Cahaya mentari menerobos masuk ke dalam kamar Omar, melalui kisi-kisi kamar. Lengan pria itu masih setia melingkar pada perut istri tercintanya. Eva segera terbangun setelah mendengar suara kokokan Ayam. Mereka kembali tidur setelah menunaikan kewajiban mereka sewaktu subuh. Eva menyingkirkan lengan kekar, yang melingkar dengan posesif di perutnya, dengan begitu hati-hati. Kakinya menjuntai ke lantai dengan perlahan. Jemarinya kakinya seolah meronta, ketika mencium marmer yang dingin menusuk hingga ke tulang. Eva bergegas menuju ke kamar mandi, untuk membersihkan diri dari sisa percintaannya setelah subuh tadi. Setelah selesai dengan kegiatannya, Eva segera bersiap untuk memasak sarapan pagi mereka. Semalam Omar mengatakan jika selama sang mama berada di Jakarta, semua juru masak dan pen