Demi Papah 2

1726 Kata

Ini sudah satu bulanku mulai aktif bekerja. Demi Papah juga karena kesibukan, aku berusaha menghindari pikiran tentang kontrak perjanjian yang aku temukan. Rutinitasku, setiap pagi bangun lebih awal. Untung saja sudah kebiasaan tinggal mandiri di Amsterdam selama dua tahun. Aku mencuci muka, lalu turun ke bawah, menuju dapur untuk memasak. Bantu Mbak Ida membuat sarapan, sebab Kai lebih lahap dan maunya aku yang masak. Keringat cukup membuat tubuhku lengket, aku minta Mbak Ida mengatur meja makan. Barulah aku mandi. Kai biasanya sudah bangun, dengan bantuan alarm yang sengaja aku atur. Kai keluar, berganti aku masuk kamar mandi. Tentu setelah memilihkan pakaian untuk Kai pakai. Aku keluar, menggeleng kecil melihat dia sudah pakai kemeja, dasi menggantung di leher tapi masih hanya pak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN