Sumber perpisahan kami yang sebenarnya adalah diriku. Sikapku telah banyak menyakiti wanita yang sedang kudekap malam ini.
Egois, aku mengakui itulah diriku. Setelah tahu luka yang telah kutorehkan pada Anna terlalu dalam, aku masih saja ingin memiliki dirinya. Dua tahun kehilangan dia, hidupku kehilangan warna, aku tak tahu arah dan hampa.
Pernikahan pertama kami memang atas campur tangan orang tua, Papa terutama Mama sudah jatuh hati pada Anna. Aku ingat pada waktu itu, Mama yang pertama kali memperkenalkan kami di acara amal yang digelar oleh keluargaku setiap beberapa bulan sekali. Anna datang bersama orang tuanya, dia menjadi gadis muda yang menikmati acara amal.
Cantik dan agak pendiam pandangan pertamaku terhadapnya. Tapi, aku tak menaruh perasaan suka di awal pertemuan terleb
