Je menoleh saat ekor matanya melihat ada seseorang duduk di kursi sebelahnya. Tak lain Daniel, lelaki itu tersenyum. Je balas senyum sekenanya. Lelaki itu hafal saat jam istirahat kedua begini, ada dua tempat yang sering Je datangi. Koperasi dan perpustakaan. “Boleh duduk?” tanya Daniel, cowok beralis tebal itu. “Lha, kan udah duduk,” sahut Je sekenanya membuat Daniel tersenyum tipis. “Ternyata kita baca buku yang sama.” Daniel menunjukkan buku yang ia bawa. Je menatap sampul buku yang ia pegang kemudian matanya bergerak menatap buku yang ada di tangan Daniel. Iya, sama. Sengaja nyama-nyamain. Batin Je mengulum senyum. Gelagat Daniel PDKT-an tercium jelas. Beberapa detik terdiam, Daniel terlihat bingung memulai pembicaraan. Biasanya, ia melempar kata-kata rayuan rec