Percikan Kecil dan Genggaman Tangan Yang Bertautan

1819 Kata

"Yakin tidak mau diantar?" tanya Prayoga ketika Dita sudah memakai sepatunya. Dia mulai mengotak-atik ponsel dan mulai membuka aplikasi driver online. Ditha mengangguk dengan antusias, dia merasa yakin bisa pergi sendiri. "Tapi nanti Abah bingung, kamu pulangnya bagaimana. Abah nggak sepenuhnya yakin sama sopir taksi, terlebih di malam hari." "Nanti biar pulangnya A Rendra aja yang nganterin gimana, Bah?" Prayoga menggelengkan kepalanya, jika Dita minta antar Narendra untuk pulang nanti malam itu artinya Rendra harus meninggalkan pekerjaannya. Sementara dia tahu sendiri bagaimana sibuknya Narendra ketika berjualan. Jelas pria itu tidak setuju, Prayoga tidak mau Ditha menjadi penghalang Narendra dalam mengelola bisnisnya. "Jelas nggak gitu, kamu tunggu aja biar Abah yang antar." "En

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN