Chapter 27 | Perdebatan

1235 Kata

*** Masih di posisi yang sama, Abrar dan Adam berdiri saling berhadapan. Keduanya saling melempar tatapan dingin, persis seperti dulu saat mereka di masa lalu. "Jangan kau pikir kalau aku lupa bagaimana kau memandang Melisa, Adam." ucap Abrar. Sejenak, Adam terkekeh pelan, merasa lucu dengan ucapan Abrar barusan. Selang sepersekian detik, Adam kembali menatap lekat pada wajah didepannya ini. "Abrar … Abrar. Aku pikir kau sudah berubah, tapi ternyata aku salah. Ditakdirkan menjadi seorang pria kaya raya, ternyata membuatmu menjadi sosok yang tidak pernah peka, bahkan sedari Melisa hidup, hingga kini dia sudah tiada." Abrar terdiam. Jujur, ia tertegun saat mendengar ucapan Adam barusan. "Apakah memang seperti ini, nasibnya para wanita sederhana yang mencintai pria kaya raya sepertimu?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN