Eps 11. Hukuman atau Musibah?

790 Kata

Pikiran Justin langsung mengarah kepada Je. Gadis itu pasti ngelunjak jika tahu dianggap pantas menjadi kekasihnya oleh Tuan besar. Justin meraih ponsel dan menempelkan ke telinga setelah menekan sebuah kontak. “Milka, suruh Je ke kamarku!” ujarnya kemudian menekan tombol off. Tak lama kemudian terdengar suara keras seorang gadis berseru, “Met siang calon imamku! Kamu memanggilku?” Telinga Justin mengeriting sesaat mendengar kata-kata itu. Justin membuka mata dan melihat Je sudah berdiri di hadapannya. Ternyata tidak butuh waktu lama untuk gadis itu meloncat kembali ke kamar itu lagi. Justin bangkit bangun. “Lain kali ketok pintu dulu!” ketus Justin. Jantung Je deg-degan. Yaaah... kena sembur lagi. Cowok ganteng itu paling benci dengan orang yang memasuki kamarnya tanpa ket

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN