“Kamu udah banyak bikin aku rugi, jangan nambah-nambahin kerugianku lagi. Ingat, kamu bisa numpang gratis di rumahku karena Milka. Dan ingat, kamu bekerja di rumahku untuk menebus seluruh kerugian yang kuterima. Dan aku nggak perlu ngeluarin duit sepeser pun untuk menggaji manusia aneh sepertimu. Kuharap itu bisa membuatmu tau diri. Kupikir dengan cara itu aku akan merasa diuntungkan, tapi malah sebaliknya. Sekarang rasanya aku yang malah ditawan. Kamu itu berisik, ceroboh, rame, dan mengerikan.” Justin menunjukkan tangannya yang sedang meremas di hadapan Je. Seakan ingin meremas-remas wajah Je. “Ya kalau kamu nggak mau menuruti perintah Papa Hamid untuk menjemputku, kamu nggak perlu lakukan itu. Kenapa kamu harus lakukan itu?” Justin hanya diam dengan sorot mata yang sama.