“Tapi ada syaratnya,” pungkas Daniel. Je membeku. Bukan Daniel jika tidak mengajukan syarat disetiap kesempatan emas yang ia butuhkan. Daniel memang tidak mau rugi. “Syarat apa?” tanya Je. “Lo mesti jadi pacar gue.” Skak matt! Daniel menawarkan pilihan sulit. Disaat Je sedang benar-benar membutuhkan bantuan, Daniel mengambil keuntungan dari masalahnya. Je menatap Bandul penuh harapan. “Ndul, lo mau kan ngaku jadi pelakunya tanpa gue mesti jadi pacar Daniel?” tanya Je memelas. “Kalau soal itu, jangan tanya ke gue. Tanya ke Daniel,” jawab Bandul mantap. “Lagian, kenapa lo nolak Daniel? Dia ganteng, kantongnya lumayan, Ketua OSIS, jago basket. Kurang apa dia?” Je menoleh ke Daniel. Lelaki itu tersenyum penuh kemenangan. Je melepas nafas berat. Cinta itu nggak bisa dipaksaka