21. Pelukan, Perceraian, Kesempatan

3098 Kata

"Mas." panggil Rosa, membuat Haydan mendongak kearahnya. "Ya?" "boleh aku meminta sesuatu padamu?" Di dapur, Divya terlihat sibuk membuatkan bubur untuk Haydan. Tapi pikirannya sama sekali tidak ada di sana, pikirannya masih tertinggal di kamarnya. Jujur, ia sedikit khawatir dengan keputusannya meninggalkan suaminya berdua dengan Rosa. Ia tahu, tak boleh berpikiran seburuk ini. Tapi batinnya terus merasa resah dan tak tenang. Akhirnya, bubur yang dimasaknya pun sudah siap disajikan. Divya tuangkan bubur itu menjadi semangkuk bubur yang mengiurkan. Setelah membereskan dapur sebentar. Divya pun beranjak dari dapur untuk mengantarkan bubur itu pada suaminya. . /// . "Ya... selagi aku bisa melakukannya." jawab Haydan. "Kalau begitu, bolehkah aku memelukmu sekali saja, Mas?" pinta Rosa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN