27. Mendinginkan Kepalanya

1310 Kata

"Big brother, ada apa?" "Bukan apa-apa. Jangan pernah melihat video kayak gitu lagi." Gio menutup laptop, memasukkan fd dan earphone ke kantong celananya. Grace mengangguk. "Aku hanya melihatnya untuk pertunjukan besok. Bukan karena menyukainya." Gio mengacak rambut Grace. "Begitulah harusnya adikku." Ya, dia adikku... Dia adikku... Dia adikku... Dia adikku... Gio tiba-tiba berdiri, lalu mengeluarkan meal card. "Pesan apapun yang kamu mau." "Big brother mau ke mana?" "Ke atap." "Untuk apa ke sana?" Mendinginkan kepalaku. "Mengedit video."   ***   Ken datang tergesa ke atap setelah Gio mengatakan ada urusan mendesak. Dia masih melakukan respirasi pasca berlarian di tangga. "Apa yang darurat, Bos?" "Pukul aku." "Hah?" "Pukul aku!" Ken kebingungan, tapi tetap mendekati Gio sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN