Eva berjalan mengelilingi rumah baru yang Omar hadiahkan untuk pernikahan mereka. Entah kapan pria itu pergi mencari rumah baru untuknya, yang masih menjadi misteri di kepala Eva. “Bagaimana, kamu suka nggak, sayang?” tanya Omar yang sudah menahan rasa penasarannya sedari tadi. Pria itu bahkan dengan setia mengekor di belakang Eva. “Tentu saja aku suka, jaraknya tepat tidak terlalu jauh dari manapun. Kita mau belanja, nonton dan pergi ke tempat hiburan lainnya juga dekat. Makanya aku senang dan merasa cocok. Yang lebih membuat aku senang lagi, jarak rumah ini ke rumah Mama juga dekat,” jelas Eva dengan wajah bahagianya. “Syukur lah jika kamu cocok dengan rumah ini. Aku juga sangat senang. Kita belum melihat kamar utama, kenapa kamu melewatkannya?” Eva menoleh ke arah sang suami, kemud