*** Setelah puas berkeliling tanpa membeli apapun, akhirnya cafe menjadi pilihan terakhir mereka tempat menikmati waktu berdua. Abrar dan Melisa. "Orang-orang sedang berbelanja, sedangkan kita hanya asik duduk disini. Kamu tidak bosan?" tanya Abrar pada Melisa. Melisa menggeleng pelan. Ia menoleh ke samping kanannya menatap sekejap pada Abrar. "Kamu 'kan tau aku, Mas, tidak begitu suka berbelanja." balas Melisa. Terkuaklah sekarang, dari mana turunnya sifat Melsa yang tidak suka berbelanja. Rupanya Melisa sama seperti putrinya itu. Ah, lebih tepatnya, Melsa yang sama seperti dirinya. "Ya, nggak usah yang mahal-mahal, Lisa. Mungkin baju atau semacamnya. Atau kamu tidak tertarik buat beli lingerie?" Melisa mengerutkan kening. "Lingerie?" gumamnya. Abrar mengangguk sambil mengulum
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari