Ash menjatuhkan bunga yang dipegangnya. Satu detik hening... hanya suara Devian dalam video yang terdengar seantero aula. Dua detik masih sama. Detik ketiga aula mulai ricuh. Beberapa orang merekam video di layar podium. Banyak yang bergosip, menebak-nebak apakah yang di layar benar-benar Ash. Ada yang menyayangkan tindakan dua orang di layar. Ada yang menyalahkan pihak WHS karena tidak becus dalam mengelola acara. Ada juga yang menertawakan Ash karena ternyata suka main pedang. Joyce selaku ketua fanclub B-Ash menyangkal dengan tegas semua tuduhan. Dia mengatakan kalau idola mereka hanya difitnah. Pihak penyelenggara acara sigap mendatangi bagian IT yang menangani slide layar podium. Segera, layar yang penuh desahan ambigu, kembali menjadi latar sekolah. “Itu bukan aku...” lirih