Trisya kembali dibuat terkejut saat sebuah tangan terulur di depan wajahnya. Saat ia melihat siapa pemilik tangan itu, ternyata ia adalah Pangeran Terry. Pria itu masih dengan raut wajah yang sukar Trisya jabarkan, mengulurkan tangannya seakan memberi pertanda sesuatu. Beberapa orang yang pro atau mendukung hubungan mereka mulai bersorak senang melihat hal itu. berbeda dengan Trisya yang justru tampak cengo tidak mengerti dengan maksud Sang Pangeran. “Ya?” “Bisa kita percepat saja, Nona?” tanya Pangeran Terry, membuat Trisya semakin bingung. “Maksud Anda?” bingung Trisya. Namun Trisya kembali merasakan tepukan di bahunya. “Yang Mulia mengajakmu berdansa. Sekarang saatnya kalian berdansa sebagai pasangan kekasih di lantai dansa,” bisik Duchess. Trisya hampir saja lupa dengan hal satu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari