengusik. Tak ada yang menghantui. Bahkan takkan ada yang menghakimi setiap apa yang dia lakukan. Bukankah itu bisa disebut sedikit bebas? Anggaplah, waktu yang selalu di agung-agungkan nya. Saat ini tengah menunjukkan kekuasaannya.     Sepotong roti itu pun sudah lenyap dari peradaban. Itu menandakan Rexha harus sudah tidur. Karena dia tahu. Pada jam berapa Rush akan datang untuk memastikan jika ia sudah lelap dalam tidurnya. "Aku mencintaimu." ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

I Love You, Sir! (Indonesia)

read
260.3K
bc

MOVE ON

read
94.9K
bc

Love Match (Indonesia)

read
172.8K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.0K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

THE DISTANCE ( Indonesia )

read
579.8K
bc

A Million Pieces || Indonesia

read
82.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook